Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Tinjau Proyek Perbaikan Jalan di Tegal, Bupati Umi Minta Beri Sejumlah Catatan

Bupati Tegal Umi Azizah, meninjau pelaksanaan pekerjaan perbaikan empat ruas jalan dan penataan koridor Jalan Gajah Mada, di kawasan Simpang Patung Ob

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
Istimewa/Humas Pemkab Tegal
Bupati Tegal Umi Azizah, didampingi Plt Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo (batik motif), saat meninjau pelaksanaan pekerjaan di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWIBupati Tegal Umi Azizah, meninjau pelaksanaan pekerjaan perbaikan empat ruas jalan dan penataan koridor Jalan Gajah Mada, di kawasan Simpang Patung Obor Kota Slawi beberapa waktu lalu. 

Pada kesempatan itu, Bupati Umi, didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo. 

Adapun ruas jalan yang ditinjau antara lain jalan ruas Pagerbarang-Jatibarang, ruas Margasari-Jedug, ruas Ujungrusi-Banjaran, dan ruas Kalisoka-Gumayun.

Bupati Umi mengungkapkan, sampai dengan minggu keempat bulan September ini sudah ada pekerjaan fisik tuntas selesai 100 persen. 

Meski demikian, ada cacatan dari orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini yang menurutnya jadi permasalahan baru, yaitu pekerjaan jalan rigid beton di ruas Ujungrusi-Banjaran. 

Level perkerasan jalan yang terlalu tinggi berpotensi masuknya limpasan air hujan ke bahu jalan, sehingga menurutnya perlu pengurukan atau pelandaian supaya tidak terjadi genangan.

“Menurut saya ada sedikit yang perlu diantisipasi, yaitu mengalirkan limpasan air hujan di bahu jalan supaya bisa masuk drainase di ruas Ujungrusi-Banjaran. Jadi perlu diuruk atau dilandaikan bahu jalannya supaya saat hujan airnya tidak menggenang, tidak becek juga,” ungkap Umi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (7/10/2023). 

Terkait itu, Umi pun menyampaikan ucapan terima kasihnya pada sejumlah pemilik toko yang secara swadaya menguruk bahu jalannya dengan pasir dan batu. 

Dia berharap, hal serupa dapat diikuti pemilik toko lainnya supaya juga tidak membahayakan pengguna jalan.

Sepanjang pengamatannya, hampir semua saluran samping atau drainase di tepi jalan kondisinya penuh timbunan sampah. 

Hal ini tentunya akan mengganggu fungsi untuk melimpaskan air hujan, karena selain kapasitasnya berkurang juga bisa menjadikan aliran air tersumbat dan berakibat banjir saat hujan tiba.

Sebelum hal itu terjadi, Umi mengajak warga terutama di sepanjang saluran drainase untuk bersama-sama bergotong-royong membersihkannya dari timbunan sampah dan sedimen tanah, serta mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke dalamnya.

“Kami sudah bangunkan saluran drainase ini dengan biaya yang tidak murah. Sehingga kami harapkan ada partisipasi warga untuk menjaga fungsinya, minimal tidak buang sampah ke saluran ini. Kalau tidak fungsi hanya karena sumbatan sampah kan eman-eman,” tegas Umi. 

Menanggapi soal potensi genangan di bahu jalan, Teguh mengatakan jika pihaknya akan meminta warga di Desa Banjaran bersama pedagang pasar bergotong-royong membuat saluran air sementara yang diarahkan menuju saluran drainase terdekat. 

Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi timbulnya genangan di musim penghujan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved