Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Komandan Brigade Israel Letkol Yonathan Tewas saat Baku Tembak dengan Pejuang Hamas

Pimpinan Brigade Israel Letnan Kolonel Yonathan Steinberg tewas ditembak pejuang Hamas, Sabtu (7/10/2023). Dilansir dari Al Jazeera, Letnan Kolonel Y

Editor: m nur huda
Ahmed Zakot/REUTERS
Militan Palestina mengendarai kendaraan militer Israel yang disita oleh orang-orang bersenjata yang menyusup ke wilayah Israel selatan, di Jalur Gaza utara. (Ahmed Zakot/REUTERS) 

TRIBUNJATENG.COM, GAZA - Komandan Brigade Israel Letnan Kolonel Yonathan Steinberg tewas ditembak pejuang Hamas, Sabtu (7/10/2023).

Dilansir dari Al Jazeera, Letnan Kolonel Yonathan merupakan Komandan Brigade Nahal.

Brigade tersebut diketahui sebagai cabang infanteri utama militer Israel.

Militer Israel mengatakan Steinberg ditembak mati di dekat Kerem Shalom ketika dia sedang baku tembak dengan pejuang Hamas.

Baca juga: Serukan Genjatan Senjata, Rusia Siap Bantu Proses Pedamaian Israel-Palestina secara Permanen

Baca juga: PBB Kutuk Serangan Hamas Ke Israel, Minta Segera Bebaskan Orang yang Diculik

Baca juga: Netanyahu Peringatkan Warga Palestina di Gaza Mengungsi, Israel Akan Buru Hamas

Baca juga: Hamas Ungkap Alasan Serang Israel Besar-besaran, Respons Kekerasan di Masjid Al Aqsa

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan perang, setelah Hamas menghujani wilayah Israel dengan ribuan roket Sabtu pagi.

Akibat serangan mendadak tersebut ratusan warga Israel tewas dan ribuan lainnya terluka.

srael pun lantas mengerahkan pasukan cadangannya dan lusinan jet tempur ke Gaza melakukan serangan balasan.

Iron Dome Israel berupaya membendung tembakan roket Hamas
Iron Dome Israel berupaya membendung tembakan roket Hamas (AFP/MOHAMMED ABED)

Netanyahu pun mengadakan pertemuan kabinet di Tel Aviv menyikapi serangan Hamas.

Dia menyatakan tiga tujuan setelah menyatakan negaranya sedang berperang.

“Tujuan pertama kami adalah untuk membersihkan kekuatan musuh yang menyusup ke wilayah kami dan memulihkan keamanan dan ketenangan masyarakat yang telah diserang."

“Tujuan kedua, pada saat yang sama, adalah untuk menuntut dampak yang sangat besar dari musuh, juga di Jalur Gaza. Tujuan ketiga adalah untuk memperkuat front lain sehingga tidak ada orang yang secara keliru ikut serta dalam perang ini.”

Juru bicara militer Israel Richard Hecht mengatakan pihaknya sudah mengerahkan pesawat-pesawat tempur Israel dan menyerang lokasi-lokasi di Gaza.

Serangan militer tersebut disebut 'Operasi Pedang Besi'

Tentara Israel saat ini terlibat dalam pertempuran darat di beberapa lokasi di sekitar daerah kantong Palestina yang terkepung.

“Saat ini kami sedang bertarung. Kami bertempur di lokasi tertentu di sekitar Jalur Gaza. Pasukan kami kini bertempur di lapangan,” katanya.

Hamas Ungkap Alasan Serang Israel Besar-besaran

Hamas, kelompok militan Palestina mengungkap alasan melakukan serangan besar-besaran ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Serangan dilakukan dengan meluncurkan ribuan roket, serangan infiltrasi darat dan udara.

Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas disebutkan melonjak menjadi sedikitnya 250 orang dan ratusan lainnya luka-luka.

Juru bicara Militer Israel, Jonathan Conricus, telah memberikan sebuah briefing pada Minggu (8/10/2023) pagi, ketika pertempuran terus berlanjut di bagian selatan negara itu semalam.

Sementara itu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bereaksi keras usai Hamas menghujani wilayahnya dengan rentetan tembakan roket dan senjata di 22 lokasi di luar Jalur Gaza. Ia mengatakan, Israel akan meladeni serangan Hamas dan menyebutnya sebagai perang.

"Kita sedang berperang. Musuh akan membayar harga yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Netanyahu, dikutip dari PBS, Sabtu.

Serangan Hamas ke Israel pada awal Oktober 2023 menandai eskalasi kedua pihak sejak mereka terlibat perang 11 hari pada 2021.

Hamas mengklaim, pihaknya telah menembakkan 5.000 roket, sedangkan Israel menyebutkan bahwa pesawat tempur kelompok ini sudah memasuki wilayahnya.

Juru Bicara Hamas Khaled Qadomi menyebutkan, serangan kelompoknya ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun belakangan.

"Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, situs-situs suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal ini adalah alasan di balik dimulainya pertempuran ini," ujarnya dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Komandan Militer Hamas Mohammed Deif mengatakan, serangan ke Israel merupakan respons atas blokade yang terjadi di Gaza selama 16 tahun.

Ia juga menyoroti serangan Israel ke kota-kota di Tepi Barat selama setahun terakhir, termasuk tindak kekerasan di Al Aqsa.

Deif menyebutkan, serangan ini sebagai Operasi Badai Al Aqsa dan mengajak warga Palestina dari Yerusalem Timur dan Palestina untuk bergabung dalam perlawanan ini.

"Cukup sudah. Hari ini rakyat mendapatkan kembali revolusi mereka," ujarnya Deif dikutip dari Associated Press, Sabtu.

Serangan Hamas ke Israel dilakukan pada Sabtu pagi ketika Simchat Torah. Roket pertama Hamas ditembakkan pukul 06.20 waktu setempat.

Simchat Torah merupakan hari libur yang jatuh pada akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun.

Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan, Hamas melancarkan serangan dari darat, laut, dan udara.

Pantauan Associated Press menunjukkan, Israel dan Gaza saling berbalas serangan setelah kelompok militan ini meluncurkan roket pada Sabtu.

Israel melakukan serangan ke Jalur Gaza yang meratakan beberapa bangunan tempat tinggal.

Sebuah menara 14 lantai yang terdiri dari puluhan apartemen dan Kantor Hamas di pusat Kota Gaza juga tak luput dari serangan Israel.

Di sisi lain, Hamas yang mengetahui Gaza diserang balik oleh Israel turut meluncurkan roket ke empat kota di Israel bagian tengah.

Roket Hamas bahkan mencapai Ibu Kota Israel, Tel Aviv, dan daerah pinggiran di sekitarnya.

Akibat serangan tersebut, dua orang menderita luka serius. Menurut militer Israel, Hamas meluncurkan 3.500 roket pada Sabtu.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan balasan Israel ke Jalur Gaza terus bertambah.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, setidaknya 232 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

Jumlah tersebut naik dari 198 kematian yang dicatat oleh pejabat kesehatan di Jalur Gaza sebelumnya.

Dikutip dari Sky News, angka terbaru menunjukkan sedikitnya 1.700 orang terluka akibat Israel serang Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh pejabat kesehatan di Jalur Gaza.

Israel seperti diketahui telah melancarkan apa yang disebutnya "Operasi Pedang Besi" sebagai tanggapan atas serangan Hamas.

Juru bicara militer Israel mengakui pihaknya telah menyerang sasaran di Gaza dari udara.

Sementara itu, AFP melaporkan, jet tempur Israel menyerang tiga gedung bertingkat di Gaza pada Sabtu.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pimpinan Brigade Israel Tewas Ditembak Pejuang Hamas

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved