Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Apakah Intelijen Israel Tak Mengendusnya? Berikut Fakta dan Kronologi Serangan Hamas ke Israel 

Tanpa diduga, penguasa militan Hamas di Gaza menggempur Israel pada Sabtu (7/10/2023)

Editor: muslimah
MER-C
Imbas serangan balasan Israel atas Hamas, rumah sakit Indonesia di jalur Gaza turut menjadi sasaran roket. 

TRIBUNJATENG.COM - Konflik Palestina-Israel akhir pekan kemarin meningkat eskalasinya.

Tanpa diduga, penguasa militan Hamas di Gaza menggempur Israel pada Sabtu (7/10/2023)

Serangan dilakukan secara masif  dari berbagai penjuru, baik udara, darat maupun laut.

Kenapa Israel sampai kecolongan?

Baca juga: 1.000 Lebih Korban Tewas Akibat Saling Serang Hamas dan Israel 

Baca juga: Pak Akbar Guru Honorer Dituntut 50 Juta karena Tegur Siswa Tak Sholat, Permintaan Maaf Tak Digubris

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutu sayap kanannya berusaha keras untuk merespons peristiwa yang berubah dengan cepat itu.

Jumlah korban dengan cepat bertambah.

Rescue Service Zaka, sebuah kelompok Israel, mengatakan sedikitnya 200 orang tewas di Israel selatan dan 1.100 orang terluka.

Setidaknya 198 orang di Jalur Gaza tewas dan sedikitnya 1.610 orang terluka di tengah serangan balasan Israel.

Berikut adalah beberapa hal penting dalam serangan Hamas yang tiba-tiba menjerumuskan Israel dan Gaza ke dalam pertempuran.

Apakah intelijen Israel mengendus penyerangan sebelumnya?

Kejutan yang dirasakan warga Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi--pada perayaan Simchat Torah, salah satu hari paling menggembirakan dalam kalender Yahudi--mengingatkan kembali kejutan perang Timur Tengah 1973.

Lima dekade sebelumnya, serangan besar-besaran Mesir-Suriah yang dilakukan pada hari raya Yahudi dengan cepat berubah menjadi bencana bagi militer Israel yang saat itu tidak bersiaga.

Dulu, seperti sekarang, Israel berasumsi bahwa badan intelijennya akan mampu memberi bocoran kepada tentaranya tentang adanya potensi serangan atau invasi besar jauh sebelumnya.

Kegagalan besar tersebut masih menghantui warisan Perdana Menteri saat itu, Golda Meir, dan mendorong runtuhnya kekuasaan lama Partai Buruh yang dulunya dominan.

Kini, pertanyaan tentang bagaimana para militan mampu melancarkan serangan yang begitu besar dan terkoordinasi tanpa memicu kekhawatiran intelijen Israel telah menjadi tantangan besar bagi para militan pemerintahan ultranasionalis Netanyahu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved