Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Gawat! Indonesia Berpotensi Defisit Beras hingga Akhir Tahun 2023

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, telah mengeluarkan peringatan penting kepada pemerintah terkait potensi

Editor: muh radlis
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
ILUSTRASI - Pedagang beras di Pasar Manis Purwokerto, Senin (9/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, telah mengeluarkan peringatan penting kepada pemerintah terkait potensi kekurangan atau defisit produksi beras nasional yang mungkin terjadi pada kuartal IV tahun 2023.

Situasi ini menjadi sorotan seiring dengan berbagai faktor yang memengaruhi produksi beras di Indonesia.

Menurut Amalia, potensi defisit beras bisa terjadi karena penurunan luas panen dan produksi akibat fenomena El Nino yang telah menyebabkan kemarau panjang, mengganggu proses panen dan produksi beras di negara ini.

"Bahkan, tanda-tanda kekurangan beras sudah terlihat sejak Agustus 2023, sehingga diperkirakan defisit beras akan berlanjut hingga Desember 2023," katanya dalam konferensi pers pada Senin (16/10).

Berdasarkan perhitungan BPS menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA), potensi defisit beras pada Oktober 2023 mencapai 0,5 juta ton beras.

Kondisi defisit ini diperkirakan akan semakin memburuk pada November 2023 menjadi 0,95 juta ton beras, dan pada Desember 2023 diperkirakan akan mencapai 1,45 juta ton beras.

Namun, Amalia juga mengungkapkan bahwa hasil KSA Padi sepanjang tahun 2023 menunjukkan adanya potensi surplus sebanyak 0,28 juta ton beras.

Meskipun ada surplus, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan surplus produksi beras sepanjang tahun 2022, yang mencapai 1,34 juta ton beras.

Amalia menjelaskan bahwa estimasi surplus dan defisit beras ini didasarkan pada selisih antara perkiraan produksi dan konsumsi beras setiap bulan.

Estimasi ini tidak termasuk stok maupun suplai beras impor pada periode yang dihitung.

Sementara itu, tren peningkatan harga beras telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Data mencatat bahwa sekitar 280 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras.

Pada September 2023, harga beras di tingkat konsumen mengalami kenaikan bulanan sebesar 5,61 persen.

Rata-rata harga beras di tingkat eceran pada Agustus 2023 sebesar Rp 13.058/kg, dan pada September 2023, naik menjadi Rp 13.799/kg.

Inflasi harga beras secara bulan ke bulan adalah yang tertinggi sejak Februari 2018, dengan inflasi tahunan sebesar 18,44 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved