Berita Kajen
Pemkab Pekalongan Gelar Gerakan Pangan Murah, Lebih Hemat 16 Persen Dari Harga Normal
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menggelar gerakan pangan murah dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-43.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menggelar gerakan pangan murah dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-43 atau World Food Day, di halaman Kecamatan Karanganyar, Selasa (17/10/2023).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro mengatakan, bahwa selain memperingati hari pangan sedunia kegiatan ini dalam rangka penanggulangan inflasi dan stabilitas harga pangan.
"Kegiatan ini merupakan kerjasama tiga pilar yang fokus utamanya menekan inflasi. Karena, pada musim el nino seperti sekarang ini produksi pangan berkurang, serta adanya inflasi yang disebabkan oleh kenaikan BBM," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro kepada Tribunjateng.com.
Baca juga: Truk-truk Bantuan Pangan Tertahan di Perbatasan Mesir, Penduduk Gaza Terancam
Menurutnya, gerakan pangan murah ini tidak hanya menyediakan bahan pangan pokok saja, akan tetapi juga sebagai Gerakan pangan murah untuk masyarakat.
"Rencananya hal ini serupa akan kita lakukan selama 8 kali di 8 tempat berbeda sampai akhir tahun nanti," ujarnya.
Wahyu menambahkan, pada kesempatan kali ini, Bulog menyediakan beras dengan HET Rp 10.900 lebih murah dari harga pasaran dimana 1 kg nya bisa sampai Rp 13 ribu rupiah.
Itu berarti harga yang ditawarkan di sana lebih murah sekitar 16 persen dari harga normal.
"Meski belum banyak, namun diharapkan bisa mengendalikan harga dan memastikan pasokan panga nada. Sehingga, diharapkan tidak terjadi panic buying yang bisa menyebabkan harga menjadi naik," tambahnya.
Pada Gerakan pangan murah ini disediakan paket berupa beras 5 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 kg yang dijual dengan harga Rp 78 ribu.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Teguh Triyono meminta kepada masyarakat untuk bijak dalam berbelanja, hal itu agar adanya keseimbangan antara permintaan dan suplai barang sehingga stabilitas harga bisa terjaga.
Baca juga: Total 409 Kali Gerakan Pangan Murah Digelar Pemprov Jateng Pada 2023, Nana : Omset Tembus Rp 27,5 M
"Jangan sampai pada saat ini harga naik masyarakat memborong barang dan jika ada Gerakan Pangan Murah seperti ini memborong juga sehingga bisa mempengaruhi ketersediaan barang dan harga di pasar," katanya.
Sedangkan warga, Sri Pujiarni (40) warga Kecamatan Karanganyar mengaku senang dengan adanya pasar pangan murah, karena selain harga lebih murah juga kualitas cukup bagus.
"Sekarang banyak barang kebutuhan pada naik, alhamdulillah pasar murah ini cukup membantu karena beras, minyak dan gula yang dijual lebih murah," katanya. (Dro)
Terpengaruh Informasi Medsos, 65 Pelajar Terjaring Patroli Skala Besar di Kajen Pekalongan |
![]() |
---|
Sawah Jadi Sirkuit, Petani Pekalongan Gas Traktor Demi Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Bupati Pekalongan Fadia Dorong Semangat 'Tumandang Bareng' untuk Kemajuan Daerah |
![]() |
---|
Pekan Raya Kajen 2025 Ditarget Rp 8,1 Miliar |
![]() |
---|
Warga Naik Odong-odong Ditindak Polisi, Istri Anggota DPRD Kab Pekalongan Malah Dikawal Polantas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.