Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Mahfud MD Batal Jadi Cawapres Padahal Sudah Diminta Ukur Baju Jelang Pilpres 2019

Sosok Menko Polhukam Mahfud MD menjadi perhatian dan dikabarkan akan jadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Ganjar Pranowo.

Editor: m nur huda
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Mantan Ketua MK Mahfud MD tiba di Istana Presiden Jakarta, Senin (21/10/2019) jelang pengumuman nama-nama menteri oleh Jokowi. Mahfud disebut-sebut calon menteri. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sosok Menko Polhukam Mahfud MD menjadi perhatian dan dikabarkan akan jadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Ganjar Pranowo.

Mahfud MD digadang akan mendampingi Ganjar Pranowo setelah menemui Megawati kemarin malam (17/10/2023).

Megawati pada Selasa (17/10/2023) malam diketahui sudah mengumpulkan para elite PDIP di kediamannya.

Baca juga: Senyum Mahfud MD saat Dipanggil Megawati Jelang Pengumuman Cawapres Ganjar

 Usai forum tersebut, diputuskan bahwa pengumuman bakal cawapres untuk Ganjar akan dilakukan hari ini, sekira pukul 10:00.

Menguatnya nama Mahfud MD ini mengingatkan publik pada momen 2019.

Ketika itu, di detik-detik terakhir jelang pengumuman cawapres, nama Mahfud MD sudah menguat sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Namun, akhirnya yang terpilih adalah Ma'ruf Amin.

Seperti apa kisah ketika itu?

Mantan ketum PPP Romahurmuziy dalam sebuah podcats "Total Politik", beberapa waktu lalu mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi ketika itu.

Ketika itu, Romi mengatakan, yang menggagalkan Mahfud M sebagai cawapres adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Nasdem Surya Paloh dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Ia lalu mengungkapkan sejumlah alasan Mahfud MD akhirnya tidak terpilih di detik-detik akhir.

Pertama, kata Romi, Surya Paloh, merasa bahwa Mahfud merupakan ketua pemenangan pasangan Prabowo-Hatta pada 2014 dan eks ketua MK itu tidak mempunyai kontribusi nyata.

Baca juga: Romahurmuziy Ungkap Sosok Cawapres Ganjar: Figur Religius dan Berintegrtas

Sementara Airlangga Hartarto beralasan bahwa Mahfud merupakan salah satu tokoh yang pernah merekomendasikan pembubaran Golkar.

Sesepuh Golkar tidak sreg dengan Mahfud.

"Kalau Muhaimin atau akrab disapai Cak Imin menyatakan bahwa mereka sejalan dengan PBNU dan menyebut Mahfud bukan kader NU," katanya.

Menurut Rommy, jawaban para ketua umum parpol pendukung Jokowi itu disampaikan di Istana atau detik-detik jelang penetapan nama cawapres Jokowi di Restoran Plataran Menteng pada Kamis, 9 Agustus 2018.

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved