Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sopir Angkot Cekik Tetangga hingga Tewas, Menyesal Terpancing Emosi Sesaat: Dia Teman Baik Saya

Pembunuhan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Masjid Al-Itihad, Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Kamis (12/10/2023).

Tribun Jogja/Istimewa
Ilustrasi Penjara (pixabay) 

TRIBUNJATENG.COM, DEPOK - Pembunuhan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Masjid Al-Itihad, Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Kamis (12/10/2023).

Jajang Jaya Atmaja (45) hanya bisa menyesal usai mencekik tetangganya, Romi Alexander Satlik (52), hingga tewas.

Terlebih, kata Jajang, korban adalah teman baik sekaligus rekan kerjanya sebagai sesama sopir angkutan kota (angkot).

Baca juga: Gara-gara Urusan Download Game, Sopir Angkot Cekik Tetangga hingga Tewas

"Bukan main menyesalnya.

Demi Allah, saya menyesal karena saya enggak tahu (menyangka).

Enggak tahu akan kejadian begini karena dia juga teman baik saya," kata Jajang, Rabu (18/10/2023).

mencekik tetangga hingga tewas di Depok
JJA (45) tersangka yang mencekik tetangga hingga tewas di Depok, Jawa Barat saat diamankan di Polres Metro Depok pada Rabu (18/10/2023) siang.

Ditambah pula, awalnya yang menjadi sasaran kemarahan pelaku bukanlah korban.

Melainkan keponakan korban yang berinisial IRE.

Peristiwa ini dilatari oleh emosi sesaat dari pelaku terhadap keponakan korban, yakni IRE.

Bukan karena game

Semula, motif Jajang mencekik Romi disebut karena ikut campur masalahnya dengan keponakan korban yang tak mau mengunduhkan game Ludo.

Adapun pembunuhan terjadi di rumah kontrakan korban di Jalan Masjid Al-Itihad, Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.

Namun, belakangan Kasatreskrim Polres Metro Depok Komisaris Hadi Kristanto mengungkap motif kasus pencekikan tetangga di Depok bukan karena persoalan game.

"Setelah kami laksanakan pemeriksaan terhadap pelaku maupun saksi-saksi ternyata malam itu pemicunya bukan terkait game," kata Hadi saat ditemui di Polres Metro Depok, Rabu (18/10/2023).

Kasus pembunuhan ini ternyata dipicu emosi sesaat pelaku bernama Jajang terhadap korban bernama Romi hingga keduanya sempat cekcok adu mulut.

Emosi sesaat

Cekcok pada malam itu bermula saat keponakan korban (IRE) minta diantarkan membeli mangga kepada anak pelaku (R).

Pada saat itu, Jajang meminta R untuk sekalian membeli nasi uduk dan salak.

Saat keduanya beranjak, Jajang tertidur lantaran sedang dikerok oleh anak perempuannya.

Sekitar pukul 23.00 WIB pelaku tiba-tiba terbangun.

Ia langsung mencari anaknya yang belum juga tiba di rumah.

Pelaku yang khawatir langsung bergegas ke rumah korban untuk bertanya, mengapa hingga tengah malam IRE dan R yang tadi pergi bersama belum juga kembali.

"Saya keluar menanyakan si korban, 'bang, sebetulnya nih bocah pada ke mana, sih?' Kata si korban beli mangga.

Terus saya bilang 'ah elu sih bohongin gue mulu. Orang anak sampai jam segini belum pulang'," celetuk Jajang.

Saat bertanya pada korban, tidak lama kemudian IRE pun tiba.

Lalu, pelaku langsung bertanya pada IRE, di mana anaknya.

Namun, IRE mengatakan tidak tahu.

 Ternyata, selang beberapa waktu kemudian, anak pelaku pun tiba.

Namun, nasi uduk dan salak titipan pelaku tidak dibawa anaknya.

Anaknya mengaku nasi uduk titipan pelaku habis diminta teman-teman keponakan korban.

Selain itu, anak pelaku juga diludahi oleh teman-temannya IRE.

Pelaku yang emosi pun menyeret anaknya dengan menarik kerah baju R untuk mengkonfrontasi langsung pada keponakan korban.

Ia mendesak IRE agar mengaku.

Romi tak terima keponakannya diperlakukan demikian.

Karena emosi, Jajang mencekik Romi.

Saat itu, korban sempat menantang pelaku agar memukulnya.

Emosi Jajang kian tersulut hingga korban pun dicekik sampai sesak napas.

Setelah mencekik korban, pelaku kembali ke rumahnya yang bersebelahan dengan rumah korban.

Jajang mengaku baru tahu korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit, dari adik korban.

Kini, Jajang menyesali apa yang ia perbuat.

Ia mengaku baru tahu korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit, dari adik korban.

Jajang menyesali perbuatannya pada tetangganya itu. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyesalan Pelaku Usai Cekik Tetangga Sendiri hingga Tewas di Depok: Mengaku Teman Baik dan Terpancing Emosi Sesaat"

Baca juga: Sopir Angkot Bunuh Tetangga karena Kesal Diledek Keponakan Korban, Berawal Minta Download Game

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved