Berita Solo
Mahasiswi UNS Ciptakan Snack Bar Dari Biji Alpukat dan Daun Kelor, Bisa Kurangi Nyeri Menstruasi
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan UNS Surakarta ciptakan produk snack bar dari olahan biji alpukat dan daun kelor.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ciptakan produk snack bar dari olahan biji alpukat dan daun kelor.
Makanan ini diberi nama Avobar, singkatan dari Avocado Snack Bar yang merepresentasikan komposisi utama produk.
Camilan sehat ini dibuat mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian (FP) dan mahasiswa prodi Manajemen Bisnis Sekolah Vokasi (SV).
Baca juga: UNS Tanda Tangani MoU dengan BSKLN Kemenlu RI
Mahasiswi itu diantaranya Yustitia Hasna, Ajeng Kristina, Nafisah, Zafira Rahmasari dan Chodijah Najwa. Mereka dibimbing Dosen FP UNS, Rohula Utami.
Salah satu mahasiswa, Yustitia mengatakan ide untuk menciptakan produk ini muncul karena banyak wanita mengalami dysmenorrhea, yaitu nyeri saat menstruasi.
Ia mengatakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dysmenorrhea adalah asupan gizi.
"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengembangkan produk makanan sehat yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi tetapi juga dapat membantu mengurangi gejala dysmenorrhea," jelas Yustitia.
Lebih lanjut Yustitia menjelaskan bahwa biji alpukat mengandung komponen gizi yang baik.
Biji alpukat mengandung 10,40 persen protein kasar, 5,81 % lemak kasar, 6,11 % serat kasar, 0,70 % kalsium, 0,21 % fosfor, dan memiliki energi metabolis sebanyak 3570 kkal/kg.
Kandungan protein dalam biji alpukat melebihi biji jagung dan menjadikannya alternatif sebagai sumber protein nabati.
Selain itu, biji alpukat juga mengandung lignoselulosa yang tinggi. Serat dari biji alpukat ini yang kemudian dapat diolah menjadi produk makanan seperti snackbar.
Untuk meningkatkan kandungan zat besi, Avobar juga mengandung komposisi daun kelor. Setiap 100 gram daun kelor mengandung sekitar 25,29 mg zat besi.
Yustitia mengatakan jumlah dapat memenuhi kebutuhan harian zat besi perempuan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, yaitu 15 mg per hari.
Avobar telah tersedia di pasaran sejak bulan Agustus 2023 dan dapat dipesan secara daring melalui Instagram dan Whatsapp dengan harga 20 ribu rupiah per kemasan.
Setiap kemasan Avobar berisi lima buah dengan total berat 60 gram.
Baca juga: Boot Camp Bank Jateng Young Talent Ajang Menambah Bekal Pelari Muda
Informasi lebih lanjut tentang produk ini dapat ditemukan di akun Instagram resmi @pkmkuns_avobar.
Dengan produk ini, diharapkan perempuan yang mengalami dysmenorrhea saat menstruasi dapat dengan mudah menikmati makanan sehat yang memanfaatkan bahan-bahan yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.
"Konsep healthy food dari Avobar juga mendorong perempuan untuk mengadopsi pola hidup sehat demi menjaga kesehatan reproduksi mereka," tutup Yustitia. (uti)
| 12 Ribu Orang di Solo Masih Nganggur, Respati Sarankan Tidak Pilih-pilih Pekerjaan |
|
|---|
| Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Tak Akan Ditempati, Ternyata Begini Rencananya |
|
|---|
| PSI Bantah Duetkan Jokowi-Gibran di Piplres 2029 |
|
|---|
| Innalillahi, Lansia Warga Laweyan Solo Tewas Membusuk di Rumah, Tubuh Penuh Belatung |
|
|---|
| Demi Kesehatan Mental Ibu & Balita Bahagia, Paragonian Bergerak dan SEKOCI Adakan Pemeriksaan Gratis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Proses-pembuatan-snack-bar-dari-olahan-biji-alpukat-dan-daun-kelor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.