Berita Kesehatan
Sudah Menjangkit di Indonesia, Ini Ciri-ciri Cacar Monyet Terbaru, Gejala dan Orang yang Berisiko
Yuk kenali ciri-ciri cacar monyet terbaru menurut para ahli. Di Indonesia sudah ada satu yang terjangkit hingga dikahawatirkan terjadi transmisi lokal
TRIBUNJATENG.COM - Yuk kenali ciri-ciri cacar monyet terbaru menurut para ahli.
Hal ini diperlukan agar kita bisa waspada terhadap penyebaran dan penularan penyakit ini.
Apalagi di Indonesia sudah ada satu yang terjangkit hingga dikahawatirkan terjadi transmisi lokal
Kementerian Kesehatan pun meminta publik meningkatkan kewaspadaan penularan cacar monyet di Indonesia.
Baca juga: Kisah 3 Wanita di Semarang Selundupkan Sabu ke Lapas di Kemaluan, Terendus di Tempat Parkir
Perlu diketahui, penyakit yang dikenal dengan sebutan Mpox ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus penyebab cacar monyet berasal dari genus orthopoxvirus dalam famili poxviridae.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit menular ini, kenali ciri-ciri cacar monyet terbaru berdasarkan penjelasan ahli.
Ciri-ciri cacar monyet terbaru menurut ahli
Dr. Windy Keumala Budianti, SpKK(K), FINSDV, FAADV dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menjelaskan, ada beberapa gejala cacar monyet terbaru sejak penyakit ini mewabah di beberapa negara pada 2022.
"Ada sedikit perbedaan dari wabah sebelumnya menurut studi 185 kasus monkeypoxdi Spanyol pada periode 28-14 Juli 2022," jelas Windy, saat berbincang di acara Sosialisasi Kewaspadaan Monkeyox bersama Dinkes DKI Jakarta, Senin (16/10/2023).
Windy menjabarkan beberapa ciri-ciri cacar monyet terbaru yang menyerang manusia:
Ciri-ciri lesi yang muncul pada kulit
Gejala cacar monyet terbaru dapat diketahui dengan munculnya lesi di kulit. Lesi dimulai dari ruam berupa bintik atau bentol berisi cairan yang terasa nyeri dan gatal.
Setelah itu, benjolan ini memutih berisi cairan kekuningan, pecah, dan terbentuk cekungan di bagian tengah, lalu menjadi keropeng.
Lebih lanjut ia menjelaskan, biasanya lesi muncul secara bertahap. Dimulai dari wajah, lalu menyebar ke badan, punggung, lalu ke anggota gerak tubuh atau tangan dan kaki.
Di luar bagian tubuh tersebut, lesi terkadang juga dijumpai di alat kelamin, anus, dan area sekitarnya.
"Lesi yang muncul pada cacar monyet gejala disertai rasa nyeri yang kuat, sehingga kerap dicurigai sebagai herpes," kata Windy.
Selain itu, menurut Windy, lesi di kulit ini dapat bergabung menjadi satu dengan lesi-lesi lainnya dan membentuk ruam besar atau ruam yang membengkak.
Untuk diketahui, munculnya lesi di rongga mulut dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan makan dan kesulitan menelan.
"Menurut studi, gejala cacar monyet terbaru juga ditemukan adanya papul padat keputihan menyerupai pustul, di bagian tengahnya terdapat nekrosis, tidak ada atap bula, dan tidak terisi pus. Bentuknya mirip lesi penderita moluskum kontagiosum, ujar Windy.
Windy menyampaikan, ciri-ciri cacar monyet dari lesi yang muncul sejak awal sampai menjadi keropeng di kulit ini terjadi pada minggu kedua sampai minggu ketika sejak penderita tertular Mpox.
Ciri-ciri gejala sistemik cacar monyet
Dokter Windy menjelaskan, gejala sistemik adalah gejala yang timbul akibat serangan penyakit yang lebih luas.
Gejala sistemik pada cacar monyet bisa saja muncul dan juga bisa tidak, bahkan terkadang gejala ini tidak dirasakan oleh pasien karena sifatnya ringan atau mirip penyakit lain.
Windy menyampaikan, masa inkubasi atau munculnya gejala sistemik cacar monyet bisa terjadi antara enam sampai tujuh hari.
"Masa inkubasi gejala sistemik cacar monyet lebih singkat dari wabah sebelumnya yang antara 12 hari sampai 14 hari," ujar Windy.
Gejala sistemik penyakit cacar monyet, meliputi:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Badan lemas atau malaise
- Nyeri otot atau mialgia
- Kelenjar getah bening bengkak
"Menurut studi, 100 persen penderita cacar monyet mengalami gejala sistemik yang muncul di hari yang sama atau sebelum gejala kulit muncul," kata Windy.
Kapan perlu periksa cacar monyet?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet adalah penyakit menular yang dapat menyebar lewat kontak langsung dengan cairan tubuh, luka, koreng, atau benda yang terkena cairan atau luka tubuh seperti pakaian atau seprai penderita.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet atau cairan dari saluran pernapasan ketika seseorang melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.
Setiap orang perlu waspada dengan penyakit ini jika kontak erat dengan penderita, merasakan ciri-ciri cacar monyet yang sudah dijelaskan ahli di atas, terlebih jika baru berpergian dari tempat yang menjadi wabah cacar monyet. Segera lakukan pemeriksaan kesehatan.
Apakah cacar monyet bisa sembuh sendiri?
Apabila kondisi daya tahan tubuh penderitanya baik, penyakit cacar monyet biasanya bisa sembuh sendiri dalam waktu dua sampai tiga minggu.
Tapi, untuk kelompok berisiko, merasakan komplikasi tertentu, atau mengalami gejala cacar monyet berat, jenis monkeypox ini perlu dukungan pengobatan atau perawatan medis khusus.
Dr Robert Sinto, Sp.PD (K) dari Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, kelompok rentan atau orang dengan komorbid rentan mengajala gejala cacar monyet berat yang berbahaya.
"Pasien yang memiliki imunocompromise (kerentanan) seperti HIV positif, mengalami komplikasi infeksi menular seksual seperti sifilis bisa mengalami gejala cacar monyet lebih berat hingga kematian jika dibiarkan tanpa perawatan," jelas dia dalam Sosialisasi Kewaspadaan Monkeypox oleh Dinkes DKI Jakarta, Senin (16/10/2023).
Dokter Robert juga mengingatkan, penderita yang mengalami gejala cacar monyet berat juga perlu dukungan perawatan medis yang tepat.
"Terdapat faktor risiko yang berhubungan dengan keparahan penyakit. Tingkat keparahan gejala cacar monyet dapat diketahui berdasarkan jumlah lesi di kulit yang lebih dari 100," kata dia.
Selain itu; penderita cacar monyet dengan hasil pemeriksaan laboratorium mengalami peningkatan leukosit, enzim transaminase, AST dan atau ALT; atau mengalami penurunan BUN, albumin, trombosit; juga perlu dukungan perawatan medis.
Untuk diketahui, penyakit cacar monyet biasanya tidak fatal atau berbahaya.
Tingkat kematian penyakit ini berkisar 0,17 persen.
Tapi, bagi kelompok berisiko tinggi, ada baiknya Anda lebih waspada dengan penyakit ini, karena kemungkinan cacar monyet akan lebih sulit sembuh sendiri pada kelompok ini.
Siapa yang berisiko tinggi saat terkena cacar monyet?
Dokter Robert menjabarkan, ada beberapa kelompok berisiko tinggi mengalami gejala cacar monyet berat saat tertular penyakit ini, antara lain:
- Anak di bawah umur 8 tahun
- Ibu hamil
- Pasien imunocompromise, seperti penderita HIV/AIDS yang tidak terkontrol
- Penderita penyakit kulit kronis, seperti dematris atopik atau kelainan kulit akut dengan risiko infeksi bakteris sekunder yang bisa mengakibatkan sepsis atau perburukan gejala lainnya.
Apa saja tanda bahaya cacar monyet?
Menurut Dokter Robert, ada beberapa tanda dan gejala komplikasi yang bisa memperparah kondisi monkeypox dan penderita perlu segera mencari pertolongan medis, yaitu:
- Mual dan muntah, sehingga penderita berisiko mengalami dehidrasi dan kurang nutrisi
- Gangguan menelan, sehingga penderita berisiko mengalami kekurangan nutrisi.
- Adanya manifestasi sistemik berupa hepatomegali atau pembengkakan hati
- Gangguan berupa pneumonia (radang paru) maupun ensefalitis (radang otak).
Bagaimana cara mengobati cacar monyet?
Pengobatan cacar monyet secara mandiri bertujuan untuk mengurangi atau meringankan gejala penyakit.
Menurut anjuran Kementerian Kesehatan, berikut beberapa cara mengobati cacar monyet untuk meringankan gejala penyakit:
Minum banyak cairan
Saat hasil pemeriksaan menunjukkan positif cacar monyet, pastikan penderita minum cairan yang cukup agar tidak dehidrasi.
Penderita yang punya lesi cukup banyak juga perlu banyak minum karena lebih berisiko mengalami dehidrasi.
Minum obat penghilang rasa sakit
Penderita umumnya juga merasakan gejala cacar monyet berupa lesi yang gatal, nyeri, atau demam.
Untuk itu, minum obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi gejala penyakit sekaligus mencegah infeksi sekunder.
Berkumur dengan air garam
Lesi cacar monyet terkadang muncul di bagian dalam mulut penderita, sehingga menyebabkan luka yang perih dan menyakitkan.
Untuk mengatasinya, coba kumur dengan larutan air garam.
Mandi air hangat
Untuk meringankan gatal dan nyeri pada lesi di area kulit lain, upayakan penderita mandi dengan air hangat. Selain meringankan gejala cacar monyet, mandi air hangat juga penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi sekunder.
Setelah menyimak penjelasan mengenai apakah cacar monyet bisa sembuh sendiri sampai cara mengobatinya di atas, Anda tak perlu panik lagi dengan penyakit ini.
Tapi, jangan lengah dan tetap waspada pada penyakit menular ini. (Kompas.com)
Dokter Spesialis Syaraf di Banyumas Ini Ungkap Manfaat Terapi Sel Punca bagi Pasien Stroke |
![]() |
---|
10 Kelainan Sex Parafilia yang Bisa Diidap Pria dan Wanita: Puas Dilakban |
![]() |
---|
5 Manfaat Padel, Olahraga Seru yang Sedang Hits: Harus Punya Skill Tenis? |
![]() |
---|
7 Buah Cepat Naikkan Gula Darah, Terlihat Sehat tapi Penderita Diabetes Wajib Waspada |
![]() |
---|
Apa Itu Febris, GEA dan Abdominal Pain? Penyakit Dara Arafah Bocor: Kok Bisa Ya Dibilang Cuma? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.