Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Indonesia Jadi Negara dengan Serangan Buaya Terbanyak di Dunia

Indonesia menjadi negara yang paling banyak mengalami serangan buaya air asin di dunia.

|
Thinkstockphotos.com
Ilustrasi buaya 

2. Kepercayaan warga setempat

Banyak penduduk setempat yang percaya bahwa memindahkan buaya ke lokasi lain merupakan pertanda buruk bagi mereka.

Alhasil, mereka lebih memilih untuk membunuh reptil tersebut dan menguburkannya dalam sebuah ritual.

Kepercayaan ini menyulitkan penyelamat dan konservasi satwa liar yang hendak memindahkan buaya air asin ke penangkaran.

3. Ketiadaan biaya konservasi

Penyelamat dan konservasi satwa liar di pulau Bangka Belitung Alobi, Endi Riadi mengatakan pihaknya tidak pernah mendapat dana langsung dari pemerintah untuk mengelola pusat penyelamatannya.

Sejak didirikan pada 2014, dia hanya mengandalkan dana dari hasil donasi.

Padahal, Riadi mengaku, memelihara buaya air asin membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Sangat mahal untuk memelihara semua buaya di pusat penyelamatan," kata dia, masih dari sumber yang sama.

Sebanyak 34 ekor buaya air asin berhasil diselamatkan Alobi.

Dia kemudian bekerja sama dengan para peternak sapi di daerah tersebut untuk mendapatkan makanan yang lebih hemat.

"Sebulan sekali kami bisa mendapatkan satu ekor sapi utuh untuk memberi makan mereka. Jika para peternak memiliki sapi yang mati, kami juga memberikannya kepada mereka," tutur Riadi.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk terus membawa buaya kembali ke pusat rehabilitasi yang sudah semakin sesak.

Sekilas tentang buaya air asin

Dikutip dari Conservation, buaya air asin atau Crocodylus porosus dikenal sebagai buaya muara karena mereka lebih menyukai hidup di sungai yang dipenuhi hutan bakau.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved