guru berkarya
ASESMEN BERINTEGRITAS DENGAN ABT NONKUOTA
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi telah mendorong perubahan berbagai dimensi kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan.
Oleh: Fransiscus Xaverius Martono, S.Pd., M.Pd. SMP Negeri 3 Bojong Kab. Pekalongan
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi (IPTEK) telah mendorong perubahan berbagai dimensi kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Indikasinya adanya peningkatan dibidang pembelajaran dan asesmen hasil belajar. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan memanfaatkan jaringan internet telah menghadirkan pembelajaran dan penilaian kolaboratif yang dapat diakses secara luas, kapanpun dan dimanapun.
Menurut Bodmann dan Robinson dalam Rudiyanto dan Muhammad Iqbal (2021:16) mengatakan bahwa saat ini ujian konvensional dengan media kertas telah bergeser ke arah komputerisasi atau biasa disebut CBT. CBT menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan dengan PBT dimana penggunaan teknologi assesment pada CBT bersifat kompleks yang tidak dapat diterapkan dalam PBT.
Selanjutnya aplikasi CBT dapat diterapkan untuk Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), dan Ujian Sekolah (US) sehingga siswa dapat melakukan ujian dengan sistem CBT yang dapat memudahkan guru dalam mengevaluasi hasil pembelajaran (Lidyawati dkk, 2018:84). Dalam pelaksanaan CBT ini siswa dapat mengakses soal dengan menggunakan komputer maupun perangkat android.
Hasil evaluasi pelaksanaan CBT secara online yang selama ini diterapkan di SMP Negeri 3 Bojong Kabupaten Pekalongan ditemukan beberapa kelemahan yaitu: ketergantungan dengan kuota internet, akses internet yang tidak stabil atau lambat, dan tidak ada pemblokiran akses Google untuk mengatasi kecurangan siswa dalam mengerjakan tes sehingga pelaksanaan kegiatan asesmen menjadi tidak maksimal.
Asesmen CBT online bisa dikembangkan menjadi model offline, agar hasil asesmen pembelajaran dapat lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Selanjutnya dapat diterapkan tanpa membutuhkan akses internet.
Model asesmen berbasis android nonkuota yang penulis kembangkan di SMP Negeri 3 Bojong dengan melakukan pengaturan jaringan lokal, dan penambahan router untuk membagikan IP ke perangkat android siswa, agar dapat terhubung ke server untuk mengakses soal.
Asesmen berbasis android nonkuota, sistem dibangun berbasis moodle yang dioperasikan dengan jaringan lokal yang tidak terhubung dengan internet, kemudian dapat diakses melalui komputer maupun perangkat android siswa yang telah mendapatkan IP (Internet Protocol) secara otomatis. Sebelum melakukan akses soal, siswa harus mematikan modus data terlebih dahulu. Selanjutnya mengaktifkan wifi lalu masuk ke access point yang terhubung ke server, untuk mengakses soal. Setiap siswa mendapatkan username dan password yang berbeda sebagai akses masuk ke soal tersebut. Dengan demikian siswa dapat fokus pada media tes dengan soal yang teracak secara otomatis. Dalam satu paket soal dapat divariasikan dengan bentuk soal pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
Penggunaan asesmen berbasis android nonkuota ini guru sebagai pengawas ruang/operator dan siswa mempunyai akses yang berbeda penggunaannya, tugas guru sebagai admin menentukan hari, tanggal, dan jadwal tes. Sedangkan siswa aksesnya mengisi alamat IP server, username dan password. Pengoperasian model asesmen berbasis android nonkuota sangat sederhana dan relatif mudah, dapat diterapkan untuk siswa SMP.
Pemanfaatan Asesmen Berbasis Android Nonkuota selanjutnya disebut ABT Nonkuota ini sudah diterapkan di SMP Negeri 3 Bojong, sebagai satu-satunya SMP Negeri di Kabupaten Pekalongan yang melaksanakan asesmen secara mandiri sejak 2020, sekaligus menjadi referensi bagi sekolah di Kabupaten Pekalongan yang akan melaksanakan model asesmen sejenis. Model ABT Nonkuota ini sangat mendukung implementasi kurikulum merdeka dengan pelaksanaan asesmen secara mandiri.
Asesmen dengan ABT Nonkuota, tidak membutuhkan kuota, soal dan opsi jawaban teracak secara otomatis, hasil asesmen realtime, tidak perlu koreksi manual, ketika asesmen siswa tidak dapat mengakses Google, lebih menjamin kejujuran dan berinegritas.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.