guru berkarya
Menumbuhkan Budaya Positif melalui Keyakinan kelas
Sudah hampir tiga tahun Implemenatsi Kurikulum Merdeka telah berjalan khususnya bagi sekolah PSP (Program Sekolah Penggerak ) Angkatan 1.
Oleh: Firhadi, S.Pd., Guru SMAN 1 Mranggen
Sudah hampir tiga tahun Implemenatsi Kurikulum Merdeka telah berjalan khususnya bagi sekolah PSP (Program Sekolah Penggerak ) Angkatan 1. Pembelajaran sudah berjalan, dalam implementasi kurikulum merdeka banyak sekali mengalami perubahan. Salah satunya penanaman budaya positif pada pserta didik. Penanaman budaya positif perlu diterapkan agar peserta didik terbiasa dengan aturan yang berlaku tanpa ada paksaan melainkan bersumber pada kebiasan bernilai kebajikan yang sifatnya universal.
Budaya positif adalah suatu lingkungan atau sikap mental yang didasarkan pada pola pikir yang optimis, inklusif, dan mempromosikan kesejahteraan dan pertumbuhan individu maupun kolektif. Salah satu cara untuk mendorong budaya positif adalah melalui kelas-kelas keyakinan yang memberikan pengajaran dan pelatihan kepada peserta didik untuk mengembangkan sikap positif dan menghadapi tantangan hidup dengan optimisme.
Pertama, Peningkatan Kebangkitan Pribadi yaitu kelas keyakinan dapat membantu peserta untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kepercayaan diri yang lebih tinggi dengan mengidentifikasi kekuatan dan keterampilan mereka, peserta didik. Kedua, keterampilan Komunikasi dan Hubungan yang Sehat. Kelas keyakinan ini dapat mengajarkan keterampilan komunikasi yang efektif dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Ketiga, Pengelolaan Stres dan Ketahanan Mental. Kelas keyakinan ini dapat membantu peserta mengembangkan keterampilan pengelolaan stres dan ketahanan mental yang kuat. Keempat, Peningkatan Kesadaran Diri dan Empati. Kelas ini dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kesadaran diri yang lebih baik dan empati terhadap orang lain. Kelima, Inspirasi dan Motivasi. Kelas ini dapat menyediakan inspirasi dan motivasi kepada peserta didik untuk mencapai tujuan dan impiannya. Melalui kelas keyakinan, peserta didik dapat belajar mengembangkan sikap mental yang positif dan membangun budaya positif di sekitar mereka.
Dalam hal ini, mereka dapat merangkul optimisme, rasa percaya diri, hubungan yang sehat, dan pengelolaan stres yang efektif. Keenam adalah Keyakinan Kelas. Keyakinan kelas atau kesepakatan kelas adalah kesepakatan atau keyakinan yang dimiliki oleh anggota suatu kelas atau kelompok tertentu mengenai hal-hal yang dianggap penting atau tepat dilakukan dalam kegiatan kelas atau kelompok tersebut berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Kesepakatan ini dapat berupa peraturan, norma, nilai, atau tindakan yang dianggap sebagai cara yang tepat untuk mencapai tujuan atau mempertahankan keberlangsungan kelas atau kelompok. Kesepakatan kelas biasanya dibuat secara bersama-sama oleh anggota kelas dan dapat diubah atau disepakati ulang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang berkembang. Tujuan dari kesepakatan kelas adalah untuk menciptakan suasana yang harmonis, saling menghargai, dan efektif dalam proses belajar-mengajar atau kegiatan kelompok yang dilakukan.
Beberapa manfaat keyakinan kelas adalah pertama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggota kelas. Kedua, membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan produktif. Ketiga, membantu membentuk kepribadian dan karakter yang baik. Keempat, menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan keterampilan sosial. Kelima, mempercepat proses belajar dan pembentukan sikap disiplin. Keenam, memudahkan pengaturan dan pengelolaan kelas. Ketujuh, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar. Kedelapan, mengurangi beban pekerjaan guru. Kesembilan, membantu meningkatkan kinerja guru. Kesepuluh, meningkatkan kualitas lingkungan belajar. Kesebelas, meningkatkan citra sekolah. Kedua belas. membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Ketigabelas, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin pada peserta didik. Keempat belas, meningkatkan partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah. Kelima belas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi sekolah. Dengan adanya kesepakatan kelas dan lingkungan belajar yang lebih kondusif, proses belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis dan produktif. Hal ini telah diterapkan di SMAN 1 Mranggen dalam bertindak dan bersikap dilingkungan sekolah.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.