Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Diduga Berkata Rasis ke Anggotanya, Tokoh Papua Minta Panglima TNI Tindak Tegas Letkol Tamami

Aksi pembacokan yang dilakukan oleh Praka Dirk Rian Bayoa atau DRB terhadap komandan Letkol Tamami telah mencuri perhatian masyarakat

Editor: muh radlis
HO
Sosok Letkol Inf Tamami, Komandan Secata Rindam XVIII/Kasuari yang dibacok anggotanya karena diduga berkata rasis. 

TRIBUNJATENG.COM - Aksi pembacokan yang dilakukan oleh Praka Dirk Rian Bayoa atau DRB terhadap komandan Letkol Tamami telah mencuri perhatian masyarakat dari berbagai kalangan.

Kejadian ini mengemuka setelah terungkapnya pernyataan bernada rasial oleh Komandan Secata Rindam XVIII/Kasuari, Letkol Inf Tamami, terhadap prajurit asli Papua (OAP) yang berada di bawah komandonya.

Dalam konteks ini, tokoh masyarakat Papua di Manokwari dengan tegas mengutuk ucapan rasial yang diungkapkan oleh Letkol Inf Tamami terhadap prajurit asli Papua.

Yan Cristian Warinussy, seorang tokoh Papua dan Direktur LP3BH Manokwari, melihat bahwa peristiwa pembacokan yang melibatkan Praka DRB adalah respons terhadap ucapan rasisme tersebut, yang terjadi pada Sabtu (21/10/2023).

Warinussy telah meminta Panglima TNI dan Pangdam Kasuari untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap Letkol Inf Tamami atas pernyataannya yang dinilai merendahkan prajurit asli Papua.

"Kami meminta panglima TNI dan Pangdam XVIII Kasuari untuk tidak melindungi pelaku rasisme.

Pembacokan ini terjadi sebagai akibat langsung dari pernyataan rasisme," ungkap Warinussy, seperti yang dilansir Kompas.com pada Rabu (25/10/2023).

Warinussy menjelaskan bahwa Praka DRB merasa tersinggung oleh ucapan rasial yang disampaikan oleh komandannya selama apel personel.

Ucapan rasisme tersebut menggunakan simbolik hewan, yang mengakibatkan reaksi yang tidak terkontrol dari Praka DRB.

Warinussy juga mengutuk keras pernyataan yang diduga dilakukan oleh perwira TNI AD.

Dia menerima laporan tentang insiden tersebut pada Selasa (24/10) dan menyatakan bahwa tindakan rasial dan penghinaan yang diduga telah dilakukan oleh seorang oknum perwira TNI Rindam XVIII Kasuari terhadap seorang prajurit.

"Dengan hormat, kami meminta agar oknum perwira TNI AD tersebut juga diperiksa dan dikenai sanksi tegas sesuai dengan hukum," kata Warinussy. Dia menegaskan bahwa pernyataan oknum perwira tersebut benar adanya, sebab telah ada rekaman video yang beredar luas di media sosial TikTok.

Warinussy berharap agar oknum prajurit yang terlibat dalam penganiayaan tersebut menjalani proses hukum sesuai perbuatan yang mereka lakukan.

Dia juga meminta perhatian Panglima TNI dan Pangdam XVIII Kasuari untuk memberikan pesan kepada seluruh perwira TNI, termasuk di lingkungan Kodam XVIII Kasuari, agar tidak melakukan tindakan rasisme dan diskriminasi rasial terhadap prajurit TNI Orang Asli Papua (OAP).

Semua tindakan ini didasari oleh dasar hukum, seperti Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Diskriminasi Rasial dan Etnis serta Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM).

Kapendam XVIII Kasuari Kolonel Inf Syawaluddin mengatakan, pelaku penganiayaan terhadap Letkol INF T sedang diperiksa.


"Pelaku penganiayaan sedang mejalani pemeriksaan di Polisi Militer POM Kodam Kasuari," kata Kolonel Inf Syawaluddin.

Sementara itu korban pembacokan, Kapendam menyebut sedang menjalani perawatan medis.

"Ada luka di bagian belakang kepala sebelah kanan dengan 12 jahitan akibat terkena parang," katanya.

Kapendam membantah adanya pernyataan rasisme seperti video yang tersebar di sosial media.

Syawaluddin menegaskan bahwa video tersebut sudah diedit pihak-pihak tertentu.

 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Tokoh Papua Kecam Ucapan Rasis Letkol Tamami ke Praka Rian: Panglima TNI Diminta Bertindak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved