Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Gangster Jawa Tengah Saling Tantang di Instagram, untuk Konten Sekaligus Eksistensi

Beberapa pekan terakhir ini keberadaan dan ulah gangster di Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah meresahkan masyarakat.

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Beberapa pekan terakhir ini keberadaan dan ulah gangster di Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah meresahkan masyarakat. 

"Sarana laporan di Kota Semarang sudah sangat luar biasa, bisa lewat aplikasi Libas, fitur perintis presisi, dan lainnya, mari tinggal optimalkan saja," jelasnya.

Pihaknya berjanji ketika ada laporan masuk akan ditindak lanjuti. Sebab, pihaknya bersama piket fungsi lainnya seperti Unit Reskrim, Unit Lantas dan unit lainnya rutin melakukan operasi. "Kami tingkatkan lagi operasi saat malam Jumat, Sabtu dan Minggu," bebernya.

Orangtua Miris

Sebut saja Dewi orangtua anggota gangster mengatakan, merasa ngeri ketika mendengar pernyataan dari polisi bahwa anaknya adalah anggota gangster.

Menurut pengakuan Dewi, anaknya tersebut pamit kepadanya untuk ambil stiker kemudian akan dijual. Namun setelah ditunggu lama tak kunjung pulang meski sudah tengah malam.

Ia pun telah menelepon berulang kali tapi tak ada respon dari anaknya hingga menyebabkan dia tak bisa tidur semalam suntuk.

Tetangganya pada esok harinya menyuruh untuk melihat postingan Instagram tim elang Polrestabes Semarang.

"Saya lihat anak saya tak pakai baju miris hati saya anak yang saya lahirkan dengan mempertaruhkan nyawa membuat saya sakit sekali. Saya tidak mengajari seperti itu, saya mohon maaf," ungkapnya, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (25/10/2023).

Peran Sekolah

Pihak sekolah dari tersangka, Ayu menjelaskan, edukasi soal pencegahan kenakalan remaja sudah rutin dilakukan oleh sekolah. Menurutnya, tinggal pengawasan dari orangtua saat anak di rumah jangan sampai keluyuran hingga dini hari.

"Saya tanya anaknya kenapa bisa ketangkap polisi malam jam segitu, ternyata orangtuanya sibuk kerja di pasar," jelasnya.

Pihak sekolah telah melakukan langkah pencegahan tawuran terutama saat hari Jumat lantaran biasanya aksi tersebut dilakukan pada menjelang weekend. "Kami tiap hari jumat seharusnya pulang awal baru pulang jam 16.00 antisipasi di jalan supaya ga tawuran," imbuhnya.

Mencari Identitas

Menurut Kriminolog Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Bambang Joyo Supeno, suburnya kelompok gangster lantaran para generasi muda masih berupaya mencari identitas.
Mereka kemudian berkelompok untuk menghimpun kekuatan yang dilampiaskan ke orang atau kelompok lain untuk memperoleh pengakuan.

"Masalahnya identitas diri itu melakukan penyimpangan atau kontra prestasi seperti balap liar, fandalisme, dan tawuran," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved