Istri Tinggal Bersama Jasad Suami
Terungkap Waktu Kematian Hamka dan Balitanya Berbeda, Bercak Darah di Tubuh Istri Jadi Misteri
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan hasil autopsi sementara jasad hamka di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
TRIBUNJATENG.COM - Polisi mengungkap waktu kematian Hamka dan Balitanya ternyata berbeda.
Sebelumnya diberitakan seorang istri kedapatan tinggal bersama jasad suami dan balitanya yang sudah mulai membusuk di Jakarta.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan hasil autopsi sementara jasad hamka di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Seperti diketahui, seorang istri yang tinggal bersama jasad suami dan anaknya yang bayi sudah membusuk tengah jadi perbincangan publik.
Baca juga: Alasan Istri Hamka Bos Travel Umrah Tak Lapor Polisi Meski Suami dan Anaknya Tewas
Baca juga: Nasib Terkini Dosen ARS Usai Digerebek Istri Karena Selingkuh, Tiga Bulan Tinggal di Rusunawa
Baca juga: Terungkap Kebiasaan Istri Hamka, Bisa Tahan Lapar 2 Minggu Demi Temani Jasad Suami dan Anak

Sang istri bahkan rela menahan kelaparan tinggal bersama jasad sang suami selama dua pekan lalu.
Jasad Hamka dan anak keduanya ditemukan dalam kondisi membusuk dan bengkak di dalam rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja.
Adapun penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.
Sementara istri Hamka dan anak sulungnya ditemukan dalam keadaan lemas.
Kasus kematian ayah dan anak kini mulai menemui titik terang.
Berdasarkan hasil otopsi sementara jasad Hamka dan anak ini sudah meninggal dalam keadaan cukup lama.
Sang ayah, Hamka Rusdi (50), diduga sudah meninggal dunia sejak 10 hari lalu, di rumahnya di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Hasil autopsi yang baru bisa kami sampaikan hari ini hanya menyebutkan usia kematian," kata Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara. Dikutip TribunSumsel dari Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
"Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah, usia kematiannya sekitar 10 hari ke atas," sambungnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil autopsi sementara pula, anak bungsu Hamka, AQ (2) yang juga ditemukan tewas bersama ayahnya itu, sudah meninggal dunia selama 3 hari.
"Sementara anak, berada di usia kematiannya 3 hari. Jadi, ada perbedaan usia kematian," jelas Gidion.
Berdasarkan pemeriksaan secara kasatmata, tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan pada tubuh Hamka.
Namun, polisi menemukan darah di sekitar jasad Hamka.
"Ini kemudian yang harus kami lakukan uji forensik yang lain, adalah histopatologi forensik dan toksikologi forensik," kata Gidion.
Menurut hasil pemeriksaan pada ponsel Hamka, ditemukan percakapan mendiang dengan keluarganya bahwa Hamka mengeluh sakit tenggorokan.
"Tetapi ini belum diketahui apakah signifikan (berkaitan) dengan kondisi pada waktu terakhir (Hamka) ditemukan (tak bernyawa)," tutur Gidion.
Sementara itu, polisi menemukan luka lebam pada tubuh anak sulung Hamka.
Kini polisi masih menelusuri penyebab kematian AQ.
"Jadi, tidak tampak kasatmata luka terbuka ya. (Tapi) ada luka di bagian wajah, bagian kening, tapi itu yang harus kami uji forensik berikutnya untuk menguatkan," ujar Gidion.
Di sisi lain, polisi menemukan beberapa bercak darah yang menempel pada tubuh NFH.
Meski belum mengetahui darah tersebut milik siapa, Gidion memastikan bahwa bercak itu bukan darah NFH.
"Istrinya tidak ada luka. Ada beberapa bercak darah yang menempel di tubuhnya, tapi itu yang bukan luka dari istrinya. Darah itu (punya siapa), kami masih menunggu hasil forensiknya ya. Kami juga uji DNA," ungkap Gidion.
Kecil kemungkinan rumah dimasuki orang asing
Gidion memastikan bahwa rumah tersebut hanya dihuni oleh Hamka, NHF, AD, dan AQ. Sejauh ini, kecil kemungkinan rumah tersebut dimasuki oleh orang asing karena tidak ada jejak orang lain di TKP.
"Kalau kami lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk, karena kondisi pintu tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Meski begitu, Gidion bersama jajarannya akan memastikan kembali temuan sementara tersebut kepada istri Hamka.
"Karena satu-satunya saksi yang sangat kami harapkan mumpuni adalah istrinya, tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tutur Gidion.
Jasad Ditemukan Membusuk
Penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.
Saat didatangi, pintu rumah Hamka dalam keadaan terkunci hingga akhirnya warga didampingi Ketua RT setempat berinisiatif mendobraknya.
Warga pun terkejut saat mengetahui kondisi di dalam rumah Hamka.
Betapa kagetnya Bambang, warga sekitar yang melihat istri Hamka sedang terduduk di sofa di ruang tamu tanpa reaksi apapun.
Bahkan tanpa raut kesedihan dari sang istri pun tak terlihat.
Namun, ia hanya menunjukkan jarinya ke arah kamar.
"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang. Dilansir TribunJakarta.com, Minggu (29/10/2023).
Bambang, salah satu warga yang turut menemukan kondisi jenazah Hamka dan balitanya yang membusuk di kediamannya.
Sementara didalam rumah tersebut istri dan anak pertamanya ditemukan masih hidup dalam keadaan lemah.
"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.
Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.
"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.
Selanjutnya penemuan mayat ayah dan anak balita tersebut dilaporkan ke polisi.
Adapun rumah Hamka berada di lantai 2. Sementara lantai 1 hanya digunakan untuk tempat parkir kendaraan.
Tampak ada satu mobil dan motor milik Hamka yang terparkir di sana dengan kondisi dipenuhi debu. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Hasil Autopsi Ayah & Anak Tewas di Koja, Hamka Tewas 10 Hari, Anaknya 3 Hari dan Ada Luka Lebam,
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Rabu 13 Agustus 2025: Hujan Ringan di Mijen, Ngaliyan, Tugu |
![]() |
---|
Daftar Harga BBM Terbaru Rabu 13 Agustus 2025 di Jateng dan Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Mahasiswa Telkom University Purwokerto Raih Juara 3 Lomba Debat Bahasa Indonesia Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Bertanya di Mana Posisi Polisi? |
![]() |
---|
Kilang Pertamina Cilacap Lifting Perdana Bioavtur Minyak Jelantah, Siap Terbang Jakarta Denpasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.