Kasus Kaki Siswa SD Bekasi Diamputasi
Nasib Tragis Fatir Siswa SD di Bekasi, Kaki Kiri Harus Diamputasi Imbas Jatuh Ditekel Temannya
Fatir siswa SD Negeri Jatimulyo 09 Bekasi ini mengalami kisah pilu karena harus proses pengobatan panjang dan kaki kirinya terpaksa diamputasi.
TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Fatir terpaksa harus menjalani operasi (amputasi) pada kaki kirinya.
Bocah SD kelas 6 ini disebut-sebut mengalami kanker tulang yang awalnya dipicu karena terjatuh atau mengalami benturan dengan benda keras.
Dari pengakuan siswa SD Negeri Jatimulya 09 Bekasi ini, dia mengalami cedera luka memar pada kaki kirinya lantaran disliding oleh rekan sebayanya.
Itu terjadi di jam istirahat saat dirinya hendak pergi ke kantin.
Tak sampai di situ, seusai di sliding, dalam posisi kesakitan, tak ada satupun teman maupun guru yang membantunya.
Dia berjalan menahan perih kembali menuju ke ruang kelas, termasuk juga ke rumahnya.
Baca juga: Optimalisasi Satgas Ramah Anak Hilangkan Benih Perundungan
Baca juga: Kronologi Bocah Tunawicara Jadi Korban Perundungan, Ditinju Hingga Dipaksa Isap Lem Aibon
Nasib nahas harus dialami Fatir (12), siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Dia diduga menjadi korban bullying atau perundungan hingga berujung fatal.
Kaki Fatir harus diamputasi.
Kepada orangtuanya, Fatir mengaku kakinya di-sliding temannya pada jam istirahat.
Tak hanya mengalami kekerasan fisik, Fatir juga mengaku dirundung secara verbal oleh teman sekolahnya.
Kini dia pun mengalami kisah pilu, dimana harus menjalani proses pengobatan panjang dan kaki kirinya terpaksa diamputasi.
Ibunda Fatir, Diana (40), mengungkapkan kronologi perundungan yang dialami sang putra.
Dia menyebut kaki anaknya di-sliding pada Februari 2023.
Fatir saat itu sedang bersama 5 temannya hendak jajan di luar sekolah pada jam istirahat.
"Fatir masih kelas 6 SD pada saat itu."
"Dia diajak keluar sekolah untuk jajan."
"Di perjalanan, terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," kata Diana seperti dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Nasib Apes Lansia di Bekasi, Puluhan Tahun Nabung Sampai Rp 350 Juta, Lenyap Dalam Sehari
Baca juga: Viral Bocah Tunawicara Jadi Korban Perundungan, Dicekoki Lem Aibon Teman Sebaya
Saat di-sliding, Fatir sempat jatuh dan kesakitan.
Namun, teman-temannya mengancam Fatir agar tidak menceritakan hal tersebut kepada orangtua atau pihak sekolah.
"Fatir mulai di-bully (secara verbal), maksudnya (dibilang), 'Jangan nangis', 'Enggak usah ngadu sama mama', 'Enggak usah ngadu sama guru', seperti itu," ucap Diana.
Mirisnya, Fatir ditinggal sendiri setelah dirundung secara fisik dan verbal itu.
Kelima temannya tidak membantu Fatir untuk berdiri.
Padahal, Fatir saat itu kesakitan.
"Fatir itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah."
"Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," ujar Diana.
Ketika Fatir tiba di kelas, teman-temannya justru kembali mengolok-olok.
Diana menyebut, tiga hari setelah di-sliding, Fatir merasakan sakit pada bagian kakinya.
Saat itulah Diana curiga sang anak terjatuh.
Dia lantas mendesak Fatir untuk berbicara.
Baca juga: Sosok Siswi SMK Blitar Tewas Tertabrak KA: Diisukan Korban Perundungan & Ribut dengan Pacar
Baca juga: Marak Aksi Perundungan di Sekolah Kemendikbud Ristek & Kemen PPPA Tegaskan Perlunya Disiplin Positif
Saat itulah diketahui bahwa Fatir di-sliding temannya.
"Lukanya itu tidak ada, tapi kakinya kayak memar."
"Saya desak Fatir bicara, akhirnya diceritakanlah kronologinya," tutur dia.
Diana lantas membawa anaknya berobat ke klinik terdekat.
Fatir diberi pereda nyeri, tetapi itu tidak berpengaruh apa-apa.
"Dirujuk dan dirontgen pakai MRI, didiagnosis ada infeksi dalam itu pada akhir Maret 2023."
"Karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati terlebih dahulu," kata Diana.
Divonis Kanker Tulang
Fatir kemudian menjalani berbagai pengobatan medis.
Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan.
Kondisi Fatir bahkan semakin memburuk.
Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis Fatir mengalami kanker tulang.
Di usia masih belia, Fatir mendapati kenyataannya kaki kirinya harus diamputasi.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar serta terjadi pendarahan."
"Jadi harus diamputasi," papar Diana.
Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di 3 rumah sakit menyatakan hasil yang sama.
Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta karena kondisinya belum stabil setelah menjalani operasi amputasi.
Baca juga: Nasib Apes Wanita di Bekasi Dibegal Saat Beli Ketoprak, Diancam Senjata dan Motor Dibawa Kabur
Baca juga: Mahasiswi Korban Perundungan Malah Disuruh Minta Maaf, Integritas UIN Jambi Disoal Warganet
Wakil Kepala Sekolah Bantah Ada Bullying
Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak SD Negeri Jatimulya 09 membantah adanya perundungan siswa.
Wakil Kepala SD Negeri Jatimulya 09, Sukaemah menganggap aksi sliding terhadap Fatir sebagai candaan antarsiswa.
"Memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," kata Sukaemah.
Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki merupakan hal yang biasa dilakukan siswa.
Dia menganggap itu bukan aksi perundungan.
"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan."
"Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung."
"Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," tutur dia.
Selain itu, Sukaemah juga menganggap olok-olokan yang sering diterima Fatir sebagai hal biasa.
"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya."
"Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya," ucap Sukaemah.
Sukaemah menambahkan, selama ini Fatir tidak pernah melaporkan tindakan perundungan, baik secara fisik ataupun verbal ke pihak sekolah.
Karena itu, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan apapun. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Siswa SD di Bekasi Diamputasi Usai Disliding Teman Sekolahnya, Wakepsek : Cuma Bercanda Biasa
Baca juga: Harga Rp 600 Ribu Masih Bisa Dinego, Mucikari Gunakan Kamar Apartemen Gresik untuk Prostitusi Online
Baca juga: Penonton Konser Coldplay di SUGBK Jakarta Disarankan Gunakan Kendaraan Umum, Ini Pertimbangannya
Baca juga: Masih Ingat Masriah? Emak-emak yang Buang Kotoran ke Tetangga di Sidoarjo Kembali Jadi Tersangka
Baca juga: CEK FAKTA, Benarkah N Pensiunan Polisi? Penjual Miras Oplosan yang Tewaskan 14 Orang di Subang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.