Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mertua Bunuh Menantu

Khoiri, Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan Cuma Terancam 7 Tahun Penjara, Ibu Korban Tuntut Keadilan

Polres Pasuruan langsung menahan Khoiri alias Satir (52), yang terjerat kasus mertua bunuh menantu hamil 7 bulan.

Editor: Muhammad Olies
Ist/Dok. Humas Polres Pasuruan
Khoiri sosok mertua yang tega bunuh menantunya yang hamil 7 bulan saat digelandang di Mapolres Pasuruan, Kamis (2/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Polres Pasuruan langsung menahan Khoiri alias Satir (52), yang terjerat kasus mertua bunuh menantu hamil 7 bulan.

Aparat menjerat lelaki paruh baya itu dengan pasal tentang pembunuhan.

Dikutip dari Tribun Jatim, Wakil Kepala Kepolisian Resor Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengungkapkan motif sekaligus ancaman hukuman terhadap sosok mertua yang tega membunuh FAH (23) menantunya ini.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Pembunuhan.

 "Ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahun," pungkasnya.

Baca juga: Hancurnya Hati Sueb, 2 Bulan Lagi Istri Melahirkan, Malah Dibunuh Ayah Kandungnya

Baca juga: Tangis Besan di Kasus Mertua Bunuh Menantu: Kok Tega Sama Calon Cucu Pertama?

Baca juga: Beredar Rumor Mertua Bunuh Menantu Hamil Karena Tolak Ajakan Hubungan Badan, Ini Kata Polisi

Sementara itu, ibu FAH (23), Nurul Afini (49) tak kuasa menyembunyikan raut kesedihan di wajahnya.

Sang anak, FAH yang sedang hamil tujuh bulan tewas dibunuh oleh mertua korban di Pasuruan, Jawa Timur.

Beberapa kali, Nur Afini tampak menyeka air matanya yang menetes.

"Intinya saya mau keadilan," kata Nur kepada awak media di kediamannya Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023), seperti dikutip dari Tribun Pasuruan.

Fitria, menantu hamil 7 bulan yang tewas diduga dibunuh mertuanya. Dikenal baik dan lemah lembut
Fitria, menantu hamil 7 bulan yang tewas diduga dibunuh mertuanya. Dikenal baik dan lemah lembut (kolase surya/luhur pambudi)

Sebelum menerima kabar duka, Nur sempat berkomunikasi dengan sang anak melalui panggilan video selama dua jam.

Dalam komunikasinya, sang anak bercerita bahwa hari itu dia resmi memiliki Kartu Keluarga (KK) sendiri dengan sang suami.

Mereka pun resmi berdomisili di Pasuruan.

"Ya, di hari itu, dia dan suaminya dapat KK sendiri," katanya.

Tak hanya itu, di sela percakapannya, FAH juga kerap melontarkan kata-kata maaf.

"Dia bilang, Bu, sepurane (minta maaf) sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu," ujar dia.

Nur tak menyangka pada Selasa (31/10/2023) malam, dirinya mendapatkan kabar bahwa sang anak dilarikan ke Puskesmas Purwodadi karena dugaan pembunuhan.

Setiba di rumah sakit, putrinya sudah meninggal dunia.

"Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya, posisi pegang perutnya, sininya (leher sisi kanan) menganga. Cuma wajahnya senyum. Ya Allah, Nak," katanya pilu.

Baca juga: Alasan Khoiri Mertua Bunuh Menantu, Terungkap Bukan Cinta Segitiga atau Pemerkosaan

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah mengungkap fakta baru atas kasus pembunuhan yang dilakukan Khoiri (52) Selasa (31/10/2023) lalu sekitar jam 16.00 WIB.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengatakan, motif pembunuhan itu akibat korban menolak diajak berhubungan badan oleh pelaku.

Korban menolak dan berteriak minta tolong saat hendak diperkosa oleh pelaku.

Hal itu membuat pelaku kesal.

"Pembunuhan tersebut dilakukan di dalam rumahnya dengan cara melukai leher korban menggunakan sebilah pisau dapur," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Pasuruan, Kamis (2/11/2023).

Saat itu, korban sedang istirahat di kamarnya usai mandi.

Pelaku lalu menghampiri korban dan berusaha memerkosa korban.

"Namun, korban menolak dan berteriak. Akibat panik, pelaku mengambil pisau lalu menindih korban dan mulai melukai lehernya," terangnya.

Tidak lama kemudian, suami korban M Sueb Wibisono (31) yang baru pulang dari wawancara di tempat kerjanya melihat pintu rumahnya dikunci dari dalam.

Kemudian, Sueb mengintip ke dalam melalui jendela dia melihat pelaku yang tak lain adalah ayahnya sedang duduk di dalam rumah.

"Suami korban curiga, lalu langsung mendobrak pintu rumah. Kemudian pelaku langsung lari kabur dari rumah menuju ke rumah tetangganya untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," terangnya.

Inilah Sosok Khoiri Mertua Bunuh Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan, Duda Temperamen dan Sering Mabuk
Inilah Sosok Khoiri Mertua Bunuh Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan, Duda Temperamen dan Sering Mabuk (Suryamalang.com)

Sueb terkejut menemukan istrinya telah bersimbah darah.

Lalu berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian tetangga sekitarnya.

Baca juga: Inilah Sosok Khoiri Mertua Bunuh Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan, Duda Temperamen dan Sering Mabuk

 
"Korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Purwodadi oleh warga. Namun nyawa korban tidak tertolong saat dalam perjalanan," ujarnya.

Sementara itu, polisi langsung bergerak mendatangi tempat persembunyian pelaku lalu mengamankannya untuk menghindari amukan warga.

"Dari hasil penangkapan, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti satu buah pisau dapur dengan panjang 30 sentimeter yang terdapat bercak darah, selimut warna biru, dan ponsel milik korban," tuturnya.

Sosok Khoiri juga dibongkar oleh pihak kepolisian.

Khoiri tega membunuh menantunya sendiri saat sang menantu dalam keadaan hamil 7 bulan.

Polisi mengungkap, aksi itu dilandasi karena pelaku tidak bisa menahan hawa nafsunya.

Pengakuannya ke polisi, pelaku tidak tahan melihat tubuh menantunya itu. Dan itu membuatnya mencoba merudapaksa menantunya.

Informasi yang didapatkan, Khoiri adalah seorang duda.

Ia ditinggal istrinya yang meninggal 10 tahun lalu.

Selama itu pula, ia juga tidak menjalin hubungan dengan wanita.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ancaman Hukuman Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Ibu Korban Minta Keadilan, Ingat Ucapan Terakhir

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved