Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

PB IDI Desak Semua Pihak yang Terlibat Konflik di Gaza Patuhi Norma Hukum Humaniter Internasional

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa

Penulis: amanda rizqyana | Editor: muh radlis
IST
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa di kedua pihak yang berkonflik di Gaza.

Ketua Umum PB IDI Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT., menyampaikan bahwa pada kejadian ini pihaknya memberi perhatian bagi para profesional medis yang kehilangan nyawa saat memberikan layanan penyelamatan nyawa kepada masyarakat.


"Sebagai organisasi profesi medis, PB IDI berkomitmen untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya perawatan medis yang etis, serta tujuan perdamaian dunia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal," tegasnya berdasarkan siaran pers yang diterima Tribun Jateng pada Kamis (2/11/2023).

World Medical Association (WMA) atau Asosiasi Medis Dunia beserta PB IDI mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak yang berkonflik untuk:

Mematuhi norma-norma Hukum Humaniter Internasional (IHL) untuk tidak menyerang fasilitas medis dan kendaraan tenaga kesehatan, serta melindungi tenaga kesehatan.

Petugas kesehatan harus diberikan sumber daya yang mereka perlukan untuk merawat semua pasien dengan penuh kasih sayang dan sesuai dengan nilai etika profesi dan netralitas medis.


"Koridor kemanusiaan harus digunakan untuk memastikan pengiriman pasokan medis penting dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Jalur Gaza dengan aman," tegasnya.

WMA dan PB IDI mengajukan permohonan yang kuat kepada kedua belah pihak untuk menyelamatkan warga sipil, rumah sakit, dan layanan penting lainnya.

Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT., mengutuk keras serangan terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis.


Ia pun meminta semua pihak untuk memastikan bahwa tenaga medis dan tenaga kesehatan tidak menjadi sasaran dan diberikan akses yang aman untuk merawat korban yang terluka.


“Sebagai dokter, kami mempunyai kewajiban etik untuk menempatkan keselamatan pasien dan komunitas masyarakat sipil diatas segalanya,” pungkas Dr. Adib.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved