Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

guru berkarya

Maksimalkan Kemampuan Menulis Teks Narrative dengan Media PSA

Salah satu ketrampilan yang diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah Menulis.

Editor: Editor Bisnis
IST
AHMAD KUNAIFI, S.Pd., GURU B. INGGRIS SMPN 1 KAJEN KAB. PEKALONGAN 

Oleh: AHMAD KUNAIFI, S.Pd., GURU B. INGGRIS SMPN 1 KAJEN KAB. PEKALONGAN

Salah satu ketrampilan yang diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah Menulis. Menulis merupakan bentuk komunikasi dalam menyampaikan ide, pengalaman, perasaan atau pendapat kepada orang lain. Dalam belajar Bahasa inggris, ketrampilan menulis jauh lebih sulit dibandingkan dengan ketrampilan Bahasa lainnya (mendengarkan, berbicara dan membaca). Hal ini wajar karena menurut Wigati (2015:8), untuk mendapatkan tulisan yang bagus harus memperhatikan beberapa aspek bahasa. Yaitu vocabulary (kosakata), content (intisari tulisan), form (susunan atau pengorganisasian tulisan), grammar dan mechanics (pertimbangan dalam aplikasi menulis seperti punctuation dan spelling). Salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dipelajari oleh siswa kelas IX adalah kemampuan menulis teks narrative. Teks narrative merupakan salah satu teks Essay tentang cerita fiksi yang mempunyai tujuan untuk menghibur pembaca.

Struktur Teks Narrative terdiri dari orientation, complication, dan resolution (kadang juga terdapat reorientation). Karena berupa cerita dongeng, teks ini banyak menggunakan pola kalimat berbentuk past tense, yang mana kata kerjanya menggunakan kata kerja bentuk ke-2. Bagi siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kajen, menulis teks narrative masih menjadi sesuatu yang sangat sulit. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes yang belum sesuai dengan harapan, sebagian besar siswa nilainya masih dibawah KKM. Menulis di sini tentu saja bukan berarti menciptakan suatu cerita sendiri, tetapi menuliskan kembali sebuah cerita menggunakan bahasa sendiri.

Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan bagi hampir semua siswa dalam kegiatan menulis, antara lain: kesulitan dalam memilih kata dan menuliskannya sesuai konteks kalimat. Siswa masih keliru dalam menggunakan bentuk kata kerja lampau maupun kata ganti, dan siswa masih belum bisa menyusun cerita secara runtut. Selain permasalahan di atas, peran guru juga sangat penting dalam penguasaan kompetensi bagi siswa. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru, tentu akan mematikan kreativitas siswa dalam berkreasi atau menyampaikan ide-idenya. Lantas apa yang bisa dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan ini? Mengubah kegiatan pembelajaran menjadi student centered adalah jawabnya.

Siswa tidak hanya dituntut untuk mendengarkan dan mengerjakan tugas saja, melainkan harus ikut terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan media pembelajaran yang tepat. Ada banyak media pembelajaran yang dapat dimanfaaatkan untuk meningkatkan kemampuan menulis, namun yang penulis pilih adalah penggunaan media picture series arrangement (PSA) atau susunan gambar berseri. Menurut Arsyad (2002: 119), gambar seri merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Dengan gambar seri, siswa dilatih mengungkapkan adegan dan kegiatan yang ada dalam gambar. Dengan bantuan media ini, siswa diharapkan akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan ke dalam tulisan.

Langkah-langkah yang digunakan dalam penggunaan media ini adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 anggota. Guru memberikan lembar kerja berupa rangkaian cerita dalam bentuk gambar yang masih acak, siswa melihat tayangan sebuah cerita narrative, dan secara berkelompok menuliskan kembali cerita yang dilihatnya berdasarkan gambar. Setelah selesai, masing-masing kelompok menampilkan hasil kerjanya, dan bersama guru, siswa membahas hasil kerja siswa.

Penggunaan media PSA ini terbukti berhasil meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris pada materi menulis teks Narrative. Mereka merasa lebih mudah ketika belajar menulis cerita fiksi dengan bantuan gambar seri. Rangkaian gambar bisa membantu mereka dalam Menyusun kalimat dan paragraph sesuai dengan struktur teks narrative. Sehingga hasil belajar menulis teks narrative menjadi lebih maksimal.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved