Hamas Serang Israel
UPDATE Perang Israel vs Hamas : Kapten Yair Edou Netanyahu, Ponakan PM israel Tewas Ditembak Hamas
Keponakan PM Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan tewas dalam pertempuran sengit di Gaza Palestina.
TRIBUNJATENG,COM, GAZA -- Keponakan PM Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan tewas dalam pertempuran sengit di Gaza Palestina.
Kapten Yair Edou, sebelumnya dikabarkan sebagai sniper atau penembak jitu yang berbahaya karena sudah banyak menembak warga Palestina.
Entah karma atau sudah takdirnya Kapten Yair Edou Netanyahu telah tewas ditembak pejuang Hamas di Jalur Gaza
Keponakan Netanyahu adalaj seorang kapten di militer Israel. Yair Edou terbunuh saat pertempuran aktif melawan pejuang Palestina.
Informasi ini dilaporkan oleh Sputnik yang berbasis di Rusia.
Kapten Yair Edou dikenal sebagai pemimpin dan penembak jitu yang cukup berbahaya menurut Turkiye News Paper, pada Selasa (7/11).
Disisi lain Brigade Al Qassam memberikan informasi bahwa mereka melancarkan serangan komprehensif terhadap Israel pada pagi hari tanggal 7 Oktober.
ketika ribuan roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel, kelompok-kelompok bersenjata memasuki pemukiman di wilayah tersebut.
Kemudian Tentara Israel juga melancarkan serangan ke Jalur Gaza dengan puluhan pesawat tempur.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan serangan Israel telah membunuh setidaknya 10.000an lebih orang, dengan korban jiwa terbesar adalah anak-anak, perempuan dan lanjut usia.
Serta puluhan ribu lainnya terluka akibat dari serangan di Gaza.
Menteri Israel Ancam Jatuhkan Nuklir di Gaza
Konflik antara Israel dengan kelompok penguasa Gaza Palestina, Hamas masih terus berlanjut.
Terbaru, Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu menyatakan bahwa senjata nuklir bisa menjadi pilihan dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Pada 7 Oktober, Hamas memimpin serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam sejarah, dan Israel kemudian melancarkan serangan udara terberatnya ke Gaza sebagai tanggapannya.
Di tengah kisruh Isreal-Palestina, Amichai Eliyahu menuai kontroversi usai menyebut akan menjatuhkan bom nukir di Gaza.
Hal tersebut disampaikan Eliyahu ketika diwawancara Radio Kol Berama, Sabtu (4/11/2023).
Amichai Ben-Eliyahu atau Amichai Eliyahu adalah penentang kuat proposal solusi dua negara Palestina dan Israel yang hidup berdampingan, dan menggambarkan Garis Hijau sebagai "garis khayalan."
Amichai Eliyahu mendukung aneksasi penuh Tepi Barat oleh Israel dan mendorong Israel untuk "memaksakan kedaulatan di seluruh Yudea dan Samaria."
Eliyahu pernah mengkritik polisi dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) atas dugaan perlakuan yang lebih menguntungkan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dibandingkan pemukim haram Yahudi.
Pada bulan Agustus 2023, ia mengklaim bahwa IDF, polisi, dan layanan keamanan dalam tiga dekade terakhir mengadopsi pandangan dunia populasi Palestina, yang secara otomatis menganggap pemukim sebagai bersalah.
Inilah sosok menteri Israel yang ancam jatuhkan bom nuklir di Gaza (Kolase Bangkapos.com / Tribun)
Dalam wawancara dengan Radio Kol Berama selama Perang Israel-Hamas 2023, Eliyahu mengklaim penggunaan senjata nuklir adalah salah satu kemungkinan ketika membahas opsi Israel dalam tindakan militer berkelanjutan di Jalur Gaza.
Eliyahu juga mendukung pemindahan penduduk Palestina dari Gaza.
"Mereka dapat pergi ke Irlandia atau daerah padang pasir, penduduk Gaza harus cari solusi sendiri."
Ia juga mendukung pengambilalihan kembali wilayah Jalur Gaza dan pemulihan pemukiman warga Israel di Gaza.
Eliyahu juga menyatakan keberatannya terhadap pemberian bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Kita tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Nazi," dan menuduh "tidak ada yang namanya warga sipil yang tidak terlibat di Gaza."
Amichai Eliyahu juga mengatakan Jalur Gaza tidak punya hak untuk eksis, dan menambahkan siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas tidak boleh melanjutkan hidup di muka bumi.
Eliyahu, dari partai sayap kanan jauh Itamar Ben Gvir, bukan bagian dari kabinet perang yang terlibat dalam pengambilan keputusan selama perang, dan dia juga tidak punya pengaruh dalam kabinet perang yang mengarahkan perang melawan kelompok Hamas.
Eliyahu kemudian merilis pernyataan yang menyebutkan komentarnya tentang senjata nuklir adalah metaforis tetapi tetap mendukung respons yang tidak proporsional.
Dia dikecam oleh pemimpin oposisi Yair Lapid. Kemudian dia dijauhi, dan kemudian dilarang dari pertemuan kabinet oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sosok Amichai Eliyahu
Eliyahu adalah seorang menteri dari partai sayap kanan Itamar Ben Gvir.
Dia lahir di Yerusalem dan dibesarkan di Shlomi, sebuah kota di Utara Israel.
Dia adalah putra dari Shmuel Eliyahu dan cucu dari Mordechai Eliyahu, mantan Rabi Kepala Sefardik Israel.
Dia menghadiri berbagai yeshiva di seluruh negara, dan selama dinas IDF-nya, dia bertugas di Brigade Parasut.
Ayah Eliyahu dikenal karena pernyataan dan fatwa kontroversialnya tentang hukum Yahudi, termasuk yang melarang penyewaan atau penjualan properti yang dimiliki orang Yahudi di kota utara Safed kepada Arab.
Dia juga telah mengkritik gerakan Reformasi, komunitas LGBT, dan perempuan yang bertugas dalam unit tempur IDF.
Eliyahu bukan bagian dari kabinet keamanan yang terlibat dalam pengambilan keputusan di masa perang, juga tidak memegang kendali atas kabinet perang yang mengarahkan perang melawan kelompok teror Hamas.
Eliyahu juga menyuarakan keberatannya atas izin masuk bantuan kemanusiaan apa pun ke Gaza.
Menurutnya semua yang berada di jalur Gaza adalah bagian dari Nazi.
“Kami tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi," ujar Eliyahu dikutip dari Times of Israel, Minggu (5/11/2023).
Dia juga mendukung perebutan kembali wilayah Jalur Gaza dan memulihkan pemukiman di sana.
Ditanya tentang nasib penduduk Palestina, Eliyahu menyebut seharusnya mereka bisa pergi ke Irlandia atau ke gurun pasir.
"Monster di Gaza harus menemukan solusinya sendiri,” kata Eliyahu.
Dia mengatakan bahwa siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas tidak boleh terus hidup di muka bumi ini.
Menteri Warisan Budaya, Amichai Eliyahu mengatakan dijatuhkannya bom nuklir di jalur Gaza merupakan kemungkinan terbesarnya. (Kolase Tribun Manado/Istimewa)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru tidak setuju atas saran dari Eliyahu tersebut.
Menurutnya Israel dan IDF dalam bertindak selama masa perang tetap berpegang teguh kepada hukum internasional guna menghindari korban-korban sipil non-kombatan atau mereka yang tidak tergabung dalam Hamas.
Akibat pernyatannya tersebut Eliyahu juga diskors dari pertemuan pemerintah Israel sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Bahkan, Pemimpin Oposisi, Yair Lapid, menyerukan pemecatan terhadap menteri Eliyahu.
“Kehadiran kaum radikal di pemerintahan membahayakan kita dan tujuan perang – mengalahkan Hamas dan mengembalikan semua sandera. Netanyahu harus memecatnya pagi ini," ujar dia.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, pemimpin partai Otzma Yehudit milik Eliyahu, mengatakan dia sudah berbicara kepada menteri Eliyahu yang kemudian mengklarifikasi bahwa dia berbicara secara metaforis.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga menanggapi dengan menyebut pernyataan Eliyahu tidak berdasar dan menambah penderitaan di Palestina.
"Mereka ini bukan orang-orang yang bertanggung jawab atas keamanan Israel," kata Gallant.
Serupa, Pendahulu Gallant, Menteri Benny Gantz, mengatakan pernyataan Eliyahu merugikan Israel dan menambah penderitaan keluarga para sandera.
MK Mansour Abbas, pemimpin partai Daftar Arab Bersatu, juga bereaksi terhadap Eliyahu, dengan mengatakan bahwa setelah perang berkecamuk pasti bakal ada perdamaian nantinya.
"Di lubuk hati saya yang terdalam, saya yakin akan ada perdamaian antara kedua negara," ujarnya.
Ahed Abo Al Atta Direktur YPSP Palestina juga mengaku sudah mendengar kabar mengenai rencana Israel akan menjatuhkan bom nuklir di Israel.
Ahed Abo menyebut seluruh rakyat Palestina sudah mendengar pernyataan dari Eliyahu.
"Yang beredar di Gaza bahwa ada menteri Israel menyebut agar ada perdamaian harus dijatuhkan dulu bom nuklir di Gaza," kata dia. (Wartakota/Kompas TV)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul SOSOK Kapten Yair Edou, Keponakan Netanyahu Tewas di Gaza, Dikenal Sebagai Penembak Jitu Berbahaya
Baca juga: Praktik Aborsi Online Dipandu Dokter Gadungan Via WA, Korban 100 Lebih, Ternyata Ini Fungsi Obatnya
Baca juga: Bawaslu Karanganyar Imbau Parpol Turunkan APS Yang Mengandung Unsur Kampanye
Baca juga: Detik-detik Wali Kota di AS Tewas di depan Polisi yang Memeriksanya
Baca juga: Personel Polres Tegal Amankan Distribusi 500 Kayu Palet Logistik Pemilu 2024
Sekjen PBB: Kematian Massal di Gaza Bukti Israel Salah dan Biadab |
![]() |
---|
Israel Tantang Dunia, Membangkang dan Menolak Resolusi PBB |
![]() |
---|
UPDATE dari Gaza, Israel : Tak Ada Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Israel Serang Rumah Sakit di Gaza, 500 Orang Dilaporkan Jadi Korban Jiwa |
![]() |
---|
Palestina Hari Ini : Korban Tewas di Gaza Lebih dari 1.350 Orang dan di Israel mencapai 1.300 orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.