Hamas Serang Israel
Israel Tantang Dunia, Membangkang dan Menolak Resolusi PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi terkait perang Israel dan milisi di Palestina usai Dewan Keamanan gagal merilis langka
TRIBUNJATENG.COM, NEWS YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi terkait perang Israel dan milisi di Palestina usai Dewan Keamanan gagal merilis langkah serupa.
Resolusi PBB itu kemudian disambut hangat Hamas dan otoritas Palestina, namun ditolak Israel.
Pemungutan suara resolusi bertajuk "perlindungan warga sipil dan menjunjung tinggi kewajiban hukum dan kemanusiaan" berlangsung pada Jumat (27/10). Hasilnya, 120 negara mendukung, 45 abstain, dan 14 negara menolak.
Mereka yang menolak di antaranya Amerika Serikat, Israel, dan sebagian besar negara Pasifik seperti Tonga, Fiji, Nauru, Papua Nugini. Sementara itu, mereka yang abstain di antaranya Inggris, Ukraina, Tunisia, Swedia, Australia, Jepang, Italia, India, hingga Jerman. Isi resolusi PBB antara lain,
1. Lindungi warga sipil
Resolusi itu menuntut semua pihak "segera dan sepenuhnya mematuhi" kewajiban berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional."Khususnya yang berkaitan dengan perlindungan warga sipil dan objek sipil," demikian dalam rilis PBB soal resolusi.
Resolusi tersebut juga mendesak semua pihak memberikan perlindungan ke staf bantuan kemanusiaan, orang yang tak bisa berperang, serta fasilitas dan aset kemanusiaan.
Selain itu, resolusi itu meminta semua pihak memungkinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan terhadap pasokan dan layanan penting untuk menjangkau semua warga sipil yang membutuhkan di Jalur Gaza. Lebih jauh, resolusi itu menyerukan pembatalan perintah Israel untuk mengevakuasi warga Palestina, staf PBB, dan pekerja kemanusiaan dari Wadi Gaza.
2. Bebaskan warga sipil
Resolusi itu juga meminta pembebasan "segera dan tanpa syarat" seluruh warga sipil yang ditahan secara ilegal.
Mereka juga menuntut keselamatan, kesejahteraan dan perlakuan manusiawi terhadap para sandera sesuai dengan hukum internasional.
Pernyataan ini juga menegaskan kembali bahwa "solusi yang adil dan langgeng" terhadap konflik Israel-Palestina hanya dapat dicapai melalui cara damai, berdasarkan resolusi PBB yang relevan dan sesuai dengan hukum internasional, serta berdasarkan solusi dua negara.
Saudi Temui Amerika
Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman akan bertemu salah satu pejabat Amerika Serikat di tengah perang pasukan Israel dengan milisi Hamas.
Media Arab Al Arabiya melaporkan, Pangeran Khalid diagendakan bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Ia juga direncanakan akan menemui Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan serta Kepala Kebijakan Timur Tengah, Brett McGurk, di Gedung Putih. Kunjungan tersebut dilakukan di tengah serangan Israel yang semakin meningkat di Jalur Gaza. Israel menyatakan bahwa perang dengan Hamas memasuki "fase baru" dengan serangan udara yang semakin masif.
Sekjen PBB: Kematian Massal di Gaza Bukti Israel Salah dan Biadab |
![]() |
---|
UPDATE Perang Israel vs Hamas : Kapten Yair Edou Netanyahu, Ponakan PM israel Tewas Ditembak Hamas |
![]() |
---|
UPDATE dari Gaza, Israel : Tak Ada Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Israel Serang Rumah Sakit di Gaza, 500 Orang Dilaporkan Jadi Korban Jiwa |
![]() |
---|
Palestina Hari Ini : Korban Tewas di Gaza Lebih dari 1.350 Orang dan di Israel mencapai 1.300 orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.