Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Belum Kembalikan KTA, PDIP Medan Anggap Bobby Menantang

Bobby terlihat seperti menunjukkan sikap menantang karena mengulur-ulur waktu pengembalian KTA.

Editor: Vito
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Bobby Nasution saat ditemui di sela-sela deklarasi dukungan kepada Prabowo - Gibran di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution hingga kini belum mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan miliknya, terkait dengan sikap politiknya di pilpres 2024 yang berseberangan dengan partainya.

Seperti diketahui, Bobby yang masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan secara terang-terangan telah mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Bobby pun telah didesak oleh PDI Perjuangan untuk mengembalikan KTA, dengan batas waktu 7 hari.

Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Boydo Panjaitan menyebut, Bobby terlihat seperti menunjukkan sikap menantang karena mengulur-ulur waktu pengembalian KTA. Ia menganggap Bobby tidak menunjukkan sikap beretika perihal pengunduran dirinya.

"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya dilakukan? Apa gunanya? Kalau dia sibuk lakukan deklarasi-deklarasi, itu sama aja seperti menantang," ujarnya, Kamis (9/11), dikutip Tribun-medan.com.

"Kalau etika politiknya bagus, enak, kan dia sudah dipanggil, diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," sambungnya.

Menurut dia, Bobby tidak mempunyai etika, karena secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran, padahal dia masih menjadi kader PDI Perjuangan.

"Jika dukung Prabowo, mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten," ucapnya.

"Kalau dukung Prabowo, ya mundur, tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," tambahnya.

Terkait dengan tenggat waktu 7 hari yang diberikan PDI Perjuangan, Boydo mengatakan hal itu tak penting lagi.

Terlebih, dia menambahkan, Bobby merupakan Ketua Umum Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran pada Rabu (8/11).

"Kata Bobby 7 hari ya, lagian kalau sudah deklarasi ya balikin aja, kenapa harus ditahan-tahan? Buat saja surat pengunduran diri dan kirimkan, biar enak, jadi etikanya ada, biar bagus gitu, tandanya saling menghargai," tukasnya.

Adapun, ketika ditanya wartawan tentang pengembalian KTA, Bobby mengaku belum bisa memastikan kapan akan mengembalikan KTA. Ia pun memilih bungkam saat ditanya mengenai apa yang dibahas ketika dipanggil DPP PDI Perjuangan.

"Ini masih jam kerja (sebagai Wali Kota Medan-Red)," katanya, selepas menghadiri kegiatan peresmian pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis (9/11), dikutip Tribun-medan.com.

Bobby menuturkan, ketika memenuhi panggilan DPP PDI Perjuangan, ia diberi waktu sepekan untuk menentukan arah politiknya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved