Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Reni Rahmawati Dijual Jadi Pengantin Pesanan di China

Seorang wanita Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban praktik “pengantin pesanan” di China.

Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
Istimewa
ILUSTRASI PERNIKAHAN: Seorang wanita Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban praktik “pengantin pesanan” di China. Kasus ini bermula pada Mei 2025. (shutterstock) 

Ringkasan Berita:
  • Seorang wanita Indonesia menjadi korban praktik “pengantin pesanan” di China.
  • Kasus ini mencuat setelah ibu korban mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
  • Korban dijadwalkan pulang pada Selasa (18/11/2025) setelah resmi bercerai dari suaminya.

 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang wanita Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban praktik “pengantin pesanan” di China.

Wanita tersebut bernama Reni Rahmawati (RR).

Kasus ini bermula pada Mei 2025.

Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Pengantin Pesanan, Korban Terikat Perjanjian Menikah dengan Pria China

Reni, yang saat ini berusia 24 tahun, menerima tawaran pekerjaan di China dengan gaji Rp 15–20 juta per bulan dari seseorang yang ia kenal melalui media sosial.

Berbekal harapan memperbaiki ekonomi keluarga, Reni berangkat ke China pada 18 Mei 2025.

Namun, hanya dua hari setelah kedatangannya, tepatnya pada 20 Mei 2025, Reni justru dinikahkan secara resmi dengan Tu Chao Cai, seorang wiraswasta asal Yongchun, Quanzhou, Fujian.

Ia menjadi korban modus “pengantin pesanan”, praktik yang memperdagangkan perempuan Indonesia melalui perantara agen dengan iming-iming sejumlah uang.

Terungkap setelah ibu Reni lapor Dedi Mulyadi 

Kasus ini mulai mencuat pada 19 September 2025 setelah ibu Reni, Emalia, mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Bandung.

Ia mengatakan putrinya disekap di China.

Laporan itu mendorong KJRI Guangzhou untuk meminta bantuan Public Security Provinsi Fujian mencari keberadaan Reni.

Kepolisian setempat kemudian mendatangi kediaman suaminya dan memastikan keselamatannya.

Pada 10 Oktober 2025, Konsul Jenderal Ben Perkasa Drajat dan tim bertemu langsung dengan Tu Chao Cai di Yongchun.

Pertemuan itu juga dihadiri ayah mertua Reni, kepala wilayah Yongchun, Foreign Affairs Office (FAO) Quanzhou, dan tokoh masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved