Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Polisi Nyaris Dibunuh di Tangerang, Sempat Diikat dan Ditodong Pisau di Mobil

Anggota Direktorat Pamobvit Polda Metro Jaya, Bripka Taufan Febrianto, nyaris menjadi korban pembunuhan.

|
Flickr
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Anggota Direktorat Pamobvit Polda Metro Jaya nyaris menjadi korban pembunuhan.

Bripka Taufan Febrianto nyaris dibunuh oleh oknum pekerja harian lepas (PHL) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berinisial AI (37) dan dua rekannya, N (40) dan S (37).

Peristiwa percobaan pembunuhan itu terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batuceper, Kota Tangerang pada Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Gara-gara Ribut soal Tarif, Pria PSK Dibunuh Teman Kencan Sesama Jenis

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Rio Mikael Tobing mengatakan, percobaan pembunuhan bermula dari rasa sakit hati AI terhadap istri Taufan lantaran telah membocorkan alamat kediaman dan tempat kerjanya kepada seseorang yang mencarinya.

kasus percobaan pembunuhan terhadap Anggota
Polres Metro Tangerang Kota menggelar konferensi pers pengungkapan kasus percobaan pembunuhan terhadap Anggota Direktorat Pamobvit Polda Metro Jaya, Bripka Taufan Febrianto di Mapolres Tangerang Kota pada Rabu (8/11/2023).

Padahal, AI sedang bersembunyi setelah menerima sejumlah uang dari para calon pekerja untuk memuluskan proses penerimaan pegawai di Dishub DKI Jakarta.

"Saudara (AI) ini merasa sakit hati karena keberadaannya diberitahu oleh istri korban," kata Rio di Mapolres Tangerang Kota, Rabu (8/11/2023).

Setelah itu, AI lantas menceritakan rasa sakit hatinya itu kepada dua rekannya, N dan S.

Kepada rekannya, AI lalu merencanakan percobaan pembunuhan terhadap korban lalu disepakati oleh N dan S.

Dalam melancarkan aksinya, AI mulanya menjebak Taufan dengan dalih meminta ditemani untuk menemui rekan bisnisnya.

Taufan menuruti permintaan AI dan selanjutnya menumpangi mobil bersama dua pelaku lainnya.

"Korban diminta duduk di sebelah kiri bangku depan.

Sementara itu, tersangka S duduk di bangku belakang sebelah kiri, sedangkan tersangka N di belakang tersangka AI," kata Rio.

Setelah mobil yang dikendarai AI tiba di Tol Tanah Tinggi, dia kemudian memberikan isyarat kepada N dan S untuk mengeksekusi korban.

Isyarat itu diberikan AI dengan cara mengetuk atap mobil sebanyak dua kali.

"Setelah suara ketukan itu berbunyi, tersangka S memegang dan menarik kedua tangan korban dari arah belakang, lalu tersangka N mengikat dan menjerat leher korban dengan tali ties," ucap Rio.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved