Berita Kajen
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq: Pasar Kesesi Contoh Pasar yang Bebas Sampah
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, meresmikan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Pasar Kesesi, Kecamatan Kesesi.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, meresmikan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Pasar Kesesi, Kecamatan Kesesi.
TPST yang diberi nama TPST Pasar Kesesi Berkah tersebut, merupakan bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bupati Pekalongan Fadia mengungkapkan, bahwa Pasar Kesesi adalah salah satu dari lima pasar di seluruh Indonesia yang menerima dukungan dari CSR Bank BRI yaitu Kegiatan Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah).
Baca juga: BRI Peduli di Kabupaten Pekalongan, Pedagang Pasar Kesesi Diajak Kelola Sampah Jadi Pundi Rupiah
"Pasar Kesesi layak jadi percontohan. Saya berharap manajemen TPST diterapkan pula di pasar lain di Kabupaten Pekalongan."
"Masih ada pasar besar lain seperti Pasar Wiradesa, Kedungwuni, dan Kajen. Semoga ada juga di sana yang seperti ini (TPST)," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (10/11/2023).
Bupati Fadia menekankan bahwa, gerakan anti sampah ini merupakan inisiatif yang sangat baik dan luar biasa, mengingat sampah di pasar seringkali menjadi masalah yang meresahkan.
Sampah yang menumpuk, dan tersebar di berbagai tempat adalah pemandangan umum di banyak pasar, dan itulah yang ingin diubah oleh TPST Pasar Kesesi.
"Mudah-mudahan dengan adanya TPST pasar Kesesi ini, pasarnya bersih, para pedagangnya nyaman, yang beli juga nyaman semua karena bersih semua. Sehingga, meningkatkan perekonomian di Pasar Kesesi nantinya, serta pasar Kesesi bisa menjadi contoh baik, dan BRI dapat membantu upaya serupa di pasar lain," ucapnya.
TPST Pasar Kesesi ini terbilang sangat luar biasa.
Pedagang pasar, dijadikan sebagai nasabah bank sampah TPST.
Baik sampah organik maupun anorganik.
Di TPST ini juga dilengkapi alat-alat pengurai sampah.
Sampah sayuran yang terkumpul, dicacah oleh mesin itu.
Lalu dijadikan untuk makanan hewan pengurai. Hasil uraiannya kemudian dimanfaatkan untuk pupuk atau tambahan pakan ternak.
Sementara sampah-sampah botol atau kardus, diolah di mesin pres. Hasilnya dijual ke pengepul sampah. Hasil penjualannya untuk pengurus dan operasional TPST.
Baca juga: Terjadi Lagi, Rekaman Kondisi Kamar Kos di Jogja Dipenuhi Sampah hingga Air Kencing di Botol
Kasus Truk Sampah Pekalongan Serempet Pelajar SD Berakhir Damai: Sopir Truk 3 Kali Minta Maaf |
![]() |
---|
Wabup Pekalongan Sukirman Dorong Percepatan Rumah Bersubsidi Lewat FLPP |
![]() |
---|
Guyub dan Kondusif, Wabup Pekalongan Sukirman : Kamtibmas Butuh Sinergi Semua Pihak |
![]() |
---|
Hujan Disertai Angin Kencang, Sejumlah Rumah dan Sekolah di Petungkriyono Pekalongan Rusak |
![]() |
---|
Wabup Pekalongan Sukirman, Ajak Wisudawan ITSNU Pantang Menyerah Hadapi Persaingan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.