Berita Kota Semarang
Pisang Legi Meriah, Mbak Ita Ingin Masyarakat Tak Lagi Bergantung pada Beras
Lebih dari 300 stand peserta memeriahkan festival pangan pendamping beras bertajuk Promosi Pangan Lokal Enak dan Bergizi (Pisang Legi).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lebih dari 300 stand peserta memeriahkan festival pangan pendamping beras bertajuk Promosi Pangan Lokal Enak dan Bergizi (Pisang Legi).
Cooking Vaganza dan Pisang Legi digelar di Bundaran Simpang Lima Semarang bersamaan dengan kegiatan CFD (car free day), Minggu (13/11/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Festival Pisang Legi merupakan upaya mengajak dan menggelorakan semangat kepada masyarakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi beras.
"Kegiatan ini adalah upaya terus menerus menggelorakan, memberikan semangat, dan mengajak masyarakat, bahwa kenyang ini gak harus pakai nasi beras. Ada pilihan alternatif makanan lain sebagai pengganti karbohidrat nasi," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya.
Baca juga: Konsumsi Aneka Pangan Lokal Dipacu, Antisipasi Naiknya Harga Gandum Akibat Dampak Perang
Baca juga: Ketahanan dan Keamanan Pangan Olahan Pangan Lokal Berbasis Tempe dan Kopi
Dengan program Pisang Legi ini juga, masyarakat didorong untuk memanfaatkan bahan pangan lokal pendamping beras sebagai makanan enak dan bergizi dalam menu sehari-hari.
"Ini festival pendamping beras kedua, setelah Oktober lalu dengan 114 stand. Kini berkembang jadi lebih dari 300 stand yang terdiri dari rumah sakit, puskesmas, sekolah, hotel, bahkan jajaran OPD Pemkot Semarang," sebutnya.
Tak hanya itu, dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga memberikan support dalam festival pendamping beras 'Pisang Legi' kali ini.
"Alhamdulillah hari ini dari Bapanas memberikan support. Bapanas membagikan ratusan pisang, minuman olahan yang semuanya merupakan pangan lokal," ujarnya.
Kegiatan festival pangan pendamping beras Pisang Legi merupakan kampanye mengenai pentingnya pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Dalam Festival Pisang Legi, beraneka ragam makanan dan kudapan berbahan baku non beras dan non terigu tersaji.
Pemkot Semarang menggandeng lebih banyak peserta, mulai dari OPD, organisasi wanita, PHRI, PPJI camat se-Kota Semarang, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta instansi yang bergerak di sektor kesehatan.
Masing-masing peserta stand membuat minimal 50 porsi untuk kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat di area Car Free Day (CFD) Simpanglima Semarang.
Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Indonesia, Sarwo Edhy mengatakan, Bapanas mendukung kegiatan 'Pisang Legi' yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ini.
"Konsepnya sudah jelas di sini, di mana kita memasak dari sumber pangan lokal, non beras dan non terigu. Apalagi Ibu Wali Kota Semarang juga mendemonstrasikan masakan pendamping beras yakni opor singkong yang bergizi namun mudah dibuat," kata Sarwo Edhy.
Baca juga: Mbak Ita Ingin Buat Aplikasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang Lebih Efisien
Baca juga: Pemkot Semarang Pastikan Pasokan Cabai di Kota Semarang Aman
Sarwo Edhy mengaku kagum dengan kreativitas Wali Kota Semarang yang mengkampanyekan makanan pendamping beras dengan sangat apik.
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.