Berita Kudus
Revolusi Digital: Parkir Nontunai Resmi Diluncurkan di Lima Titik di Kudus
Pemerintah Kabupaten Kudus telah meluncurkan program pembayaran parkir nontunai sejak 26 Oktober 2023.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus telah meluncurkan program pembayaran parkir nontunai sejak 26 Oktober 2023.
Penerapan program tersebut belum menyeluruh, baru menyasar beberapa titik prakir di Kota Kretek.
Pembayaran parkir nontunai ini dinamai Sistem Informasi Pembayaran Perparkiran atau disingkat SIP Parkir yang bekerja sama dengan Bank Jateng.
Pertama penerapan ada di lima titik, yaitu di depan Toko CMC Jalan Veteran, depan Masjid Agung Kudus, depan Toko Surya Jalan Ahmad Yani, depan Toko Sabrina Jalan Sunan Kudus, dan depan BRI KCP Menara Jalan Sunan Kudus.
Pembayaran parkir nontunai ini sekaligus menjadi penanda bahwa Kabupaten Kudus telah mengikuti perkembangan digital. Mekanisme pembayarannya yaitu bagi warga yang parkir di lima titik tersebut bisa membayar dengan cara memindai kode QRIS yang dibawa tukang parkir. Bagi warga yang masih belum memiliki peranti pemabayaran nontunai, sementara masih bisa membayar secara tunai.
Untuk tarif pembayaran nontunai ini sama dengan tunai sesuai dengan aturan, yaitu tarif parkir sepeda motor Rp 1.000 dan tarif parkir mobil Rp 2.000.
Salah seorang juru parkir Sarjono berharap parkir nontunai ini bisa diterapkan di seluruh titik parkir di Kudus. Pasalnya dengan begitu masyarakat yang sudah terbiasa transaksi via dompet digital akan mudah mengakses, di sisi lain tukang parkir pun praktis karena hanya menunjukkan kode QRIS yang dikalungkan.
"Ini pengalaman pertama saya parkir dibayar secara nontunai. Harapannya semua bisa diterapkan," ujar lelaki usia 54 tahun asal Kelurahan Purwosari Kudus yang sehari-hari menjadi tukang parkir di depan Toko Surya Jalan Ahmad Yani.
Program parkir nontunai ini mendapat dukungan dari sejumlah warga. Salah satunya Fariza Zumala Laili. Perempuan yang tinggal di Salam Residence Kudus ini menilai parkir nontunai sangat membantu. Alih-alih sekarang dirinya jarang bawa uang tunai karena nyaris seluruh aktivitas keuangannya menggunakan skema digital.
"Kalau bisa semua fasilitas umum di Kudus disediakan QRIS. Ini sangat membantu dan simpel. Zaman sekarang jarang bawa uang tunai," kata Fariza.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kudus mengatakan, parkir nontunai ini merupakan hal baru di Kudus. Di antara manfaatnya yaitu mengurangi adanya kebocoran pendapatan daerah dari sektor parkir. Tentu program yang masih awal-awal ini akan terus dievaluasi demi pelayanan yang lebih prima ke depannya.
Karena masih awal, metode pembayaran tidak melulu nontunai. Bagi warga yang tidak bisa membayar nontunai masih bisa membayar secara tunai. Hanya saja tukang parkir di lima titik yang diterapkan parkir nontunai tersebut harus menginput data pembayaran dari tunai.
Jadi Magnet Internasional, Universitas Muria Kudus Gaet Mahasiswa Asal Yaman hingga Nigeria |
![]() |
---|
Kilas Balik 476 Tahun Kabupaten Kudus Warnai Peradaban Indonesia |
![]() |
---|
Dampak Pemangkasan Transfer APBN: Bupati Kudus Putar Otak, Siap Prioritaskan Anggaran untuk Warga |
![]() |
---|
Akhir Penantian 35 Tahun: Lahan MAN 1 Kudus Resmi Dihibahkan Pemerintah Kabupaten |
![]() |
---|
Puncak Hari Jadi Ke-476 Kudus, Bupati Sam'ani: Masih Banyak PR yang Harus Diselesaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.