guru berkarya
Belajar Kimia yang Menyenangkan dengan Praktik Sederhana
Beberapa alasan yang membuat peserta didik tidak menyukai pelajaran kimia, diantaranya adalah pelajaran Kimia dianggap sulit dan rumit
Oleh: Christiana Pujiastuti, S.Pd., Guru SMA N 1 Mranggen
Kimia termasuk mata pelajaran di SMA yang tidak disukai banyak peserta didik. Beberapa alasan yang membuat peserta didik tidak menyukai pelajaran kimia, diantaranya adalah pelajaran Kimia dianggap sulit dan rumit karena materi yang abstrak dan sulit dipahami. Salah satu faktor yang membuat siswa kesulitan dalam belajar kimia adalah kurangnya pengalaman praktis dalam belajar kimia. Sebenarnya dengan memberikan pengalaman praktis, peserta didik akan lebih antusias mengikuti pembelajaran Kimia. Oleh karena itu, untuk membuat belajar kimia menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami, Guru dapat mencoba melakukan demonstrasi beberapa percobaan dan melakukan praktikum atau praktek kimia sederhana. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif sekaligus memberikan pengalaman praktis kepada peserta didik maka Guru dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisinya, yaitu salah satunya adalah Metode Praktikum.
Metode praktikum adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan kesempatan berlatih kepada peserta didik untuk meningkatkan ketrampilan sebagai penerapan bahan/pengetahuan yang telah mereka pelajari sebelumnya mencapai tujuan pengajaran. Menurut Hegarty-Hazel seperti dikutip Lazarowitz & Tamir (1994) praktikum adalah suatu bentuk kerja praktek yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar peserta didik terlibat dalam pengalaman belajar yang terencana dan berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi serta memahami fenomena.
Metode praktikum dapat dilakukan oleh peserta didik setelah guru memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk melaksanakannya. Sehingga dalam pelaksanaannya praktikum akan berjalanan aman. Kegiatan ini berbentuk praktek dengan mempergunakan alat-alat tertentu, dalam hal ini guru melatih ketrampilan siswa dalam penggunaan alat-alat yang telah diberikan kepadanya serta hasil dicapai mereka.
Praktikum mempunyai tiga tujuan, yaitu: ketrampilan kognitif, ketrampilan afektif dan ketrampilan psikomotorik. Pada ketrampilan kognitif siswa dapat melatih diri agar teori dapat dimengerti, teori yang berlainan dapat diintegrasikan serta dapat menerapkan teori pada keadaan nyata. Ketrampilan afektif bertujuan agar siswa dapat belajar merencanakan kegiatan secara mandiri, kerjasama, menghargai dan mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya. Sedangkan ketrampilan psikomotorik bertujuan untuk mampu menyiapkan alat-alat, memasang serta memakai instrumen tertentu.
Pada penyampaian materi kimia di kelas X SMA Negeri 1 Mranggen, yaitu Gejala atau Ciri-ciri terjadinya reaksi Kimia, penulis mengajak peserta didik untuk melakukan praktek secara berkelompok. Penulis mencoba memberikan pengalaman praktis pada peserta didik agar lebih memahami materi tersebut dengan melakukan praktek. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai panduan melakukan praktek, penulis bagikan beberapa hari sebelumnya. Praktek beberapa percobaan yang disiapkan, penulis pilih alat dan bahan yang mudah didapat, biasa di jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan murah. Peserta didik mengamati langsung perubahan yang terjadi pada reaksi kimia yang dipraktekkan. Kegiatan pembelajaran terasa lebih santai menyenangkan. Bahkan teriakan kegirangan sering terdengar antar lain ketika peserta didik menyaksikan pada reaksi kimia terjadi perubahan warna yang sangat menarik, misalnya terjadi perubahan warna dari kecoklatan menjadi tak berwarna, biru menjadi ungu, biru menjadi hijau dan sebagainya. Suasana kelas semakin menyenangkan ketika balon tiba-tiba dapat menggelembung sendiri setelah 2 bahan dicampurkan. Bahkan beberapa anak sempat mengulang-ulang sendiri percobaannya dengan mengubah takaran bahan yang digunakan.
Ternyata Pembelajaran Kimia dengan metode praktek ini terbukti menyenangkan dan membuat peserta didik lebih antusias, aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Praktek kimia tetap dapat dilakukan meskipun sekolah belum memiliki Laboratorium. Sehingga Guru-guru Kimia tidak perlu ragu lagi menggunakan metode ini dalam menyampaikan materi kimia.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.