Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Mahasiswi Unej Tewas saat Diklat Pecinta Alam, Panitia Ungkap Alasan Korban Tak Segera Dievakuasi

Nadhifa Naya Damayanti (18) tewas saat mengikuti diklat UKM Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej).

KatarzynaBialasiewicz
Ilustrasi meninggal dunia 

TRIBUNJATENG.COM, JEMBER – Nadhifa Naya Damayanti (18) tewas saat mengikuti diklat UKM Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, pada Sabtu (11/11/2023).

Panitia diklat angkat bicara.

Untuk diketahui, diklat itu berlangsung di lereng Gunung Argopuro.

Baca juga: Mahasiswa UNY Sebar Hoaks Pelecehan Seksual karena Sakit Hati Tak Diterima Jadi Anggota BEM

Ketua UKM Mahadipa, Alung Kiromul Risqi menjelaskan, sebelum kegiatan diklat berlangsung, panitia sudah mewajibkan beberapa syarat bagi para peserta.

UKM Mahadipa usai mahasiswi tewas saat diklat
Fakultas Teknik Universitas Jember memberhentikan kegiatan UKM Mahadipa usai mahasiswi tewas saat diklat.

“Seperti yang pertama kami mendata penyakit bawaan yang mungkin diderita oleh peserta sendiri,” kata dia saat konferensi pers di Fakultas Teknik Unej, Senin (13/11/2023).

Seperti penyakit yang pernah dan sedang dialami, atau penyakit yang berisiko kambuh.

Namun, lanjut dia, korban tidak mencantumkan penyakit apa pun yang diderita.

Bahkan, sehari sebelum pelaksanaan, panitia juga mewajibkan peserta untuk memberikan surat keterangan sehat.

Dia menjelaskan, kesehatan korban mengalami dua kali drop dalam kegiatan itu.

Pertama, pada siang hari karena terik matahari dan tanjakan yang tinggi.

Saat itu, panitia membantu memberikan pertolongan pertama sehingga kondisi korban membaik sekitar pukul 22.00 WIB.

“Kemudian pada malam hari kondisi korban drop kembali,” ucap dia.

Saat itu, kata dia, pihaknya sudah menghubungi tim Basarnas sekitar pukul 18.00 WIB.

Namun, pihak panitia mengaku mengalami kendala komunikasi karena susahnya sinyal.

“Posisi drop-nya peserta benar-benar di atas perbukitan, jadi kalau kita memaksakan adanya evakuasi di waktu malam hari, ditakutkan nanti ada kecelakaan yang lebih,” ungkap dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved