Berita Internasional
Sejak Deklarasikan Perang Lawan Hamas, Israel Sudah Tambah Utang Rp121 Triliun
Israel telah melakukan penarikan utang lebih dari seratus triliun rupiah sejak mendeklarasikan perang terhadap Hamas pada awal Oktober lalu.
TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV - Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas pada awal Oktober lalu.
Sejak saat itu, pemerintah Israel telah melakukan penarikan utang lebih dari seratus triliun rupiah.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan Israel, pemerintah telah menerbitkan surat utang sekitar 30 miliar shekel atau 7,8 miliar dollar AS, setara juga dengan Rp 121 triliun (kurs Rp 15.500 per dollar AS) sejak perang dimulai.
Baca juga: Kisah WNI Pilih Bertahan di Tengah Perang Israel-Hamas di Gaza
"Kemampuan pendanaan Negara Israel memungkinkan pemerintah untuk membiayai seluruh kebutuhannya secara penuh dan optimal," tulis Kementerian Keuangan Israel, dikutip dari Reuters, Kamis (16/11/2023).
Serangan militer yang dilakukan Israel secara masif ke Jalur Gaza, Palestina, membutuhkan anggaran belanja yang jauh lebih besar dari periode sebelumnya.
Akibatnya, anggaran belanja pemerintah Israel membengkak, dan terjadi defisit anggaran yang signifikan, akibat pendapatan negara Israel tidak mampu mengimbangi pembengkakan tersebut.
Pada Oktober lalu, anggaran negara Israel mengalami defisit sebesar 22,9 miliar shekel atau setara sekitar Rp 90 triliun, melonjak dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,6 miliar shekel atau setara sekitar Rp 18,9 triliun.
"Pemerintah akan terus memanfaatkan seluruh instrumen (pembiayaan) untuk membiayai aktivitas pemerintah, termasuk semua kebutuhan yang timbul dari ... perang dan bantuan ekonomi dan sipil ke dalam negeri," tulis Kementerian Keuangan Israel.
Andalkan utang luar negeri
Pemerintah Israel tercatat mengandalkan utang dari luar negeri, dengan nilai utang mata uang asing yang telah diterbitkan mencapai 16 miliar shekel.
Selain itu, Israel juga terus menerbitkan obligasi dalam mata uang lokal sebesar 3,7 miliar shekel dalam lelang mingguannya.
Defisit anggaran Israel berpotensi terus meningkat, seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berencana untuk membantu pihak terdampak perang.
Janji tersebut mendapat sorotan dari Gubernur Bank of Israel Amir yaron, yang menilai pemerintah perlu menyeimbangkan kemampuan fiskal dengan dukungan yang diberikan terhadap perekonomian negara.
Sebab, lembaga pemeringkat kredit sudah memperingati potensi penurunan rating utang Israel dengan perkembangan pengelolaan anggaran belakangan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Sudah Tambah Utang Rp 121 Triliun sejak Deklarasikan Perang dengan Hamas"
Baca juga: Joe Biden Digugat di Pengadilan Federal AS, Dituduh Terlibat Genosida Israel di Jalur Gaza
Gara-gara Pakai ChatGPT, Seorang Pengacara Didenda Rp166 Juta |
![]() |
---|
Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M |
![]() |
---|
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.