Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ini Konsisi Psikologi Orang yang Suka Pamer Kekayaan, Salah Satunya Butuh Pengakuan

psikologi orang yang suka pamer kekayaan. Yang pertama adalah mereka butuh pengakuan.Terutama bagi mereka yang berhasil merubah nasib dari hidup susah

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG
Ini Psikologi Orang yang Suka Pamer Kekayaan, Salah Satunya Butuh Pengakuan 

Ini Psikologi Orang yang Suka Pamer Kekayaan, Salah Satunya Butuh Pengakuan

TRIBUNJATENG.COM- Pamer kekayaan bukanlah hal yang asing dalam hidup bermasyarakat.

Kebiasaan pamer kekayaan sering dilakukan oleh beberapa orang terutama bagi orang kaya baru.

Dikutip dari Careers and Money, berikut ini psikologi orang yang suka pamer kekayaan.

Yang pertama adalah mereka butuh pengakuan.

1. Butuh Pengakuan

Psikologi manusia yang kerap memamerkan pencapaian terbarunya adalah karena butuh pengakuan. Terutama bagi mereka yang berhasil merubah nasib dari hidup susah menjadi orang kaya baru.

Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka berhasil berubah.

2. Narsistik

kebiasaan pamer kekayaan yang termasuk gangguan kepribadian narsisistik, biasanya orang tersebut memiliki masalah dengan rasa kepercayaan diri dan rasa keberhargaan diri (self confidence dan self worth) sehingga butuh untuk terus menerus mendapatkan pengakuan.

3. Kurang memahami hubungan sosial

Kebiasaan pamer kekayaan sering dikaitkan dengan mereka yang kurang bisa memahami hubungan sosial.

Psikolog Sosial asal Solo, Hening Widyastuti mengatakan bahwa  orang-orang yang pamer harta, adalah fenomena yang miris dan memprihatinkan yang dapat memberi dampak psikologis bagi masyarakat.

"(Mereka) kurang peka dengan situasi sosial yang pasti egonya lebih dikedepankan dibandingkan masalah sosial yang sangat memprihatinkan di sekitarnya," kata Hening.

4. Anggapan uang adalah segalanya

Orang yang kerap memamerkan kekayaannya di media sosial cenderung menganggap bahwa kebahagiaan adalah soal materi.

5. Kaya mendadak

Orang yang kerap memakerkan kekayaannya, biasanya mempunyai kehidupan yang terbalik dari sebelumnya. Karena itu mereka cenderung memberitahu jika kehidupannya telah berubah dengan ingin menunjukkan pencapaian-pencapaiannya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved