Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan
Pengakuan Saksi Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan, Sukastini Lari Hindari Kejatuhan Pesawat
Inilah pengakuan saksi mata dalam peristiwa jatuhnya dua pesawat tempur taktis berjenis EMB-314 Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 milik TNI AU
Sementara itu, saksi mata lainnya, Hamid, mengatakan sempat melihat pesawat itu bermanuver sebelum jatuh.
"Kami sempat melihat pesawat tersebut di atas langit sekitar pukul 10.00. Kemudian saya mendengar kalau ada pesawat jatuh di Kecamatan Puspo beberapa saat kemudian karena menyebar di media sosial," ujar Hamid dikutip dari Kompas.com.
Menurut Hamid, pesawat TNI AU memang kerap melintas di Puspo untuk latihan. Hamid juga mengaku melihat pesawat Super Tucani mengudara di wilayah Puspo.
Dia berujar cuaca di Puspo cerah, bahkan cukup terik karena panas matahari. Empat jenazah korban jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano TNI AU di Pasuruan, Jawa Timur, dimakamkan padar hari Jumat, (17/11/2023).
Tim Investigasi
Dua pesawat tempur taktis berjenis EMB-314 Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). Empat awak pesawat Super Tucano pun meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Pihak TNI AU pun akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan Pesawat Super Tucano yang lepas landas dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang tersebut.
Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati selaku Kepala Dinas Penerangan TNI AU mengatakan, tim investigasi dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan Dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU.
Sejumlah faktor akan diperiksa oleh tim investigasi tersebut. "Faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M (Man, Machine, Medium, Mission, and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat," kata Agung, Jumat (17/11/2023).
Layak Terbang
TNI AU menegaskan dua pesawat berjenis EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 yang jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berada dalam kondisi layak terbang sebelum mengalami kecelakaan.
Kecelakaan yang terjadi pada hari Kamis, (16/11/2023), itu menewaskan empat awak Super Tucano.
Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, awak pesawat juga terbang dalam kondisi sehat.
"Semua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik dan bagus. Kru pesawat juga bagus dan sehat, tidak ada masalah," kata Agung saat konferensi pers di Lanud Abdulrachman Saleh pada hari yang sama.
Agung menyebut usia pesawat EMB-314 Super Tucano buatan Embraer Brasil itu juga tergolong muda dan mudah dirawat. "Jadi, pesawat Super Tucano ini masih bagus, umurnya masih muda sekitar 9 tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.