Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Mistis

Cerita Mistis di Balik Angkernya Rumah Hantu Rinjani Malang: Penampakan Noni Belanda di Atap Rumah

Cerita Mistis di Balik Angkernya Rumah Hantu Rinjani Malang: Penampakan Noni Belanda di Atap Rumah

Penulis: non | Editor: galih permadi
Tiktok/lukmanlukman5908
Cerita Mistis di Balik Angkernya Rumah Hantu Rinjani Malang: Penampakan Noni Belanda di Atap Rumah 

Ivan sendiri meninggal pada 1986.

Kasus kepemilikan rumah yang berdiri di atas lahan seluas 1264 meter persegi itu diklaim sebagai bangunan  hibah oleh Tjang Siang Bing alias Guntur Prayitno.

Guntur sendiri merupakan kawan akrab Ivan yang pun tinggal di lingkungan jalan Rinjani.

Terlepas dari kisah angker dan konflik kepemilikan tersebut, Rumah Hantu Rinjani merupakan bagian kekayaan arsitektur kuno peninggalan Belanda.

Sehingga rumah tersebut merupakan bagian dari saksi sejarah sekaligus jejak yang menunjukkan keberadaan Belanda di kota Malang.

Menengok ke belakang, perencanaan tata kota Belanda untuk kota Malang terbilang sangat rapi dan apik.

Pada masa pemerintahan walikota Ir. EA Voonerman (1923-1933), pembangunan kota Malang terbilang cepat.

Gemeenstrad (dewan kota) Malang tidak menginginkan bentuk kota memanjang menjauhi pusat kota.

Sayangnya, pembangunan justru membentuk sumbu utara-selatan (seperti kawasan kayu tangan-celaket).

Akhirnya pembangunan perumahan  tersebut berdasarkan tipe vila, rumah kecil dan kampung.

Di antaranya adalah dibangunnya kawasan Ijen Boulevard.

Vooverman dibantu oleh Ir Herman Thomas Karsten menata jalan yang menghubungkan perumahan sederhana dengan perumahan mewah.

Karsten membagi daerah perumahan menjadi beberapa bagian.

Antara lain daerah kampung tertutup, daerah kampung terbuka, daerah perumahan kecil dan daerah perumahan besar.

Kawasan elit (perumahan besar) saat itu disebut Bergenbuurt yang artinya daerah gunung-gunung.

Itulah mengapa nama jalan-jalannya pun menggunakan nama-nama gunung seperti Smeroestraat (jalan Semeru), Bromostraat (jalan Bromo) dan lainnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved