Kericuhan Gresik United vs Deltras FC
FAKTA Ricuh Gresik United vs Deltras, Kompol Andria - Suporter Luka, Kepala Bocor Hingga Pusing
Sejumlah suporter hingga aparat dilaporkan menjadi korban luka seiring kericuhan yang terjadi usai laga Gresik United vs Deltras FC
TRIBUNJATENG.COM, GRESIK - Sejumlah suporter hingga aparat dilaporkan menjadi korban luka seiring kericuhan yang terjadi usai laga Gresik United vs Deltras FC, di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11).
Tim tuan rumah kalah dalam laga ini dengan skor 1-2.
Diduga kuat hal itu menjadi alasan puluhan suporter Gresik United, Ultrasmania, menggelar aksi di depan pintu keluar VIP Stadion Gejos.
Mereka bermaksud protes kepada pihak manajemen buntut kekalahan 1-2 dari Deltras FC. Tetapi upaya tersebut dihadang oleh petugas kepolisian yang berjaga.
Mendapat hadangan, oknum suporter lantas mulai melempari batu ke arah pintu masuk VIP stadion dan bus yang rencananya bakal mengangkut para pemain Deltras.
Selain itu, suporter juga melakukan pengrusakan, termasuk pagar besi di sekitar stadion, sehingga polisi melepaskan tembakan gas air mata guna menenangkan massa yang sudah mulai tidak terkendali.
"Tiba-tiba terjadi itu (ricuh), saling lempar. Tidak hanya suporter, tapi sepertinya ada juga polisi yang terluka kena lemparan batu," ujar salah seorang penonton Bagas, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Tembakan Gas Air Mata di Stadion Gelora Joko Samudro, Bentrok Suporter Gresik United dan Polisi
Baca juga: Detik-detik Tembakan Gas Air Mata di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Oknum Suporter Lempar Batu

Salah seorang yang mengalami luka dalam insiden tersebut dari pihak kepolisian adalah, Kabag ops Polres Gresik Kompol Andria Diana Putra. Ia mengalami luka di bagian kepala pada saat coba mengamankan situasi.
Ada pula beberapa orang suporter. Ada yang mendapat perawatan di ruang medis stadion, ada pula yang harus dirujuk ke rumah sakit.
"Mata perih kena gas air mata. Saya di luar saat itu, kemudian saya masuk stadion ke ruang medis. Ini sudah berangsur membaik, sesak napas juga mulai membaik," kata salah seorang suporter, Hari.
Sementara itu Kasi Humas Polres Gresik Iptu Wiwit Mariyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan mengenai jumlah korban yang mengalami luka usai insiden tersebut.
Sebab ada yang menjalani rawat jalan dan sudah diperbolehkan pulang, ada juga yang masih dilakukan perawatan di rumah sakit, kendati tidak sampai ada korban jiwa dalam insiden.
"Masih dilakukan pendataan, sebab ada yang menjalani rawat jalan, ada yang masih di rumah sakit," ucap Wiwit.
Nono, salah seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik menjelaskan, ada empat suporter yang dirawat di tempat dirinya bekerja usai kericuhan tersebut. Satu orang suporter pria, dengan lainnya berjenis kelamin perempuan.
"Usianya kisaran 16 sampai 20 tahun. Korban rata-rata mengeluh pusing dan sesak, yang diduga akibat gas air mata. Kalau tidak ada kendala, nanti bisa rawat jalan dan pulang," tutur Nono.
Media Officer Gresik United Deni Ali Setiono menyampaikan, kericuhan tersebut berlangsung sekitar satu jam yang membuat para pemain Deltras sempat 'tertahan' di area Stadion Gejos.
Beberapa fasilitas stadion mengalami kerusakan, kendati disebut Deni tidak terlalu parah. "Tapi setelahnya situasi berangsur kondusif," kata Deni.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.