Berita Kudus
Ketua DPRD Kudus Ajak Masyarakat Antisipasi Bencana Alam Secara Gotong-royong
Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), TNI, Polri, dan relawan tanggap bencana
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), TNI, Polri, dan relawan tanggap bencana menggelar Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Senin (20/11/2023).
Apel tersebut dimaksudkan untuk menginventarisasi kesiapan Kabupaten Kudus terkait sarana dan prasarana (Sarpras) pendukung dalam menanggulangi bencana alam, serta sumber daya manusia (SDM).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, H Masan mengatakan, pemerintah desa harus bisa menggerakkan semua elemen masyarakat untuk melakukan kerja bakti gotong-royong dalam menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana alam. Baik bencana tanah longsor, banjir, angin kencang, maupun kebencanaan lainnya.
Baca juga: Kesiapan Penuh! Kabupaten Kudus Siap Hadapi Musim Hujan dan Bencana
Kegiatan mitigasi bencana, lanjut dia, bisa dilakukan dengan kerja bakti bersih-bersih lingkungan, gorong-gorong dan sungai dalam menghadapi musim penghujan. Kerja bakti yang dilakukan secara rutin dan berkala dapat meminimalisir terjadinya bencana, sehingga tidak membuat masyarakat was-was.
"Kalau lingkungan enggak bersih, gorong-gorong macet, sungai penuh sampah, aliran air tersumbat, berpotensi terjadinya banjir. Begitu juga mitigasi bencana terkait jenis bencana alam lainnya, seperti tanah longsor," terangnya.
Menurut Masan, mitigasi dan antisipasi bencana harus dilakukan sedini mungkin, utamanya di daerah-daerah rawan bencana.
Keberadaan fungsi desa tangguh bencana (destana) harus dimaksimalkan untuk membantu edukasi masyarakat lebih tanggap terhadap bencana.
Karena destana merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya. Serta mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan, sekaligus meningkatkan kapasitas SDM dalam rangka menekan risiko bencana.
Melalui edukasi kewaspadaan bencana, lanjut dia, diharapkan informasi tentang kebencanaan dapat dilaporkan segera mungkin agar penanganannya lebih cepat.
"Imbauan terkait antisipasi bencana sudah sering dilakukan. Pemerintah bersama masyarakat harus bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang berpotensi terjadinya bencana. Semua harus terlibat untuk mengantisipasi bencana alam yang bisa saja datang sewaktu-waktu," tegasnya.
Selain itu, Politikus PDI Perjuangan tersebut menilai bahwa potensi bencana banjir harus diantisipasi serius, khususnya di wilayah-wilayah yang sering menjadi langganan banjir.
Sejauh ini, lanjut Masan, Kabupaten Kudus masih aman dari potensi bencana banjir karena masih dalam musim peralihan.
Fenomena turunnya hujan yang mengguyur Kota Kretek dalam beberapa pekan terakhir dinilai masih ringan. Sedangkan genangan air di Jalan Kudus-Purwodadi yang terjadi beberapa waktu lalu hanya sebatas genangan karena saluran pembuangan air tidak maksimal.
Pihaknya bakal berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk menambah saluran pembuangan air di Jalan Kudus - Purwodadi, agar badan jalan tidak terendam air ketika turun hujan.
"Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat, semua hal yang berkaitan dengan rakyat penting untuk diselesaikan," tuturnya. (ADV/SAM)
Tak Ada Angin Apalagi Hujan, Kuswarin Syok Saksikan Robohnya Rumah Joglo Warisan 60 Tahun di Kudus |
![]() |
---|
Ernawati Dedikasikan Usia Senja Jadi Pejuang Sehat dari Pintu ke Pintu, Wilayahnya 7 Desa di Kudus |
![]() |
---|
Banpol Rp 2,5 Miliar Dikucurkan Kepada 10 Partai Politik di Kudus |
![]() |
---|
Fenomena Tingginya Perceraian ASN Pemkab Kudus, Tenaga Pendidik Justru Mendominasi |
![]() |
---|
Setiap Desa di Kudus Bakal Terima Rp100 Juta, Fokusnya Tangani Persoalan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.