Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Misteri Kematian Anak Perwira TNI AU Kini Terungkap, Ditemukan Meninggal Terbakar dan Ada Luka Tusuk

Misteri kematian CHR (16), anak perwira menengah TNI AU yang tewas dengan luka tusuk dan luka bakar kini terungkap.

Editor: rival al manaf
TribunJakarta.com/Istimewa
Garis polisi terpasang di di Pos Spion Ujung Landasan 24 yang jadi lokasi tempat penemuan jasad CHR (16), anak perwira menengah TNI Angkatan Udara yang tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023) malam. 

TRIBUNJATENG.COM - Misteri kematian CHR (16), anak perwira menengah TNI AU yang tewas dengan luka tusuk dan luka bakar kini terungkap.

CHR dinyatakan meninggal karena mengakhiri hidupnya pada  pada 24 September 2023.

Dari hasil analisis psikologis CHR disebut ingin mengakhiri hidupnya sejak duduk di bangku SMP.

Baca juga: Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim, Ahli Psikologi Forensik: Ingin Akhiri Hidup sejak SMP

Baca juga: Respons Syahrul Yasin Limpo Setelah Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan

Baca juga: Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim, Ahli Psikologi Forensik: Ingin Akhiri Hidup sejak SMP

"Ada data yang konsisten tentang pikiran untuk mengakhiri hidup sejak SMP, serta ketertarikan ke hal-hal yang berkaitan dengan kekerasan dan sadisme," ungkap dr Nael dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) dalam konferensi pers, Kamis (23/11/2023).

Menurut Nael, Apsifor telah mewawancarai sekitar 24 saksi yang mengenal, berinteraksi langsung, dan mengetahui CHR semasa hidupnya.

Apsifor juga meneliti tempat kejadian perkara (TKP), dan menganalisis dokumen berupa tulisan yang dibuat CHR, serta video atau gambar terkait.

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara insentif, ditemukan bahwa CHR ingin mengakhiri hidupnya sejak SMP karena sumber stres atau stresor yang menumpuk.

Akumulasi stresor yang dihadapi korban berdampak pada kondisi psikologisnya. Hadapi banyak tekanan Temuan lainnya, CHR mengalami hambatan atau masalah dalam komunikasi dan interaksi sosial dalam berbagai konteks, baik verbal maupun nonverbal.

"Lalu, ada pola perilaku, ketertarikan, dan aktivitas yang berulang," ungkap Nael.

Karakteristik tersebut membuat CHR memiliki pola pikir, persepsi, penghayatan, dan cara menyelesaikan masalah yang berbeda dari remaja seusianya, terutama saat menghadapi tekanan dan stresor.

Lebih lanjut, semasa hidupnya, korban juga menghadapi berbagai stresor.

Salah satunya adalah tuntutan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Kemudian tekanan untuk memahami berbagai pelajaran, tuntutan akademik, serta keterpaparan dengan konflik yang dihadapi di lingkungan kehidupannya.

"Dan kesulitan untuk menyalurkan emosi negatif, terutama frustrasi dan kemarahan secara adaptif," Nael berujar.

Pada akhirnya, CHR memutuskan untuk bunuh diri dengan menusuk dirinya sebanyak enam kali lalu membakar tubuhnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved