Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Pemkab dan Pusat Komitmen Tangani Banjir Kudus

Upaya penanganan banjir di Kecamatan Jati yang acap kali terjadi saat musim hujan menjadi menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Seorang pemuda membantu menuntunkan sepeda motor warga yang mengalami mati mesin setelah menerjang banjir di Jalan Raya Kudus - Purwodadi, Minggu (5/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Upaya penanganan banjir di Kecamatan Jati yang acap kali terjadi saat musim hujan menjadi menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Dalam hal ini, pemerintah pusat berencana untuk memasang pompa dengan kapasitas sedot tinggi dan pembuatan kolam retensi.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga siap untuk memberikan dukungan terkait upaya penanganan banjir yang biasa terjadi di Kudus.

Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, jika memang pada saat musim hujan pompa belum terpasang dan sudah terjadi banjir, maka pihaknya siap untuk melakukan evakuasi sesuai standar kebencanaan.

“Tetap kami lakukan evakuasi kalau terjadi banjir sesuai prosedur kebencanaan,” kata Bergas.

Diketahui untuk pemasangan pompa dengan kapasitas sedot 5 kubik per detik telah dijanjikan Kementerian PUPR untuk dipasang di Desa Jati Wetan. Pompa tersebut bakal menyedot genangan banjir dan dibuang ke aliran Sungai Wulan.

Selain itu pada akhir Oktober 2023 telah terjadi penandatangan kontrak terkait pembuatan kolam retensi. Kolam retensi ini juga menjadi salah satu solusi penanganan banjir di Kudus.

“Yang pasti untuk rencana tersebut progres yang kami terima bagus,” kata Bergas.

Selain itu pemerintah kabupaten juga berencana untuk peninggian tanggul yaitu sungai di wilayah Tanjungkarang dan Jati Wetan. Ada dua sungai yang menjadi perhatian dalam rencana peninggian tanggul. Kedua sungai tersebut yaitu Sungai Gayam dan Sungai Kencing Lama.

Banjir terparah di Kudus biasa terjadi di wilayah Desa Jati Wetan. Camat Jati Fiza Akbar mengatakan, banjir yang merendam wilayah Jati Wetan itu karena sungai yang tidak mampu menampung aliran air akhirnya membludak sampai di wilayah Dukuh Barisan atau dari RW7 Tanjungkarang ke selatan sampai di Dukuh Gendok dan Tanggulangin. Air yang menggenangi tersebut berasal dari aliran Sungai Gayam.

“Sehingga Sungai Gayam itu yang harus kami atasi pertama kali,” kata Fiza.

Di antara caranya yaitu dengan mengalihkan aliran air di Sungai Gayam yang biasanya menuju saluran pembuangan di Dukuh Barisan harus ditutup dengan pintu air. Kemudian untuk aliran air yang menuju perumahan Tanjungkarang Permai itu juga harus ditanggul.

Upaya penutupan tersebut, lanjut Fiza, bisa dilakukan dengan peninggian tanggul sepanjang 1,8 kilometer dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Dengan begitu harapannya air bisa mengalir dari Sungai Gayam ke Sungai Kencing Lama kemudian menuju Bakinah.

“Peninggian 1,8 kilometer tersebut untuk dua Sungai Gayam dan Kencing Lama,” kata Fiza.

Rencana peninggian tanggul tersebut juga sudah pihaknya sampaikan pada Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan. Menurut Fiza, Bergas merespons dengan baik mengingat latar belakangnya lama bertugas di bidang kebencanaan atau BPBD.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved