Berita Pekalongan
Sosok Bocah SD di Pekalongan yang Bunuh Diri Setelah HP Disita, Guru: Anaknya Ceria
Sosok bocah SD di Kabupaten Pekalongan yang nekat bunuh diri karena handphone disita orangtua terungkap.
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Sosok bocah SD di Kabupaten Pekalongan yang nekat bunuh diri karena handphone disita orangtua terungkap.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Ipung Sunaryo mengungkap sudut pandang dari guru yang mengajar bocah SD tersebut.
"Keterangan dari para guru, korban anaknya ceria, di sekolah pun tidak ada persoalan apapun, dan bermain bersama teman-temanya," terang Ipung.
Menurut Ipung peristiwa itu terjadi karena emosional sesaat anak, dan tanpa bisa memikirkan akibatnya.
Baca juga: Kronologi Bocah SD di Pekalongan Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Gara-gara HP Disita Ibunya
Baca juga: BREAKING NEWS : Bocah SD di Pekalongan Akhiri Hidup karena Handphone Disita Orangtuanya
Baca juga: Wirausaha Pemula di Kota Pekalongan Harus Tangguh, Inggit Soraya Berbagi Pengalaman Pribadi
Sebelumnya diberitakan warga di salah satu desa di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, digemparkan adanya bocah umur 10 tahun nekat gantung diri.
Korban ditemukan meninggal dunia karena gantung diri, diduga handphone disita oleh orang tuanya.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim saat dihubungi tribunjateng.com, Kamis (23/11/2023) membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Betul, itu kejadiannya kemarin sore. Kami mendapatkan laporan sekitar pukul 16.00 WIB," kata AKP Isnovim.
Kejadian itu terjadi, ketika korban yang sekolah kelas 5 SD sedang bermain handphone, kemudian orang tua korban meminta handphone tersebut.
Lalu, korban masuk kamar dan menguncinya dari dalam.
"Sore hari ibu korban mengetuk pintu bermaksud membangunkan korban untuk pergi mengaji, akan tetapi tidak dijawab oleh korban.'
"Lalu ibu korban mengintip dari celah pintu dan melihat korban sudah menggantung di jendela kamar dengan menggunakan selendang," imbuhnya.
Selanjutnya, ibu korban langsung berteriak dan masuk ke kamar melalui jendela.
"Saat ditemukan, korban sudah tergeletak di kasur dengan tali masih menempel dileher," ucapnya.
Isnovim mengungkapkan, melihat itu korban langsung dibawa ke Puskesmas Doro 1.
Setelah diperiksa oleh petugas puskesmas setempat, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Dari hasil pemeriksaan ditemukan, luka seperti jeratan dileher, pupil mata melebar, keluar fases dari anus korban, badan kaku dan pucat," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Ipung Sunaryo mengatakan, bahwa ia mendapatkan informasi tersebut pada malam harinya.
"Saat itu, kita langsung kesana untuk memastikan kabar tersebut. Ternyata kejadian tersebut benar adanya," katanya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya prihatin dan berharap peristiwa tersebut adalah pertama dan terakhir yang terjadi di Kabupaten Pekalongan.
"Pasca kejadian ini, menjadi menjadi PR kita semua, tidak hanya guru, peran orangtua, lingkungan, sangat penting untuk sedikit demi sedikit memberikan edukasi yang ramah pada anak-anak, agar tidak candu dalam bermain handphone hingga melupakan segalanya," jelasnya.
Disclaimer:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. (Dro)
Ismanto, Buruh Bergidik Ditagih Rp 2,8 Miliar: Nama Saya Jelas Disalahgunakan |
![]() |
---|
Wali Kota Aaf: 80 Persen Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta Bukti Keunggulan Pekalongan |
![]() |
---|
27 Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga |
![]() |
---|
Ular Piton Jumbo Ngumpet di Plafon, Damkar Kota Pekalongan Jebol Atap Rumah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.