Berita Magelang
Peringati Hari Guru, Siswa SMA Van Lith Magelang Pertontonkan Opera Bully Siswa & Sandera Umar Bakri
Segerombolan pelajar berseragam putih abu-abu mengeroyok pelajar putra lainnya. Empat orang siswa putra, dan dua wanita mengerumuni seorang lelaki
Penulis: Domu Damiannus Ambarita | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, MUNTILAN — Segerombolan pelajar berseragam putih abu-abu mengeroyok pelajar putra lainnya. Empat orang siswa putra, dan dua wanita mengerumuni seorang lelaki berbadan ramping. Pengeroyok menjambak rambutnya, menampar, menendang dan mempersekusi sang korban. Ia meringis kesakitan. Wajahnya pun lebam-lebam, bengkak dan berdarah.
Seorang guru, Umar Bakri, yang mengenakan seragam cokelat, melintas mengayuh sepeda ontel, bereaksi atas kejadian itu. Ia turun dari sepeda.
Umar Bakri menasihati gerombolan pelajar agar menghentikan bulliying atau perundungan. Bukannya stop, para pelaku terus menghunjami pukulan, dan tendangan ke tubuh korban yang terduduk di kursi.
Bahkan, enam pelaku perundungan itu, malah menyandera pak guru Umar Bakri. Ia didudukkan di kursi. Mulutnya disumpal lak ban. Kedua tangannya diikat di belakang tubuh.
Ia hanya meronta, berharap terbebas dari sandera para pelajar, anak didik sendiri.
Para pelaku sandera juga membawakan lagu satire Oemar Bakri dari Iwan Fals. Lirik dan makna lagu dari album Sarjana Muda yang dirilis tahun 1981 memang dekat denagn sosok pak guru yang disandera.
Pelajar pun mengejeknya yang hidup sederhana, mengendarai sepeda angin ke sekolah, sedangkan teman-teman sebayanya, telah menjadi pejabat tinggi negara dan atau pengusaha berkuasa nan kaya raya.
Gambaran bulliying di atas adalah opera ringan yang dipertontonkan pada gelaran memperingati hari guru di SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama (boarding school), Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/11/2023) siang.
Acara diselenggarakan Osvali (Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Van Lith). Mereka memperingati Hari Guru, dengan membuat kegiatan Hari Pendamping dan Pamong. Di sekolah berciri khas Gereja Katolik yang dirintis mendiang Pastor Franciscus Georgius Josephus Van Lith SJ, ini, guru disebut sebagai pendamping. Dan pengelola asrama dinamai pamong.
Mereka mempertunjukkan seni hiburan satire di tengah kerapnya kasus bulliying (perundungan) atau persekusi oleh pelajar kepada sesama kawan. Atau adanya peristiwa perlawanan pelajar, sampai menantang guru berkelahi, di satu daerah lainnya.
Ujung dari operet, mengajak pelajar agar menjauhi tindakan pemukulan, menyakiti atau kekerasan —baik secara fisik maupun verbal— kepada orang lain. Hadirin diajak menjauhi bulliying dan persekusi karena akan menyakiti fisik maupun batin korban. Juga menasihati, agar pelajar tetap hormat dan menjaga sopan santu kepada guru.
Operet Umar Bakri diisi siswa kelas XI atau angkatan 32. Hiburan lainnya, pelajar kelas X atau angkatan XXXIII, membawakan paduan suara. Dan kelas XII, angkatan XXXI menyuguhkan puisi brnada kritik sosial.
Hadir dalam acara ini puluhan guru-guru SMA Van Lith, dan pamong asrama putra serta asrama putri. Saat menghadirkan guru dan pamong ke aula, para pelajar membuat skenario seperti perarakan seorang demi seorang. Nama masing-masing guru atau pamong dipanggil pembawa acara (MC), kemudian siswa lainnya mengiringi dangan aneka atraksi.
Atraksi menari. Ada juga berjoged, ada bertindak seperti pengawal yang membawa senjata api mainan laras panjang. Lainnya, guru diarak di atas gerobak, mirip gerobak yang kerap digunakan tukang atau dinas kebersihan.
Rektor & Kepala Sekolah SMA Van Lith Bruder Agustinus Giwal Santoso FIC MM berhalangan hadir, sebab tengah mengurusi kepentingan bruder senior FIC yang wafat. Tampak Bruder Yohanes Albert Pratama FIC selaku Kepala Asrama / Pamong Asrama Putria kelas X, dan Bruder Hieronymus Wisnumurti R FIC selaku pamong asrama putra Kelas XI.
Viral Duel Antarpelajar SMP di Magelang Jadi Tontonan, Dipicu Tantangan di Medsos |
![]() |
---|
Nasib Pilu Tiwi, Pegawai BPS Asal Magelang Dipaksa Oral Seks Sebelum Dibunuh Aditya Hanafi |
![]() |
---|
Sugianto Girang Tanah yang Dibelinya Rp250 Juta Kena Tol Jogja-Bawen, Dapat Ganti Rugi Rp5,4 Miliar |
![]() |
---|
Bikin Guru Bingung, 3 Pasang Anak kembar di SRMA 15 Magelang Dipisah Kelas |
![]() |
---|
Alasan Mulai Pekan Depan Jam Masuk Sekolah di Magelang Jadi Pukul 06.30, Orangtua Protes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.