Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prajurit TNI Semarang dan Boyolali Gugur

4 Prajurit yang Gugur setelah Kontak Senjata dengan KKB Papua 1 di Antaranya dari Boyolali

Satu di antara empat prajurit yang gugur setelah kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

|
Editor: m nur huda
Instagram/mekanisraider411kostrad
Satgas Mobile Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad saat menggelar apel gabungan dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban lingkungan Kota Keneyam, Kabupaten Nduga, Jumat(29/9/2023) malam.  

 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Satu di antara empat prajurit yang gugur setelah kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

Prajurit TNI asal Boyolali tersebut bernama Pratu Miftahul Firdaus. 

Keluarga Pratu Miftahul Firdaus mendapat kabar tersersebut pada Sabtu (25/11/2023) malam. 

Paman almarhum, Arifin mengatakan kalau keluarga mendapat kabar duka tersebut pada Sabtu (25/11/2023).

"Informasi awal dinyatakan gugur malam Minggu, setelah bakda magrib. Kalau info validnya sekitar jam 22.00 WIB," ujar Arifin ditemui TribunSolo.com di rumah duka di Dusun Jaragan, RT 02/ RW 01, Desa Wonosegoro Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Senin (27/11/2023).

Rumah Duka Almarhum Pratu Miftahul Firdaus di Wonosegoro, Boyolali.
Rumah Duka Almarhum Pratu Miftahul Firdaus di Wonosegoro, Boyolali. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Dilansir dari Tribun-Papua.com, kontak senjata sendiri terjadi di Distrik Paro, Kabupaten Dunga, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).

Lokasi tersebut diketahui merupakan salah satu daerah yang dianggap merah atau rawan, dimana daerah itu juga merupakan tempat penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthen oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya yang hingga kini belum dapat di bebaskan.

Saat ini jenazah almarhum telah di terbangkan menuju rumah duka di wilayah Boyolali, di rencanakan almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya. 

Selain Pratu Miftahul Firdaus, prajurit TNI gugur akibat serangan KKB Papua juga dialami Prajurit Kepala (Praka) Yipsan Ladau.

Dikutip dari Kompas.com, suasana duka menyelimuti rumah kediaman Prajurit Kepala (Praka) Yipsan Ladau, anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa.

Yipsan gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (25/11/2023).

Suasana rumah duka Praka Yipsan Ladau di Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Suasana rumah duka Praka Yipsan Ladau di Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/Dian Ade Permana)

Puluhan karangan bunga tertata rapi di rumah duka yang berada di lingkungan Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Pelayat datang dari berbagai kalangan, TNI dan masyarakat umum.

Kundarto, mertua Praka Yipsan Ladau, mengatakan, menantunya itu adalah orang yang baik. "Hampir setiap hari selalu berkomunikasi, ngobrol dengan istrinya. Terakhir itu pada Kamis (23/11/2023), menyampaikan akan masuk ke hutan untuk melaksanakan operasi," kata Kundarto, Senin (27/11/2023).

"Saat itu mengatakan kepada istrinya, untuk selalu menjaga anak-anak, jaga kesehatan. Anaknya ada dua, yang besar umur lima tahun dan yang kecil baru satu tahun," kata Kundarto.

Kundarto mengatakan, dirinya mendapat kabar resmi menantunya gugur pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

"Kabar resmi saya terima dari kesatuan Batalyon Infanteri 411/Pandawa, menantu saya gugur saat tugas. Informasinya tertembak di bagian paha," ungkap dia.

Menurut Kundarto, Yipsan berangkat tugas pada Juli 2023 dan dijadwalkan kembali pada Januari 2024.

"Tapi, Tuhan berkehendak lain, ini adalah risiko dari tugas dalam membela dan memperjuangkan NKRI," paparnya.

"Saya juga mantan militer, saya bangga terhadap menantu saya yang gugur saat tugas, dalam menjaga NKRI. Kami dari keluarga tidak ada firasat, karena memang ini bagian dari risiko perjuangan," tegas Kundarto.

Empat anggota TNI gugur dalam kontak tembak di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).

Personel yang gugur dalam kontak tembak adalah Pratu Dwi Bekti Probo Sinimoko, Pratu Miftahul Firdaus, Praka Yipsan Ladou, Prada Darmawan.

 

Panglima TNI Akan Berikan Santunan

Terpisah, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan bahwa empat prajurit yang gugur ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, telah dievakuasi ke kampung halaman.

Keempat prajurit yang gugur itu dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).

“Sudah (dievakuasi) hari ini, dibawa ke rumah duka masing-masing,” kata Agus usai acara Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Agus Subiyanto mengungkapkan, keempat prajurit itu akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing.

“(Ada yang) Jawa Barat, Jawa Tengah, dan kita berikan santunan sesuai hak-hak mereka,” ujar Agus.

Keempat prajurit itu gugur setelah kontak tembak dengan TPNPB-OPM atau KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 25 November 2023.

Tak lupa, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto turut menyampaikan duka cita atas gugurnya keempat prajurit.

“Ya kita semua turut berduka cita ya,” kata Agus Subiyanto Agus mengemukakan, keempat prajurit itu diserang saat operasi pengejaran terhadap TPNPB-OPM.

“Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,” ujar Agus Subiyanto.

(*)

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Prajurit TNI Asal Boyolali Gugur saat Bertugas di Papua, Kontak Senjata dengan KKB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Panglima TNI Sebut 4 Prajurit yang Gugur Ditembak KKB Sudah Dievakuasi dan Dibawa ke Kampung Halamannya

 

 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved