Berita Semarang
Buntut Sejumlah Kejadian Kekerasan di Semarang, Dewan Minta Pemkot Evaluasi Program
DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota Semarang mengevaluasi program yang telah dijalankan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota Semarang mengevaluasi program yang telah dijalankan. Hal itu buntut adanya sejumlah kejadian kekerasan yang terjadi baru-baru ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif meminta pemkot mengaktifkan kembali dan mengoptimalkan program yang berkaitan dengan pencegahan kekerasan dan perlindungan anak.
"Kasus kekerasan terjadi di Semarang mau tidak mau harus diselesaikan karena ada Perda Nomor 5 Tahun 2016. Itu tentang oerlindungan anak," sebut Afif, saat Dialog Interaktif bersama DPRD Kota Semarang, di Hotel Fave, Senin (27/11/2023).
Menurutnya, pemerintah harus bekerjasmaa dengan pihak lain untuk melakukan pemantauan kembali. Layanan pemberian bantuan hukum bagi korban kekerasan diharapkan bisa benar-benar dijalankan. Sanksi terhadap pelaku kekerasan juga harus ditegakkan.
Di sisi lain, orang tua juga perlu melakujan pengawasan dan memberikan pendidikan yang baik kepada anak.
"Anak aset yang mahal. Orang tua harus melakukan pengawasan terhadap anak, mendidik anak dengan baik. Bekerjasama denhan lembaga pendidikan," paparnya.
Orang tua, lanjut Afif, sebaiknya tidak menherahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan. Orang tua tentu harus memperhatikan lingkungan anak. Pasalnya, lingkungan sangat menentukan pergaulan anak
"Yang sangat kami tekankan di keluarga karena anak itu sampai tertima kekerasan karena keluarga kurang perhatian," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki mengatakan, akan segera melakukan pemetaan kasus sebagai bahan evaluasi.
"Misal, kemarin kekerasan terjadi di TPQ atau temoat lainnya, kami akan memberikan sarana prasarana pendukung mencegah kekerasan. Contohnya, pengadaan CCTV," paparnya.
Selain itu, dia mendorong adanya empati masyarakat jika mengetahui terjadi kekerasan. Apalagi, sudah ada aturan tindak pidana kekerasan.
Sementara, menjaga ketahanan keluarga, Pemerintah Kota Semarang berupaya menumbuhkan kemandirian ekonomu dengan berbagai pelatihan.
"Supaya keluarga punya pendapatan tambahan. Sehingga, terwujud ketahanan kekuarga," sambungnya.
Edukasi pola asuh, tambah Ulfi, juga terus diberikan Pemerintah Kota Semarang agar anak-anak mendapat pola asuh yang benar. (eyf)
Baca juga: Lagi Asyik Bernyanyi, Pejabat Dinas PU Mendadak Tewas Diduga Serangan Jantung
Baca juga: Bawaslu Demak Nyatakan Siap Awasi Masa Kampanye 2024, Pemkab : Tekankan Netralitas ASN
Baca juga: Tingkatkan Keterampilan, 40 Pekerja Kontruksi Ikut Sertifikasi Kompetensi Kerja Dinas PUPR Kendal
Baca juga: Daftar 12 Tim yang Lolos Babak 12 Besar Liga 3 Jateng, Laga Perdana Digelar Rabu
Segini Budget Wedding Mewah di Kota Semarang dalam Mahkota The Suri Tiara Wedding Fair 2025 |
![]() |
---|
Jabatan ASN Kota Semarang Dirombak, Wali Kota: Bolongan-bolongan yang Kemarin Ada, Sekarang Terisi |
![]() |
---|
Bayar Royalti Musik Wajib, Pakar Hukum Unika Soegijpranata: UMKM Bisa Dikecualikan |
![]() |
---|
FAKTA Sosok Pelaku Percobaan Penculikan Siswi SD di Semarang: Pedofil Suka Eksibisionis |
![]() |
---|
BERITA LENGKAP : Pengakuan Hartono dan Sigit Bertahan di Tengah Badai, Pasrah Terombang-ambing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.