Berita Semarang
Jelang Masa Kampanye, Ini Pesan Wali Kota Semarang Bentuk Komitmen Pemilu Damai
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengumpulkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengumpulkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang dan para pimpinan partai peserta Pemilu untuk menyepakati Pemilu 2024 Damai.
Kegiatan ini juga mensosialisasikan tahapan Pemilu, yakni kampanye yang sudah dimulai Selasa (28/11/2023) agar berjalan dengan kondusif dan aman.
Pelaksanaan acara tersebut dilakukan di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Senin (27/11/2024).
Baca juga: "Harus Profesional" Kata Ketua Bawaslu Kabupaten Tegal Saat Apel Siaga Pengawasan Kampanye Pemilu
Dalam kesempatan itu, Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya mengusulkan silaturahmi ini karena besok kampanye sudah dilakukan.
Dia berharap komitmen untuk tahapan Pemilu ini bisa berjalan dengan damai
“Pemkot Semarang menginisiasi silaturahmi karena persiapan kampanye besok sudah mulai, baik Pilpres, Pemilu Legislatif, dan DPD. Dan tentu kami harapkan semua pihak bisa berkomitmen menjaga Pemilu agar berlangsung damai,” ujarnya.
Ajang komunikasi ini juga dihadiri oleh Kejaksaan, TNI-Polri, serta KPU dan Bawaslu Kota Semarang.
Mbak Ita meminta agar semua pihak di jajaran pemerintahan bersama-sama melakukan pendampingan dan pengamanan.
Dia juga mengingatkan pentingnya netralitas ASN dan TNI-Polri, karena merupakan faktor penting terciptanya Pemilu aman dan damai.
“Seluruh Forkopimda, KPU, Bawaslu, dan komponen dari Forkopimcap sampai lurah, untuk memperhatikan bagaimana melakukan pengamanan dan pendampingan. Baik Kejaksaan, TNI, kepolisian, Gakkumdu, netralitas harus berjalan,” terangnya.
Ia menambahkan, para aparatur negara tidak boleh secara terbuka mendukung salah satu peserta Pemilu, meskipun itu adalah saudaranya sendiri.
Dia juga meminta peraturan terkait netralitas ASN yang sudah dikeluarkan agar selalu dijalankan.
“Karena hal-hal kecil mungkin terlewat, dampaknya bisa besar. Contohnya mungkin ASN, ada saudaranya, temannya, atau tetangga mau maju caleg, lalu kita like share medsosnya, atau mungkin hal lain. Ini bisa bisa menjadi kerugian sendiri. Ini yang perlu diperhatikan,” tuturnya.
Di sisi lain, ia menerangkan jika Kota Semarang adalah salah satu daerah dengan rawan konflik Pemilu.
Di tingkat nasional, Ibu Kota Jawa Tengah menduduki peringkat 12 potensi konflik.
Alasan Lukman Tega Membunuh Pengusaha Gadai Semarang Karena Menolak Pembayaran Kurang Rp400 Ribu |
![]() |
---|
Panduan Jitu Konsumen Memilih Mobil di GIIAS Semarang 2025: Bensin, Hybrid, atau Listrik? |
![]() |
---|
Intip Teknologi Otomotif Masa Depan, Ratusan Mahasiswa Ikuti Education Day di GIIAS Semarang 2025 |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Siap Dibuka di Semarang, Ini Kata Wali Kota Semarang |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Akui Pasar Johar Sepi, Siapkan Sejumlah Skenario Penanganan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.