guru berkarya
Metode Belajar BPS Efektif Meningkatkan Hasil Belajar Komputer Akuntansi
Pelajaran Komputer akuntansi sering dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga kurang diminati oleh sebagian siswa
Oleh: Watriah. S.Pd., Guru SMK Negeri 1 Pemalang
Pelajaran Komputer akuntansi sering dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga kurang diminati oleh sebagian siswa karena selalu menggunakan analisa yang tinggi dalam memasukkan angka-angka pada akun-akun yang sesuai dengan transaksi atau soal. Hal ini berdampak pada berkurangnya semangat siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pemalang dalam mengikuti aktivitas pembelajaran. Sehingga mereka sering tidak fokus dalam menerima penjelasan dari guru karena merasa bosan dan jenuh.
Pengelolaan guru terhadap pembelajaran komputer akuntansi kelas XI pada materi Melakukan entry transaksi pembelian barang dagang harus dapat membuat siswa lebih termotivasi dan menarik siswa lebih menyukai mata pelajaran komputer akuntansi. Guru mata pelajaran computer akuntansi dalam memberikan materi pembelajaran khususnya akuntansi harus menarik tidak hanya menggunakan metode ceramah, tetapi menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa. Seperti model pembelajaran kooperatif, model problem based learning (PBL), strategi inquiry, pemecahan masalah, discovery inquiry. Semuanya merupakan model pembelajaran yang menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan belajar berpusat pada siswa.
Kegiatan berpikir kritis tercakup dalam kegiatan menganalisa, mengevaluasi, dan mencipta sebagaimana tercakup dalam Taksonomi Bloom. Menurut Sukardi (2018:12) Pembelajaran berpusat pada siswa mencakup prinsip-prinsip: pertama, pada proses pembelajaran peserta didik didorong untuk berpartisipasi aktif menggunakan kemampuan kognitif dan psikomotorik; kedua, peserta didik didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan melalui data, fakta atau teori yang terkait, dengan memahami materi bukan menghafalkannya; ketiga, materi yang dipelajari diupayakan terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik mempunyai pengetahuan awal yang cukup untuk membangun konsep; keempat pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik berpikir kritis menggunakan logika dan mengaitkan antarkonsep yang telah dimiliki; kelima, pengajar perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang dipahami peserta didik. Sedangkan guru dapat melakukan penilaian berkelanjutan dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik agar terjadi proses belajar. Permasalahan pembelajaran Komputer Akuntansi pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pemalang perlu segera diatasi. Banyak cara yang dapat dikerjakan oleh guru mata pelajaran komputer akuntansi. dalam proses pembelajaran yang dapat menarik siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pemalang sehingga siswa merasa nyaman, dan senang belajar komputer akuntansi.
Pembelajaran komputer akuntansi yang penulis lakukan menggunakan metode pembelaran yang berpusat pada siswa (BPS), di mana siswa dalam satu kelas dikelompokkan menjadi 6 kelompok, satu kelompok beranggotakan antar 4 sampai 5 anak. Setelah guru membuka pelajaran dengan salam dan doa, selanjutnya siswa membaca buku paket bab yang ditunjuk oleh guru sesuai indikator yang sedang diajarkan selama 15 menit (literasi). Selanjutnya siswa diberi Lembar Kerja Siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama dengan kelompoknya. Dari hasil diskusi dan kerja kelompok siswa di wajibkan mengerjakan hasil pekerjaan nya secara individu, kemudian dikumpulkan untuk dilakukan penilaian oleh guru. Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi dan guru menutup pelajaran dengan salam.
Penerapan metode belajar Berpusat pada Siswa (BPS) pada pembelajaran komputer akuntansi materi Melakukan entry transaksi pembelian barang dagang pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pemalang berjalan dengan baik. Para siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka menjadi aktif berdiskusi dalam kelompok yang sudah dibagi. Sehingga serapan materi pada kompetensi dasar Melakukan entry transaksi pembelian barang dagang bisa diterima dengan baik. Hasil belajar yang didapat para siswa 92 persen mencapai angka ketuntasan dan pembelajaran yang berpusat pada siswa menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.