Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Anak-anak Belasan Tahun di Semarang Rela Bantu Warga Terdampak Banjir, Tanpa Mematok Tarif

Jalan Muktiharjo Raya atau Jalan Ngablak di Kelurahan Muktiharjo Lor, Genuk, Kota Semarang, masih mengalami genangan banjir hingga sore ini.

|
Agus Salim
Anak-anak membantu warga menyeberangi genangan banjir di jalan Muktiharjo Lor Semarang dekat perlintasan rel kereta api, Selasa (28/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jalan Muktiharjo Raya atau Jalan Ngablak di Kelurahan Muktiharjo Lor, Genuk, Kota Semarang, masih mengalami genangan banjir hingga sore ini.

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi pada pukul 15:00 WIB, air masih cukup tinggi menggenang menuju kantor Kelurahan Muktiharjo Lor. Bahkan, jalan protokol di dekat palang pintu kereta api juga ikut tergenang.

Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Terlihat pula, sekelompok anak-anak bermain air di lokasi tersebut.

Anak-anak membantu warga menyeberangi genangan banjir di jalan Muktiharjo Lor Semarang dekat perlintasan rel kereta api, Selasa (28/11/2023).
Anak-anak membantu warga menyeberangi genangan banjir di jalan Muktiharjo Lor Semarang dekat perlintasan rel kereta api, Selasa (28/11/2023). (Agus Salim)

Beberapa kendaraan yang nekat melintas berakhir mogok. Momen itu dimanfaatkan anak-anak sekitar untuk membantu kendaraan warga yang mogok.

Dengan keahlian yang dimiliki, anak-anak berusia belasan tahun tersebut, rela berada di genangan air menunggu warga yang butuh bantuan.

Mereka juga terlihat mengatur lalu lintas layaknya 'Pak Ogah'.

Salah satu anak bernama Dimas Arga (15) menyampaikan bahwa air mulai menggenang sekitar pukul 20:00 WIB.

"Tadi malam kurang lebih jam 8 sudah banjir," kata Dimas di lokasi, Selasa (28/11/2023).

Dimas menuturkan bahwa mereka tidak menetapkan tarif saat membantu kendaraan warga yang mogok. Hanya saja, warga secara sukarela memberi uang jajan sebagai imbalan.

"Kalau kita tidak menetapkan tarif. Ada warga yang memberikan Rp 5 ribu, ada juga yang memberikan Rp 10 ribu. Ya lumayan mas, bisa buat tambahan uang jajan," imbuh pelajar yang masih duduk di bangku SMP tersebut.

Anak lain bernama Bethel Enanditiyo (14) mengaku bahwa membantu kendaraan warga yang mogok sudah menjadi kebiasaannya saat banjir melanda.

"Kalau begini, kami sudah sering saat banjir seperti ini," ujarnya.

Enanditiyo menyampaikan bahwa lebih dari 20 motor mogok akibat nekat menerjang genangan air yang masih tinggi.

"Sejak pagi sudah lebih dari 20 motor yang mogok. Kebanyakan itu motor matic, kalau mobil tadi ada 1-2," imbuhnya.

Dimas dan Enanditiyo hanyalah dua dari banyak anak yang ikut berjaga-jaga membantu kendaraan warga yang mogok. Selain itu, warga sekitar juga turut membantu.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved