Berita Kudus
Dinas Kesehatan Kudus Siapkan Layanan Pasien TBC RO di 5 Puskesmas
Dalam waktu dekat, pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) bisa mendapatkan pelayanan langsung di puskesmas di Kabupaten Kudus.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dalam waktu dekat, pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) bisa mendapatkan pelayanan langsung di puskesmas yang ada di Kabupaten Kudus.
Dinas Kesehatan setempat telah menyiapkan lima puskesmas yang digagas bisa memberikan layanan kesehatan bagi pasien TBC RO.
Meliputi, Puskesmas Rejosari di Kecamatan Dawe, Puskesmas Jepang di Kecamatan Mejobo, Puskesmas Dersalam di Kecamatan Bae, Puskesmas Ngemplak di Kecamatan Undaan, dan Puskesmas Kaliwungu di Kecamatan Kaliwungu.
Baca juga: Kasus TBC di Kudus Capai 2.422 Orang, Dinas Kesehatan Gencarkan Pencegahan di Tingkat Puskesmas
Launching layanan TBC RO di lima puskesmas tersebut rencananya bakal dilaksanakan pada 12 Desember 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kudus, dr Andini Aridewi mengatakan, program tersebut merupakan inisiasi terbaru yang bertujuan untuk mendekatkan layanan ke masyarakat.
Selama ini, lanjut dia, pasien TBC RO hanya bisa dirawat di rumah sakit, sedangkan pasien TBC SO (sensitif obat) bisa dilayani di semua fasilitas kesehatan.
Sehingga nantinya, penanganan TBC RO tidak hanya dilakukan di rumah sakit saja, tetapi juga bisa dilakukan di tingkat puskesmas.
Dr Andini menyebut, di Jawa Tengah baru ada tiga kabupaten yang sudah menerapkan layanan TBC RO di tingkat puskesmas.
Yaitu Kabupaten Brebes, Semarang dan Kabupaten Kudus.
"Kami mencoba menghadirkan pelayanan terbaik dan cepat kepada masyarakat," terangnya, Jumat (1/12/2023).
Dr Andini menambahkan, lima puskesmas yang diinisiasi bisa melayani pasien TBC RO telah ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Di antaranya dinilai sudah memiliki kesiapan dari segi sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kesehatan yang mumpuni.
SDM dan para nakes di lima puskesmas tersebut juga sudah mengikuti pelatihan penanganan dan pengobatan TBC RO.
Dipersiapkan agar siap memberikan layanan langsung kepada pasien TBC RO.
"Di samping itu, kita mencoba untuk mapping di seluruh Kudus agar penanganan dan pengendalian TBC menjangkau seluruh masyarakat," tuturnya.
Untuk pasien TBC SO, penanganan selain melibatkan tenaga medis, juga menggandeng Baznas agar bisa memberikan support bantuan kepada pasien TBC SO.
Misalnya pemberian nutrisi yang bisa mendongkrak percepatan pemulihan dan penyembuhannya.
Pihaknya berkomitmen untuk melakukan peningkatan layanan penanggulangan dan pencegahan TBC dengan menggencarkan kegiatan investigasi kontak.
Yaitu melakukan screening terhadap masyarakat yang didiagnosis TBC, agar bisa diedukasi dan diberikan obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Bicara pengendalian wajibnya 100 persen, jangan sampai menularkan yang lain. Angka keberhasilan pengobatan TBC di Kudus baru tercapai 88 persen, targetnya 90 persen," ujarnya.
Dinas Kesehatan Kudus mencatat, sepanjang Januari-November 2023 terdapat 11.694 kasus suspek Tuberkulosis (TBC) atau 95 persen dari total target 12.366 kasus suspek TBC dalam setahun.
Dari jumlah suspek tersebut, 2.422 kasus terkonfirmasi TBC.
Jumlah ini baru mencapai 95 persen dari penanganan 2.544 kasus yang ditargetkan.
Terdiri dari 2.353 TBC SO (sensitive obat) dan 69 TBC RO (resisten obat).
Kasus TBC terbanyak menyerang masyarakat usia produktif dan dewasa, sementara pada anak-anak ditemukan 263 kasus.
Paling banyak usia 45 tahun ke atas lebih dari 800 kasus, dan usia 31-45 tahun sebanyak 452 kasus.
Dr Andini menegaskan, kasus teridentifikasi semuanya sudah tertangani.
PR tenaga kesehatan adalah bagaimana memperluas surveilens sebagai upaya pengendalian TBC di Kota Kretek lebih maksimal.
Setiap tenaga kesehatan harus punya komitmen dalam pengendalian dan investigasi kontak.
Investigasi kontak dilakukan setelah ada pelaporan kasus oleh faskes tingkat pertama.
Baca juga: RSUD Tugurejo Semarang Temukan Solusi Atasi Kasus Dropout Pasien Pengobatan TBC, Namanya PARASETAMOL
Baik dari lingkup puskesmas, klinik, maupun rumah sakit.
"Dengan komitmen itu, kita akan berupaya menurunkan kasus, jangan sampai ada penderita baru lagi terutama anak-anak," terang dr Andini.
"Terkait investigasi kontak sangat bernilai sebagai upaya pengendalian. Kami komunikasi juga dengan Disnakerperinkop-UKM agar membuatkan surat edaran ke perusahaan, terkait screening penanganan kasus TBC di lingkungan kerja," lanjut dia. (Sam)
Disdikpora Kudus Tegaskan Dana PIP Harus Disalurkan untuk Program Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Beri Pendampingan Psikologi dan Bantuan Sosial kepada Anak Korban Penusukan |
![]() |
---|
Pilu, 3 Warga Kudus Ditemukan Terpasung di Kamar Rumah, Alami Gangguan Kejiwaan Akut |
![]() |
---|
Curhat Putri Pencari Kerja di Job Fair UMK 2025, Gagal Berikan CV Meski Sudah Jajaki 10 Perusahaan |
![]() |
---|
Jerit Petani Tembakau di Kudus: Panen Melimpah, Jualnya Susah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.