Cak Imin Sebut Pilpres Satu Putaran Mustahil
tak mungkin ada pasangan capres-cawapres yang bisa memenangkan pilpres 2024 dalam satu putaran, karena kekuatan konstituen seimbang
TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan bahwa tak mungkin ada pasangan capres-cawapres yang bisa memenangkan pilpres 2024 dalam satu putaran. Menurutnya, saat ini kekuatan konstituen tiga pasangan calon seimbang.
“Enggak mungkin (menang satu putaran-Red). Kami juga menargetkan satu putaran, tapi fakta lapangan menunjukan per hari ini suara terbagi tiga rata, sehingga tidak ada yang 50 persen,” katanya, di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (3/12).
Hal itu sekaligus menanggapi penyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang menyatakan optimisme capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa meraih kemenangan hanya dalam satu putaran.
Muzani menyebut, tingkat elektoral Prabowo saat ini telah mencapai 43 persen, dan akan meningkat terus pada masa kampanye ini. Sementara, Cak Imin tidak yakin dengan pernyataan tersebut.
Pasalnya, menurut dia, semua pasangan capres-cawapres punya basis konstituen masing-masing saat ini. “Mustahil dalam kompetisi ada tiga calon bisa satu putaran, apalagi masing-masing punya tiga basis,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan, kekuatannya dan Anies Baswedan yang terbesar berada di Jawa Timur, terutama di wilayah Mojokerto, Jombang, dan Nganjuk.
“Di Jawa Timur ini PKB harus menang, Amin (Anies-Muhaimin) harus menang. Sehingga, kiai-kiai se-Jawa Timur, InsyaAllah solid. Kalau ada yang berbeda (pilihan-Red) itu biasa, namanya demokrasi. Tapi yang penting mayoritas ulama di bawah kiai-kiai yang berjuang untuk Nahdlatul Ulama (NU) solid di bawah PKB dan Amin,” bebernya.
Adapun, survei tatap muka nasional yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 27 Oktober sampai dengan 1 November 2023 terkait dengan simulasi tiga pasangan bakal capres-cawapres menempatkan pasangan Prabowo-Gibran dengan elektabilitas tertinggi di angka 39,7 persen.
Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md berada di posisi kedua dengan perolehan elektabilitas 30 persen, sementara Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 24,4 persen.
"Prabowo-Gibran unggul dari Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis surveinya, Minggu (12/11).
Sementara itu, hasil survei khusus capres, Prabowo juga berada di posisi pertama dengan 33,2 persen, disusul Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 22,1 persen, dan di posisi ketiga Anies Baswedan dengan elektabilitas 19,9 persen. “Sekitar 23,2 persen belum bisa menyebutkan nama capres yang akan dipilih,” jelasnya.
Adapun, survei itu dilaksanakan secara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden dari 38 provinsi. Margin of error sebesar kurang lebih sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Kompas.com/Tatang Guritno/Irfan Kamil)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.