Masyarakat Aceh Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya: Dua Kapal Lain Masih Terombang-ambing di Lautan
Media Singapura, The Straits Times, menyoroti kehadiran pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh, terutama di Kota Sabang
TRIBUNJATENG.COM - Media Singapura, The Straits Times, menyoroti kehadiran pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh, terutama di Kota Sabang pada Sabtu (2/12/2023) yang lalu.
Dalam laporan mereka, ratusan pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terdampar di Kota Sabang pada dini hari Sabtu.
“Namun, warga setempat mengancam untuk mengembalikan mereka ke laut,” demikian dilaporkan oleh The Straits Times.
Baca juga: Perahu Ketiga Pengungsi Rohingya Belum Diizinkan Mendarat di Aceh

Kedatangan kelompok pengungsi ini, seperti yang dijelaskan oleh Straits Times, terjadi setelah lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya mendarat di Aceh pada bulan November lalu, menciptakan gelombang kedatangan pengungsi Rohingya terbesar di Indonesia sejak tahun 2015.
Lihat fotoMedia Singapura Soroti Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Media Singapura Soroti Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Seorang remaja Rohingya berusia 19 tahun bernama Deluarsah mengungkapkan bahwa kelompoknya meninggalkan Bangladesh pada awal November dan menghabiskan lebih dari 20 hari di laut dalam kondisi berbahaya.
“Kami tiba di sini dengan satu perahu. Laut sangat berbahaya,” ucap Deluarsah, sambil menambahkan bahwa ia merasa "senang" bisa mendarat di Indonesia.

Disebutkan bahwa masih ada dua kapal Rohingya lainnya yang membawa orang-orang terombang-ambing di kawasan Laut Andaman.
Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mendesak otoritas negara-negara di sekitar Laut Andaman untuk segera melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap dua kapal tersebut.
“UNHCR khawatir bahwa persediaan makanan dan air akan habis, dan ada risiko kematian yang signifikan dalam beberapa hari mendatang jika orang-orang ini tidak diselamatkan dan diturunkan di tempat yang aman,” demikian diungkapkan dalam pernyataan UNHCR.
Masih Banyak Kapal dalam Perjalanan
Para pengamat yang memantau kedatangan pengungsi Rohingya mengatakan bahwa masih ada lebih banyak kapal yang sedang dalam perjalanan.
Beberapa penduduk setempat bahkan telah mendorong kapal dan membantu pengungsi Rohingya ke laut, sambil meningkatkan patroli di sepanjang pantai.
Dofa Fadhli, kepala desa Ie Meulee di pulau Sabang di lepas pantai Aceh, menyatakan bahwa ada 139 pengungsi di kapal yang baru mendarat pada pukul 02.30 WIB dini hari.
Laporan Straits Times mencatat bahwa lebih dari 6 kapal telah tiba di Aceh sejak 14 November 2023, dan UNHCR mengapresiasi solidaritas kemanusiaan yang ditunjukkan oleh warga Indonesia, khususnya di Aceh.
Bahkan UNHCR mengajak negara-negara lain untuk mengikuti contoh solidaritas kemanusiaan yang ditunjukkan oleh Indonesia.
Namun, Fadhli menegaskan bahwa mereka yang berada di kapal akan dikembalikan ke laut jika pengungsi Rohingya tidak direlokasi, meskipun mereka akan diberikan bantuan sementara.
Kecelakaan Vario Vs Supra Tewaskan Sekretaris Desa |
![]() |
---|
Respons Ikatan Apoteker Indonesia soal Maraknya Obat Keras Daftar G Dijual Bebas di Brebes |
![]() |
---|
8 Fakta Kasus Calon Pengantin Gugat Puskesmas Rp1,1 Miliar Gara-Gara Hasil Tes Hamil Keliru |
![]() |
---|
Duduk Perkara F Gugat Puskesmas Rp 1,1 Miliar, Bikin Pernikahannya Batal |
![]() |
---|
Fakta Baru Temuan 39 Butir Peluru di Semarang Ternyata Berasal Dari Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.