Timnas Amin Bantah Usul Hilangkan Debat Cawapres ke KPU
Timnas Amin hanya mengusulkan agar capres-cawapres selalu datang bersamaan dalam setiap debat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Nihayatul Wafiroh membantah bahwa pihaknya mengusulkan penghapusan debat khusus cawapres.
Menurut dia, dalam focus group discussion (FGD) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan perwakilan dua pasangan calon (paslon) lain pada 29 November 2023, pihaknya hanya mengusulkan agar capres-cawapres selalu datang bersamaan dalam setiap debat.
“Namun, bukan menghilangkan debat cawapres,” ujarnya, dalam keterangannya, Minggu (3/12).
Ia mengungkapkan, kehadiran capres-cawapres secara bersamaan penting dilakukan, sekalipun debat itu ditujukan khusus untuk capres atau khusus untuk cawapres.
Nihayatul menyatakan, capres bisa hadir hanya sebagai penonton jika cawapresnya berdebat, begitu pun sebaliknya.
“Usulan kami untuk hadir berpasangan lengkap bukan berarti hadir untuk berdebat. Serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres,” jelasnya.
Ia justru menyebut bahwa perwakilan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sempat mengusulkan agar format debat hanya pemaparan visi-misi.
“Menurut tim paslon nomor 2, debat dengan model saling menanggapi antarpaslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing,” bebernya.
Adapun, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membantah soal adanya kabar yang menyebut usulan perubahan format debat capres-cawapres berasal dari pihaknya.
Ia secara tegas menyatakan, dirinya maupun Anies Baswedan yang merupakan calon presiden (capres) nomor urut satu tidak pernah mengusulkan demikian.
"Saya tidak pernah usul, Mas Anies tidak pernah usul," tandasnya, kepada awak media, saat ditemui di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Senin (4/12).
Cak Imin menyatakan, pihaknya sejatinya menyerahkan seluruh keputusan format debat capres-cawapres kepada KPU. Jika sudah ditetapkan nantinya, dia menambahkan, akan siap untuk menjalani debat capres-cawapres.
"Itu semua (kami) serahkan ke KPU, dan kami tunggu KPU, apapun kemauan KPU kami ikuti," bebernya.
Sebab, ia berujar, apa yang ditetapkan KPU nantinya merupakan aturan yang harus diikuti.
"Iya, pokoknya KPU mengatur kami ikuti," tukasnya. (Kompas.com/Tatang Guritno/Tribunnews/Rizki Sandi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.