Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gunung Marapi Erupsi

UPDATE : Korban Pendaki Gunung Marapi 11 Tewas, Korban Selamat Terakhir Alami Luka Bakar 80 Persen

Sebanyak 11 pendaki dikabarkan meninggal dunia dan 12 lagi masih belum ditemukan dalam bencana erupsi Gunung Marapi.

|
Istimewa/tangkapan layar
Tangkapan layar kondisi korban selamat erupsi Gunung Marapi yang viral di media sosial. 

TRIBUNJATENG.COM, BUKITTINGGI -- Sebanyak 11 pendaki dikabarkan meninggal dunia dan 25 lagi masih belum ditemukan dalam bencana erupsi Gunung Marapi.

Semua korban selamat kini dirawat di rumah sakit yaitu diantaranya adalah RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi merawat pendaki korban erupsi Gunung Marapi, Minggu (4/12/2023).

Direktur RSAM Bukittinggi, drg. Busril, MPH mengatakan saat ini sebanyak tiga orang pasien yang ditangani oleh pihaknya.

"Sampai saat ini kita masih menerima tiga orang pasien. Dua pasien luka bakar dengan kondisi satu pasien 45 persen dan satu pasien lagi 5 persen, yang ketiga yaitu pasien yang terjatuh," katanya, Senin (4/12/2023).

Busril mengatakan pihaknya saat ini melakukan penanganan secara intensif terhadap para korban.

"Kita memberikan penanganan secara intensif kepada pasien, khususnya pasien yang terkena luka bakar," katanya.

Busril hingga saat ini belum ada pasien yang dirujuk.

"Saat ini belum ada yang dirujuk, namun khusus pasien yang menderita luka bakar sebanyak 45 persen kita awasi secara intensif," pungkasnya.

Satu Pendaki Berhasil Dievakuasi

Tim gabungan berhasil mengevakuasi satu orang pendaki di Gunung Marapi dalam kondisi selamat di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023).

Total masih ada 25 pendaki lagi yang masih dicari petugas.

Saat pencarian, tim terkendala akibat erupsi susulan. Kendala ini dialami tim gabungan yang terdiri dari, SAR, BPBD, TNI, Polri, Pecinta Alam dan masyarakat setempat.

Pasca erupsi pertama yang terjadi, Minggu (3/12/2023). Erupsi susulan terus terjadi sampai siang tadi.

Kasi OPS Sar Kelas A Kota Padang, Hendri, mengatakan erupsi susulan itu membuat tim pencarian yang sedang menyisir lokasi harus kembali bersembunyi untuk mempertahankan diri.

"Total tim yang turun ada sebanyak 120 orang, semua masih berupaya untuk evakuasi, semoga saja bisa lekas kami lakukan," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya menyebut ada 25 pendaki yang masih belum dievakuasi.

Petugas sudah mengantongi lokasi 13 orang diantaranya. Sementara 12 orang lagi masih belum diketahui.

Sebelumnya dari 26 orang yang masih diatas baru satu orang berhasil dievakuasi dan sudah sampai di Pasanggrahan ABG pukul 15.30 WIB.

Kebanyakan pendaki yang akan dievakuasi ini posisinya berada di cadas, atau ratusan meter sebelum kawah Gunung Marapi.

"Jadi kami melakukan pencarian fokus pada trek normal, tempat biasa dilalui para pendaki," tuturnya.

Identitas Satu yang Dievakuasi

Tim gabungan berhasil mengevakuasi satu orang pendaki di Gunung Marapi dalam kondisi selamat di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023).

Korban yang berhasil dievakuasi bernama Ahmad Firman. Kondisi luka bakar parah sekitar 80 persen dan dilarikan ke RS Ahmad Mochtar Bukittinggi.

Total masih ada 25 pendaki lagi yang masih dicari petugas. Saat pencarian, tim terkendala akibat erupsi susulan. Kendala ini dialami tim gabungan yang terdiri dari, SAR, BPBD, TNI, Polri, Pecinta Alam dan masyarakat setempat.

Pasca erupsi pertama yang terjadi, Minggu (3/12/2023). Erupsi susulan terus terjadi sampai siang tadi.

Kasi OPS Sar Kelas A Kota Padang, Hendri, mengatakan erupsi susulan itu membuat tim pencarian yang sedang menyisir lokasi harus kembali bersembunyi untuk mempertahankan diri.

"Total tim yang turun ada sebanyak 120 orang, semua masih berupaya untuk evakuasi, semoga saja bisa lekas kami lakukan," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya menyebut ada 25 pendaki yang masih belum dievakuasi.

Petugas sudah mengantongi lokasi 13 orang diantaranya. Sementara 12 orang lagi masih belum diketahui.

Sebelumnya dari 26 orang yang masih diatas baru satu orang berhasil dievakuasi dan sudah sampai di Pasanggrahan ABG pukul 15.30 WIB.

Kebanyakan pendaki yang akan dievakuasi ini posisinya berada di cadas, atau ratusan meter sebelum kawah Gunung Marapi.

"Jadi kami melakukan pencarian fokus pada trek normal, tempat biasa dilalui para pendaki," tuturnya.

Pantauan terkini di pasanggrahan Gunung Marapi, terlihat tim gabungan yang terdiri dari TNI,Polri, SAR, BPBD, Pecinta alam dan masyarakat setempat masih bersiaga.

Beberapa kelompok tambahan turut terlihat bergantian masuk untuk mendaki ke puncak gunung.

11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas, Kini Proses Evakuasi, 12 Orang Masih Dicari

Sebelumnya diberitakan Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Padang (Basarnas) menyampaikan bahwa update terkini erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar), 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia.

"11 orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia) dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," ujar Abdul pada Senin (4/12/2023) pagi.

Ia mengatakan, hingga pukul 07.10 WIB, Basarnas mencatat 75 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

"49 sudah dievakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah. Dan sebagian (dirawat) di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan Bukittinggi," katanya.

Abdul menuturkan, pencarian hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat.

"Jadi total temuan hari ini sampai pukul 07.10 WIB yaitu berjumlah 14 orang dan yang perlu dicari 12 orang," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Masih Erupsi

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat hingga pagi ini, Senin (4/12/2023), Gunung Marapi masih mengalami erupsi.

Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan, dari pukul 00.00 hingga pukul 06.58 pihaknya mencatat 56 aktivitas.

"Sebanyak sembilan kali letusan dan 47 hembusan (abu vulkanik)," katanya kepada TribunPadang.com.

Ia menyampaikan, berdasarkan pantauan dari seismogram, sejak erupsi pertama pukul 14.54 WIB, pihaknya mencatat 108 aktivitas.

Dari jumlah itu, sebanyak 36 kali letusan dan 16 hembusan abu vulkanik terjadi pada Minggu (3/12/2023), sementara sisanya terjadi hari ini.

Sementara itu, soal ketinggian kolom abu, ia menyebut belum bisa teramati karena tertutup oleh awan.

"Diharapkan untuk masyarakat mematuhi rekomendasi tidak memasuki radius 3 kilometer dari puncak," kata Ahmad Rifandi.

"Mengurangi aktivitas di luar ruangan dan jika melakukan aktivitas di luar ringan memakai masker, kacamata, dan topi, serta tidak menyebarkan berita hoaks," tuturnya. 

Sementara itu, terkait para pendaki yang terjebak di atas gunung saat erupsi terjadi, hingga pagi ini tim gabungan terus berupaya mengevakuasi mereka.

Berdasarkan data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, hingga pukul 04.30 WIB, sebanyak 49 pendaki dari 75 pendaki telah turun.

"Masih terdapat 26 pendaki yang belum turun," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Abdul Malik, Senin pagi.

Dia menambahkan, dari total pendaki yang talah dievakuasi, terdapat delapan pendaki yang dilarikan ke RSUD Padang Panjang.

Berikut lengkapnya data pendaki berdasarkan update Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang pukul 04.30 WIB:

Pendaki yang sudah turun

1. Iqbal

2. Jeni

3. Toni Alifian

4. Al fajri

5. Selastri Anggini

6. Nur Rizki

7. Muhammad Suyudi

8. Shadam Romeigo

9. Adipatiawarman

10. Muhammad Alif

11. Lingga Duta Andrefa

12. Muhammad Faith Ewaldo

13. Elika Maharani

14. Dewi Anggraini

15. Naomi Jhana Simanjuntak

16. Sri Wahyuni

17. Banget Hasiholan Mare-mare

18. Nolianus Hogejau

19. Lolita Veronica

20. Nabila Habibba Rabbi

21. Diyah Surya Purnama Sari

22. Noor Annisa Alsyarrina Putrid Lubis

23. Didik Salahudin

24. Happy Nurafni

25. Irwan

26. Syaiful Anwar

27. Lili

28. Ahmad Albar

29. Edho Rustamsyah

30. Deswita

31. Kasih

32. Brima Danu

33. Ikhwanudin

34. Firnando Situmorang

35. Widya Azhamul Fadilah Zain

36. Rexy Wendesta

37. Irvanda Mulya

38. Bima Pratama Nasra

39. Tita Cahyani

40. Zulfadil Alzukri

41. Michael Ahmad Zofthi

42. Hendra

43. Rofid Al Hakim

44. Rahmat Agus

45. Chandra Sahiloho

46. Lidia Fatmasari

47. Zhafirah Zahrim Febrina

48. Aditya Sukirno Putra

49. Muhammad Fadli

50. Ahmad Firman

Pendaki yang belum turun

1. Nazahra Adzin

2. M wilki Syaputra

3. Muhammad Ridho Kurniawan

4. Ilham Nanda Bintang

5. Muhammad Adan

6. Muhammad Arbi Muharman

7. Divo Suhandra

8. Nurva Afitri

9. Afranda Junaidi

10. Wahlul Alde Putra

11. Novita Intan Sari

12. Riski Rahmat Hidayat

13. Lenggo Baren

14. Reyhani Zahra Fadli

15. Filhan Alfiqh Faizin

16. Aditya Prasetyo

17. Yasirli Amri

18. Muhammad Alfikri

19. Irfandi Putra

20. Zikri Habibi

21. Muhammad Teguh Amanda

22. Muhammad Iqbal

23. Siska Alfina

24. Liarni

25. Frengki Chadra Kusuma (*)


Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com

Baca juga: Terjang Larangan Agama, Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya karena Telat Menstruasi

Baca juga: 5 Bus dan 1 Mobil Rusak Imbas Kericuhan Usai Laga PSIS Semarang Vs PSS Sleman

Baca juga: Hanwha Life Jalin Kerja Sama dengan KTO

Baca juga: Chord Kunci Gitar Ghost Skinnyfabs, Cause in A . .  Quiet Place

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved