Cak Imin Sebut Ada Kiai di Jatim Diberi Uang Miliaran untuk Pilih Paslon Tertentu
Cak Imin menerima adanya laporan dari para kiai di Jatim yang diberi uang miliaran rupiah oleh satu pasangan capres-cawapres terkait dengan pilpres
TRIBUNJATENG.COM, ACEH - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan, pihaknya menerima adanya laporan dari para kiai di Jatim yang diberi uang miliaran rupiah oleh satu pasangan capres-cawapres terkait dengan pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin saat melakukan konsolidasi pemenangan pasangan Anies-Cak Imin (Amin) di Pondok Pesantren Darul Ihsan Krueng Kalee, Aceh Besar, Selasa (5/12).
Atas kondisi itu, Cak Imin pun meminta para kiai di Aceh untuk tetap menahan diri dari godaan peredaran uang tersebut.
"Saya menyampaikan salam dari para ulama di Jawa Timur pada para abu-abu (tokoh yang dituakan-Red) dan kiai di Nangroe Aceh Darrusalam, beliau-beliau menyampaikan Assalamualaikum," katanya, di hadapan para santri Darul Ihsan Krueng Kalee, dan para tokoh agama setempat.
"Beliau-beliau sudah lama bergerak dan bekerja. Akhir-akhir ini godaan dan tantangan-tantangan tidak mudah. Yang sudah viral ada ulama kiai didatangi uang miliaran," sambungnya.
Meski begitu, Cak Imin mengeklaim, para kiai yang dimaksudnya itu tidak berpaling dalam memberikan dukungan kepada pasangan Amin. Ia berujar, suara para kiai yang taat dan istiqomah dalam barisan pendukung Amin tidak bisa dibeli.
"Tapi ada kiai yang bilang pada kami 'tenang aja, meskipun kita diberi uang besar, kami kumpulkan uang itu, tidak kami anggap. Kami tetap istiqomah bersama Amin, karena aqidah, keyakinan kami tidak bisa dibeli dengan uang dan apapun'," beberu Cak Imin, menirukan suara para kiai di Jawa Timur.
Hanya saja, ia tidak membeberkan secara pasti siapa pihak atau pasangan capres-cawapres yang melakukan praktik bagi-bagi uang itu kepada kiai. Cak Imin meminta agar seluruh pendukung pasangan nomor urut 1 untuk tetap waspada dengan adanya aktivitas yang dinilai sebagai pengganggu itu.
"Akan tetapi kita semua harus waspada, karena kompetisi pilpres sangat keras," tukasnyaa.
Sebagai informasi, dalam kampanye di Aceh, Cak Imin turut didampingi Wakil Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid. Turut hadir juga Waketum PKB lain sekaligus mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Ketua DPP PKB Faisol Riza, dan Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, serta Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Syamsurijal.
Dalam kampanye di Aceh, Cak Imin menjanjikan dana otonomi khusus (otsus) Aceh akan diperpanjang jika dirinya memenangi pilpres 2024. Diketahui, dana otsus akan berakhir pada 2027. Dana otsus menjadi satu kebutuhan proses penguatan kemajuan masyarakat Aceh.
"Maka otsus Aceh kami perpanjang sampai kiamat," katanya, setelah melakukan ziarah ke Makam Syiah Kuala, Gampong Deahy Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, dikutip dari Serambinews.com.
Ia berujar, tata kelola harus diatur dengan baik agar dana tersebut dapat dinikmati semua rakyat, tak hanya pejabat. "Jadi kalau Amin menang, 2027 dana otsus Aceh tetap diperpanjang," tandasnya. (Serambinews.com/Indra Wijaya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.